Enampuluh sembilan

49 3 0
                                    


Mentari membawa senyuman di pagi hari, dengan sejuta sinar yang menyinari bumi.

Perlahan semua sinar maupun cahanya sang matahari, sangat diperlukan oleh seluruh penduduk bumi.

Tiba tiba semua hilang!

Semua gelap!

Petir mengusir sang matahari untuk segera pergi ke peraduannya.

Waktu masih belum usai.

Tapi sang petir selalu ingin berkuasa dengan segala kelebihannya.

Apalah daya sang matahari, ia hanya ingin menyinari dunia serta mencukupi seluruh kebutuhan kami.

Sang matahari berkata "Maaf, aku pergi bukan berarti aku kalah. Namun ingatlah, aku pergi karena aku lebih baik mengalah dari pada memperpanjang masalah."

Lalu ia pergi untuk selamanya.

•••
Hallo guys
Kapan lagi buat mini story ya nggak? :))
Makasih semuaa ❤
Follow ig nya author dong:))
@sptynrth
Spanlike juga ya, sama vote story ini juga:))
MAKASIH BANYAK 💕
See you

K A T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang