Bab 9

5.2K 969 71
                                    

Memejamkan mata, Yunho rasa tidak ada pilihan baginya. Mengelak maka akan membuat citranya rusak, apa lagi ini adalah klien mereka. Kontrak sebesar milyaran won yang akan mereka tanda tangani bisa terancam gagal.

Sial sekali, gadis itu membuat kacau segala hal. Sudah ia bilang bahwa menurut padanya. Tapi Jaejoong sungguh menguji emosinya. Yunho menghela napas, ia menatap kedua klien mereka dan tersenyum dengan ramah.

"Maaf sekali, kekasihku memang suka bertindak di luar dugaannya. Aku hanya menginginkan dia menjadi kekasih serta calon istri yang siap dengan memberi tugas tersebut," ujarnya dengan sangat meyakinkan.

Mata Jaejoong terbelalak, ingin protes tapi Changmin menatapnya dengan tajam. Menahan diri, Jaejoong harus memposisikan dirinya meski ia sangat tidak senang dengan kegilaan yang terjadi serta kedudukannya yang bagai office girl.

"Ah, kami mengerti. Kau dan pacarmu memang terlihat serasi sekali, Tuan Jung yang tampan dan  Nona Kim yang cantik," ujar sang klien lantas tertawa renyah.

Yunho tersenyum menanggapi hal tersenyum, ia menatap Jaejoong dan sedikit membesarkan mata seraya memberi isyarat untuk segera melaksanakan perintahnya.

Menghela napas, Jaejoong mengumbar senyum pada kedua klien bosnya. Menunduk sejenak, gadis itu lalu melangkah menuju keluar ruangan. Membuat kopi dan menyediakan cemilan. Jaejoong harus mencari office boy atau office girl untuk membuatkannya dan ia hanya menyajikan saja pada klien. Ah, kenapa Jaejoong tak terpikir seperti itu tadi, bukankah itu pekerjaan cukup mudah.

***

Selesai pertemuan dengan klien, Yunho beserta kedua asistennya langsung kembali ke ruangan CEO. Tatkala pintu tertutup, Yunho langsung menggebrak meja dengan keras. Hingga kedua asistennya terkejut. Berbalik, pandangan matanya tertuju pada Jaejoong.

Ia kesal sekali dengan gadis itu, jika Changmin tidak cepat tanggap apa yang akan terjadi. Namun, ia juga tidak suka dengan ide Changmin yang mengatakan ia dan Jaejoong kekasih. Gadis itu nyaris menghilangkan kontrak besarnya dengan perusahaan asal Jepang.

"Lancang sekali kau protes dan dalam keadaan seperti tadi, Jae!" ucapnya mendesis.

Jaejoong, gadis itu merasakan atmosfer ruangan seakan mencekam, menunduk adalah hal yang Jaejoong lakukan untuk menghindari tekanan tatapan yang diedarkan oleh Yunho.

"Aku minta maaf, aku benar-benar tidak ingin itu terjadi, aku bermaksud, tidak maksudku aku tidak bermaksud demikian, aku tidak tahu bahwa itu klien penting, aku minta maaf," ucap Jaejoong serampangan, dan ia lagi-lagi mengatakannya tidak sopan.

Entah berapa kali dalam sehari Jaejoong akan membuat Yunho kesal dengan berbagai macam bentuk ocehan serta protesan. Jaejoong, gadis itu bagai mimpi buruk di siang bolong untuk Yunho. Tadinya, ia berpikir bahwa keberadaan Jaejoong sebagai asisten akan mempermudah ia menghukum gadis itu.

Tapi lihatlah, tak ada hasil. Mulut gadis itu terus mencerocos sangat tidak sopan. Ide Changmin menempatkan Jaejoong sebagai asisten sangat buruk. Kontrak besar nyaris hilang.

"Aku tidak bisa mempekerjakan kau lagi di.."

Baru saja Yunho ingin mengatakan hal yang penting dalam kalimatnya, ponselnya berdering. Ia menghela napas dan mengambil ponsel yang ada di saku celana. Sebelah alis Yunho terangkat, tatkala melihat nama peneleponnya.

Bos dari perusahaan Avex yang baru menandatangai kontrak dengannya menelepon, tanpa pikir panjang Yunho langsung mengangkat. Ia baru saja ingin mengucapkan kata hallo, tapi pria itu mendahuluinya.

"Hallo Yunho? Ah, maaf sekali aku mengganggumu, hanya saja aku lupa untuk memberitahukan bahwa malam ini aku dan istriku mengadakan pesta di kediamanku di Seoul. Mau kah kau datang bersama kekasihmu, hmm?"

When CEO Fallin' LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang