Bab 5

6.4K 1.1K 102
                                    


Terkejut, mata Yunho mendelik. Astaga, emosinya mulai menaik dengan drastis karena ucapan gadis tak tahu diri di depannya. Ia mengendurkan dasi, atmosfer kantin perusahaan bagaikan memanas. Menjilat bibirnya, Yunho menatap ke arah Jaejoong.

Gadis itu memperhatikannya dengan tatapan polos. Sungguh, Yunho tak akan segan untuk memecat Jaejoong. Ia hendak bicara namun gadis itu mendahului lagi.

"Kau pasti tidak menyangka juga kan? Semenjak dia memberiku skorsing tapi diselamatkan oleh temanku, aku mencoba mencari tahu tentangnya. Sayangnya, aku tidak melihat wajahnya dengan jelas ketika aku menumpahkan jus di jasnya."

Yunho menahan diri agar terus bersabar dengan ujian ini. Ia paham sekarang kenapa gadis ini berani sekali. Jadi si gadis lupa bahwa ia adalah orang yang ditumpahi jus waktu itu. Bagus sekali. Menelengkan kepalanya, Yunho menatap Jaejoong dengan seksama.

"Apa maksudnya pria tanpa hati? Dan apa saja yang kau dengan tentang CEO kita?" sebenarnya mengatakan ini sangat canggung bercampur amarah.

Ia berdeham singkat ketika pelayan kantin mengantarkan jus stoberinya. Melambaikan tangan, Yunho memberi isyarat agar gadis itu menjauh.

"Entah aku juga tidak mengerti, lagi pula aku tidak begitu peduli. Hanya mencari tahu saja karena aku harus mewaspadai CEO kita yang jahat," sahut Jaejoong seraya mencocol kentang goreng dengan saus tomat.

Yunho ingin tertawa, gadis ini antara ingin ia pecat sekarang juga atau mendengar lebih jauh. Yunho memutuskan mengajukan sebuah pertanyaan.

"Aku dengar kau seorang beauty blogger, jika kau dipecat oleh CEO, kau masih bisa memiliki penghasilan walau tanpa bekerja di perusahaan lainnya, iya kan?"

Jaejoong menengadah, matanya mengerjap kemudian tersenyum malu. "Kau tahu bahwa aku seorang beauty blogger? Kau kan seorang pria, kenapa menonton videoku?"

"Kau juga cover song kan?"

"Kadang-kadang, jika ada yang meminta."

"Jadi bagaimana? Kau tetap mendapat penghasilan walau kau dipecat, iya kan?"

Memajukan bibirnya, Jaejoong menatap pria di depannya dengan datar. "Mungkin bagi orang kehidupanku baik-baik saja, aku seorang beauty blogger serta bekerja. Tapi mereka tidak tahu apa-apa tentang siapa kita iya kan?"

Sebelah alis Yunho terangkat. Ia amat kesal dengan Jaejoong. Apa lagi gadis itu mencoba sok misterius dan melankolis. Mendesah, ia menyeruput jus stoberinya.

"Kau juga jika dipecat olehnya bagaimana?"

Pertanyaan itu membuat Yunho nyaris tersedak. Ia mengelap sisa jus yang nyaris keluar mulut dengan ujung jari. "Aku tidak akan di pecat. Sebaiknya kau pikirkan dirimu, Nona."

"Kau percaya diri sekali, CEO kita itu benar-benar mengerikan. Aku tidak bisa membayangkan pria itu begitu sangat kejam pada pegawai kecilnya."

Memejamkan mata, hati Yunho yang memanas semakin panas. Ia berdiri dari kursinya, lantas begitu saja menjauh dari Jaejoong. Berlama-lama dengan gadis itu membuat ia tak tahan.

Jaejoong mulai menjelekkannya di depan mata kepala sendiri. Gadis itu benar-benar siap untuk surat kecil yang akan membuat gelabakan. Lihat saja! Jika perlu ia sendiri yang akan membuat surat pemecatan untuk Jaejoong.

.
.
.

Pintu ruangan terbuka, Changmin langsung menoleh ke arah depan. Kening pria itu mengkerut mendapati eskpresi sang bos yang mengeras. Menatap memperhatikan, Changmin mendekat kepada pria itu. Yunho langsung menghempaskan tubuh ke atas kursi.

When CEO Fallin' LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang