Anak Mafia (7) ㅡ Pilihan

14.4K 1.8K 321
                                    

Mampir bentar ke DEEPWINK yaa.
.
.
.
.
.
Pernyataan gendeng Guanlin dikelas Jihoon sedikit membuahkan hasil. Ajaibnya sekarang anak-anak yang memberi tatapan tidak menyenangkan pada Jihoon sedikit demi sedikit menghilang. Malahan mereka seolah-olah menghindari berurusan dengan Jihoon. Gak buruk juga jadi pacarnya Guanlin, kan?

Pulang sekolah, Jihoon seperti biasa cuman pingin cepat-cepat sampai dirumahnya. Malas berlama-lama disekolah. Hyungseob lagi sibuk sama persiapan dance. Dia langsung meninggalkan Jihoon begitu saja begitu dijemput sama Woojin. yEUU.

Tanpa Jihoon sadari, diujung koridor, seorang laki-laki tergesa-gesa menemui Jihoon. "Jihoon!" panggilnya dari kejauhan. Jihoon menghentikan langkahnya. Matanya membulat saat melihat siapa orang yang memanggilnya barusan.

Bae Jinyoung.

"Apa?" Jihoon menjawab dengan datar. Namun hatinya sakit. Sakit berhadapan dengan Baejin. Rasanya Jihoon mau buru-buru pulang aja.

"Mau pulang?"

Jihoon mengangguk. Baejin tiba-tiba menyentuh tangan Jihoon. "Boleh kan nanti aku ke rumah kamu?"

Kenapa? Kenapa Bae?

Jihoon menatap Baejin. "Ngapain?"

Jihoon tau Baejin sangat terburu-buru menemui Jihoon. Baejin pasti sibuk atau karena alasan mereka sudah tidak punya status apapun?

"Mama yang nyuruh. Mama hari ini bikin kue bolu, dia suruh aku nganterin ke rumah kamu nanti malam. Boleh kan?"

Jihoon hanya tersenyum. Putus pacaran boleh, temenan jangan sampe diputus gitu aja.

"Ada urusan apa lo sama pacar gue?" tiba-tiba Guanlin muncul dibelakang Jihoon.

Jihoon kaget. Baejin sama. Baejin selalu emosi jika berhadapan dengan orang ini. Lai Guanlin.

"Gue cuman ada perlu sama Jihoon bentar."

Guanlin menatap Baejin tidak suka. "Keperluan? Lu itu orang yang gue tandain buat jauh-jauh dari Park Jihoon!"

"Keperluan katanya?" Guanlin tertawa meremehkan. Jihoon cuman bisa diam sambil meremas ujung seragamnya.

"Lu gak berhak larang gue. Gue teman Jihoon selama 10 tahun. Bakal aneh kalo gue ngejauhin Jihoon gitu aja."

Jihoon menggigit bibir bawahnya mendengar kata-kata Jinyoung. Ada rasa tidak rela saat Jinyoung mengucapkan kata 'teman'.

Guanlin berjalan mendekati Jinyoung lalu menatapnya tajam. "Gue pegang omongan lu, lu temen Jihoon. Bukan apa-apanya lagi." ujar Guanlin dengan wajah datar namun tetap menusuk. Baejin hanya diam.

Jihoon menarik ujung baju Guanlin. "Ayo pulang." ajaknya.

Guanlin mengelus rambut Jihoon lalu menggenggam tangannya. "Gue ada pengarahan eskul, mau kan nunggu bentar?" tanya Guanlin. Jihoon ngangguk aja. Guanlin langsung menarik Jihoon menjauh dari Baejin. Sesaat sebelum berbalik Jihoon sempat menggerakan mulutnya ke arah Baejin.

"Sampai ketemu nanti malam." ujar Jihoon tanpa suara.

Baejin tersenyum melihatnya. Jihoon masih Jihoon yang lama. Mungkin bakal sulit untuk Baejin melupakan Jihoon sepenuhnya.
.
.
.
Jihoon sedang menatap Guanlin yang lagi melakukan dribble dilapangan. Sesekali ia tepuk tangan tanpa sadar saat Guanlin berhasil memasukan bola ke ring. Jihoon menutup bibirnya sendiri, kenapa ia jadi terbawa suasana?

Beberapa cewek lagi asik memandangi Guanlin. Ada yang sampe foto-foto pula. Jihoon melihatnya dengan pandangan tidak suka.

cemburu?

Anak Mafia 《Panwink》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang