Bab 13

5.2K 980 153
                                    


Mendesah, Yunho ingin sekali mengenyahkan gadis yang tak tahu malu menghadang jalannya. Ia berusaha mengabaikan dan hendak melangkah ke samping, melalui si gadis. Tapi gadis itu memang sengaja menghadangnya.

Ia berdecak, lalu bertanya dengan nada dingin, "Ada apa hmm?"

Si gadis tersenyum dengan polos. Mendekat selangkah kepada Yunho, mungkin berusaha menggoda dengan pembawaannya yang terlihat menawan. "Kau tidak lupa denganku, aku senang sekali!" ujar gadis itu dengan suara yang dibuat semanja mungkin.

Astaga bagaimana Yunho bisa lupa dengan gadis yang menyebalkan seperti gadis di depannya ini. Memutar bola matanya, dan meletakkan piring di atas meja, Yunho menjawab dengan ketus, "Siapa yang bisa lupa dengan gadis sepertimu?"

Ucapan Yunho merujuk pada hal yang buruk, namun nampaknya si gadis mengartikan hal yang berbeda. Gadis  itu tersenyum malu-malu dan menatap Yunho dengan lamat.

"Aku senang sekali bahwa kau mengingatku, aku sering menghubungimu, tapi selalu tidak tersambung apa kau mengganti nomor telepon? Pendekatan kita waktu itu belum selesai iya kan?"

Sungguh, demi apa saja Yunho ingin berlari dari gadis kecentilan ini. Ia menggeleng pelan dan menatap tajam, "Pendekatan? Aku sama sekali tidak berniat mendekati siapa pun, dan bukankah kau yang mencoba mendekatiku terus?"

Gadis itu mengangguk tanpa malu, "Maka dari itu, aku bilang bahwa pendekatan belum selesai, kau begitu tampan."

Menjilat bibirnya, Yunho tidak tahu kenapa ia selalu bertemu dengan gadis yang ingin menempel padanya. Bahkan setelah ia tolak sekali pun, para gadis itu mengejarnya seolah ia sasaran terbaik. Ya, Yunho mengakui gadis-gadis seperti gadis di depannya amat seksi dan menggiurkan. Tapi tidak masuk level kategori gadis idamannya.

"Aku ada..."

"Bagaimana dengan segelas wine, Tampan?"

Astaga, Yunho menghela sejenak, lalu hendak memutar langkah dan ia terkejut ketika gadis itu menarik tangannya tanpa malu. "Moonbyul, aku tidak berminat denganmu!" tegasnya tanpa pertimbangan.

"Kau hanya belum mencobanya, kita bisa mulai dari paling bawah," Moonbyul, menggigit bibir bawahnya. Berusaha menunjukkan kesan seksi pada pria idamannya.

Mata Jaejoong terbelalak melihat Yunho yang sedang berbincang dengan seorang gadis. Ia memicing melihat gadis itu yang memegang pergelangan tangan Yunho. Mulut Jaejoong terbuka lebar. Entah kenapa dadanya berdesir hebat.

Memperhatikan gerak gerik si gadis, Jaejoong lantas bergidik ngeri. Gadis itu terlalu dekat dengan Yunho bahkan terlihat gesturenya ingin mendempetkan tubuh pada pria itu. Berdecak, Jaejoong merasa permandangan itu membuat matanya iritasi.

Menghela napas, Jaejoong hendak berdiri. Namun, tepat saat ia berdiri ada seorang anak kecil yang lewat. Dan sebuah ide muncul dalam benak Jaejoong. "Hai adik manis," sapanya pada bocah yang ingin berlalu dari depannya.

"Hallo kakak cantik," sahut bocah itu dengan riang.

Nah, Jaejoong memiliki sebuah ide yang lebih brilian dari yang tadi. Mungkin dirinya bisa sekaligus mempermalukan Yunho, tertawa Jaejoong lalu mengisyaratkan agar bocah itu mendekat, dan beruntung sang bocah menurut.

Berbisik, Jaejoong mengatakan sesuatu pada bocah manis itu. Tangannya menunjuk kepada Yunho yang masih bersama si gadis seksi. Bocah itu mengangguk dan tersenyum lebar sebelum berlari menuju Yunho.

Menahan tawanya, Jaejoong tak ingin melewatkan hal yang akan berlangsung begitu saja. Berdiri, Jaejoong melangkah pelan-pelan menuju Yunho. Bocah suruhannya sudah menghampiri pria itu. Dan Jaejoong siap memasang kuping untuk mendengar percakapan.

When CEO Fallin' LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang