Anak Mafia 《Panwink》

Anak Mafia (17) ㅡ Kebenaran

Halo para Umi-Abi berlayar fankleb. Anak Mafia mau tamat di satu-dua chapter kedepan nih. Tapi jangan sedih jangan galau, setamatnya Anak Mafia bakal ada FFku yang baru masih dengan cast Umi-Abi. So, keep waiting! Dan makasih buat support selama ini, ehe. ♡
.
.
.
.
.
Dari kecil Guanlin hanya menangis karena dua hal. Yaitu saat Daniel menceritakan tentang Mamanya. Dan yang kedua karena Park Jihoon.

Saat Woojin menemukan Guanlin dengan keadaan pucat, Woojin langsung memapah Guanlin kedalam mobil dan membawanya kerumah sakit. Woojin mengernyit heran dengan sweater pink yang ditinggalkan diatas tubuh Guanlin. "Ini.. punya Jihoon?" gumam Woojin.
.
.
.
Esoknya usai bubaran sekolah, Hyungseob langsung mencari Kwon Soonyoung yang lagi eskul basket, yang sebelumnya diceritain sama Jihoon. Hyungseob mau tau apa Mingyu ada hubungannya sama penyerang Jihoon?

Mata Hyungseob mencari-cari keberadaan kakak kelas berambut pirang yang cukup mencolok itu. Akhirnya ketemu, Hyungseob segera menghampirinya.

"K-Kak Soonyoung!" ujar Hyungseob ragu-ragu.

Soonyoung menengok ke arah Hyungseob heran namun kemudian ia tersenyum. "Iya, kenapa?"

"Saya temannya Park Jihoon kak." jelas Hyungseob.

"Ada keperluan apa ya?" tanya Soonyoung ramah.

"Jadi gini, kemarin Jihoon ketemu sama Kak Mingyu pas acara pensi. Kata Kak Mingyu, dia emang suka bantu-bantu acara pensi disini."

Soonyoung mengangguk. "Gue emang satu SMP sama Mingyu. Dan Mingyu kemarin emang ikut acara pensi soalnya mau reunian sama anak  basket yang lain. Dulunya kita satu eskul di SMP." ujar Soonyoung wajahnya berubah sedih. "...tapi Mingyu udah gak sekolah lagi."

Hyungseob menggaruk tengkuknya yang gak gatal. "Berarti kemarin Mingyu jujur kebetulan ketemu sama Jihoon, bukannya balas dendam?" batin Hyungseob.

"Maaf nanya gini, emang kak Soonyoung yang ngasih tau kak Mingyu kalo Jihoon pacarnya Guanlin?"

Soonyoung mengernyit heran. "Iya pas ngobrol-ngobrol gue cuman bilang Guanlin punya pacar yang satu sekolah sama gue. Makanya Mingyu penasaran, soalnya kan Guanlin gak pernah pacaran sebelumnya."

"Oke makasih ya, kak Soonyoung!" ujar Hyungseob dan buru-buru menemui Jihoon.

Jihoon lagi duduk dikantin sendirian. Tangannya sibuk mengaduk mangkuk bakso yang sama sekali gak dia sentuh. Iya orang isinya udah masuk ke perut. Jihoon bengong, mikirin Guanlin. Apa kemarin dia salah? Tapi kan Jihoon emang lagi mau sendiri.

"Buntel!" panggil Hyungseob dari kejauhan. Jihoon diam aja, masih gak mood.

"Gue mau kasih tau sesuatu nih." ujar Hyungseob sambil duduk disamping Jihoon.

"Apa?" Jihoon lesu banget.

"Gue tadi abis nanya sama Kak Soonyoung. Ya katanya Mingyu itu kemarin keacara pensi karna mau reunian sama anak basket."

Jihoon menghela nafas panjang. "...jadi bisa aja yang dia ucapin bener, Hoon. Bukan hal yang direncanain." ujar Hyungseob lagi.

"Iya emang gue tau. Pasti bakal keliatan kok mana yang emang buat gue dan mana yang bukan."

Hyungseob kesel. Kok Jihoon keras kepala banget sih. "Hoon! Bisa aja ini tuh ujian buat lu sama Guanlin. Guanlin aja mau ngelindungin lu, masa lu gamau nerima masa lalu Guanlin? Seburuk apapun itu, lu masih bisa rubah Guanlin-"

BRAAK.

Perkataan Hyungseob terpotong saat Jihoon membanting mangkuk baksonya. "Gue udah selesai makan. Mau ke kelas Haknyeon terus pulang."