"Lama banget sih (nam..), aku bosan tau nunggu kam.. Cassie" ucap Aldi yang muncul secara tiba - tiba.
"Oh. Jadi wanita ini pacar elo Di. Bisa move on juga lo dari gue?" tanya Cassie.
"Bisalah emang elo doang yang bisa move on" jawab Aldi dengan dingin nya.
"Kirain ya lo mau ngejar - ngejar gue terus sampe lo tua. Dan inget ya MANTAN PACAR, bilangin sama PACAR lo kalau ngomong tuh dijaga" ucap Cassie menekan kata mantan pacar dan pacar.
"apa jangan - jangan, lo manfaatin dia buat lo bisa lupain gue kan?" lanjut Cassie.
"Heh. Mulut mercon, kalau ngomong tuh dijaga ya! Jangan seenak jidat lo bilang Aldi gitu dong. Diajarin sopan santun gak sih sama bokap nyokap lo?" ucap (nama kamu) dengan senyum liciknya.
"Dasar cewek gak tau diri" ucap Cassie.
Lalu Cassie melayangkan tangan nya di udara untuk menampar (nama kamu). (Nama kamu) memejamkan matanya seketika. Dan....
'Kok gak kerasa ya? Apa gue langsung mati? Atau gue punya kekuatan ketularan pertapaan nya mama?' pikir (nama kamu).
Ia pun membuka matanya dan ternyata memang ia belum mati. Aldi menahan tangan Cassie agar tidak mengenai pipi mulus (nama kamu). Aldi membuang tangan Cassie kasar.
"Eh, harusnya elo yang gak tau diri bukan (nama kamu). Ia gak tau apa - apa soal masalah kita. Mulai detik ini jangan harap lo bisa ketemu ama gue lagi" ucap Aldi menarik tangan (nama kamu) lembut dan meninggalkan Cassie yang kini cengo.
Tidak hanya Cassie yang cengo. Bahkan (nama kamu) pun benar - benar tak percaya apa yang baru saja terjadi. Banyak pertanyaan di dalam pikiran nya tentang Aldi. Tapi, sekeras apa pun ia berpikir, hasilnya akan tetap sama nihil.
Dan mungkin sekarang ia jantungan sesaat.
"Kamu gak papa kan?" Aldi khawatir dengan keadaan (nama kamu) yang sedari tadi tidak bergeming sedikit pun.
"E..enggak kok" ucap (nama kamu) gelagapan.
"Maaf ya, tadi aku bicara kasar di depan kamu" ucap Aldi merasa bersalah.
"Enggak papa" (nama kamu) menjawab dengan sedikit canggung.(Nama kamu) takut, penasaran, sekaligus bingung untuk mengartikan semua nya.
"Ya udah. Kita lanjut ya! Rumah Iqbaal bentar lagi kok" Aldi menenangkan.
"I-i-iya" gugup (namakamu), padahal kan ia sudah tau betul dimana rumah Iqbaal, orang Iqbaal sahabat kecilnya kan.
Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat tertunda karena kejadian tadi. Keadaan kembali hening. Sampai di rumah Iqbaal sekali pun tidak ada lagi percakapan diantara mereka berdua.
"Ting nongg" anggap suara bel nya rumah Iqbaal.
"Siapa?" tanya wanita yang sebaya dengan (nama kamu) membuka pintu.
"Oh Aldi, ayo masuk" lanjut wanita itu.
Lalu, Aldi pun masuk diikuti (nama kamu) dibelakangnya.
"Kalian sudah datang ya!" ucap Salsha.
Iqbaal hanya melongo melihat mereka berdua datang bersamaan. Ternyata Aldi benar - benar menjemput (nama kamu).
"Sini (nam..)! Nih kita lagi buat kerajinan nya" ucap Iqbaal.
(Nama kamu) dan Aldi pun menghampiri Iqbaal dan Salsha yang sedang membuat(?) kerajinan dari bahan sedotan.
"Kalian lagi buat kerajinan?" tanya (nama kamu) tak percaya.
Iqbaal dan Salsha hanya mengangguk.
"Heh, bego atau bloon sih? Kalian itu cuma megang sedotan doang bukan ngebuat kerajinan" ucap (nama kamu) terheran akan perlakuan dua sejoli ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Mr.Cold
RomansaBagaimana jika seorang Bad Girl jatuh cinta sama si cowok dingin? Dan bagaimana jika akhirnya (nama kamu) menjadi rebutan antara Aldi dan Iqbaal. Akhir yang tak dapat diduga oleh semua orang menjadi kisah mereka disini. "Gue harap bersama lo itu buk...