"Ckk. Yaudah ini mesti dicari" ucap Iqbaal segera mengambil kunci motornya.
"Tapi kemana? Ah gue tau pasti ke taman" ucap Iqbaal langsung menggas motornya ke tempat tujuan.
Sesampainya disana Iqbaal celingak celinguk mencari dimana (nama kamu) berada. Dan ya.. Ia menemukannya. (Nama kamu) sedang duduk dibawah cucuran air hujan. Badannya bersender pada bangku taman.
Iqbaal segera menghampiri gadis yang terdiam tak berkutik itu.
"(Nam..)... Ya Allah" ucap Iqbaal kaget.Ya bagaimana tidak, kini (nama kamu) sedang tak sadarkan diri dibawah guyuran hujan. Iqbaal yang tadinya bawa payung terpaksa ngibrit lagi nunda payung di dalem mobil(?) payungnya ditutup ya!
Iqbaal pun membopong (nama kamu) ke dalam mobil. Tak peduli jika dirinya harus menjadi basah.***
"Ni anak kapan bangun sih?" Iqbaal yang sedari tadi asyik berceloteh ria meskipun gak ada yang respon. Kasihan doi gue eh.
"Eenngghh" dua puluh menitan berlalu dan sadarlah sang putri salju eh putri kodok ma...maksudnya (nama kamu) dari pingsan nya.
Badan nya terasa sakit semua terutama lehernya karena posisi bersandar nya tadi yang kurang mendukung. Ditambah pusing kepalanya. Seakan semua yang dilihatnya ada dua dan berputar - putar seperti kipas angin. Nyambung gak?
"Akhirnya lo sadar juga (nam..)" ucap Iqbaal lega.
"Emang gue kenapa?" tanya nya polos.
"Ish, lo tuh tadi pingsan gara - garaa kehujanan. Lagian lo kenapa sih hujan - hujanan. Mana lo sekarang demam lagi. Mampus lo tau rasa" jelas Iqbaal.
"Eh, lo nge do'ain gue mati?" tanya (nama kamu).
"Eh eh, enggak kok, bercanda kali" jawab Iqbaal menunjukan jari peace nya.
"Baju gue kok gak basah ya? Apa lo...." (nama kamu) menggantungkan kata - katanya sambil memicingkan mata ke arah Iqbaal. Kan Iqbaal gemes jadinya.
Iqbaal menyeringai. 'Bagus kali yah kalau gue bohong dikit?' batin Iqbaal berkata. Eaa.
"Iya gue yang gantiin" ucap Iqbaal dengan wajah datar nya.
(Nama kamu) terbelalak kaget. Bagaimana bisa dengan seenaknya Iqbaal mencari kesempatan dalam kepepetan eh.. Kesempitan."Ish lo mah nyebelin banget tau gak? Gue tuh cewe dan lo tuh bukan muhrim gue terus juga lo pasti kesenengan sendiri liat body seksi gue. Gue gak mau harga diri gue it..." cerocosan (nama kamu) terhenti karena Iqbaal sedari tadi memasang wajah mupengnya.
"Mau banget gitu dihalalin sama gue?" tanya Iqbaal.
"Kagak" ketus (nama kamu).
"Lo jangan salah sangka. Bukan gue tapi si Bibi yang gantiin baju lo" ucap Iqbaal memutar bola matanya jengah.
"Mending lo makan, nih gue udah siapin bubur!" lanjut Iqbaal mengambil semangkuk bubur dari nakas.
"Lo yang buat?" tanya (nama kamu).
"Enggak, Si Bibi yang buat" jawab Iqbaal.
"Kirain, kan kalo lo yang buat takut diracun gue" ucap (nama kamu) dengan santai nya.
"Lo kira gue apaan dih racun lo buat apa coba orang kagak ada gunanya" ucap Iqbaal.
"Anjir, lo ngehina gue?" tanya (nama kamu) dengan nada yang dibuat - buat seperti kucing keinjek. Gak deh.
"Lagian lo kayak orang ogeb hujan - hujannan di taman, terus gak tau waktu. Lo bikin gue khawatir tau gak" ucap Iqbaal seadanya.
"Maaf" ucap (nama kamu) tertunduk.
"Udahlah lupakan. Makan gih buburnya gue ke bawah dulu. Kalau butuh sesuatu lo panggil aja" ucap Iqbaal seraya beranjak pergi.
(Nama kamu) hanya menganggukkan kepalanya.
'Aldi. Kenapa sih lo udah bikin hidup gue kayak orang linglung gini? Lo juga, gue heran sama sikap lo yang labil banget. Kadang perhatian dan hangat, juga kadang dingin dan kasar. Mau lo apa coba?' batin (nama kamu) berceloteh tak karuan.
Setelah menghabiskan buburnya, (nama kamu) memilih untuk tidur agar esok hari ia tampak lebih segar dari hari ini. Dan ia bisa ke sekolah tanpa rasa pusing nya lagi. Tunggu. Sekolah? Iya (nama kamu) mulai esok akan kembali bersekolah. Toh kalau temenin Aldi gak akan ada untungnya juga. Dan ia memasa bodokan papa nya Aldi.
***
Keesokan harinya....
"Gubraaa" terdengar suara benturan ke lantai dengan kerasnya.
"Bego.. Sakit" ucap gadis yang kini meracau tak jelas.
Gadis itu terus berucap kasar dengan khas muka bantalnya. Ternyata dia terjatuh dari ranjang tidurnya gais..
Pria yang sedari tadi berdiri di sisi ranjang (nama kamu) yang menjahili gadis itu pun tertawa cekikikan.
"Mampus lo baal" ucap gadis itu mendelik kesal ke arah Iqbaal.
"Lagian suruh siapa susah dibangunin yaudah gue tabok" ucap pria yang diketahui bernama Iqbaal itu.
"Eeh buset. Gue ditabok?" tanya (nama kamu).
"Iya. Tadinya gue cuma mau mastiin kalau demam lo itu udah sembuh atau belum" ucap Iqbaal.
"Jadi kalau gue masih demam lo gak akan tabok gue?" tanya (nama kamu) lagi.
"Iya" ucap Iqbaal.
"Dasar onta garut" ucap (nama kamu).
Iqbaal pun mendelik tidak terima dirinya dikatain onta garut. Mana ada unta dari garut, dari Arab mah iya.
"Udah gue mau siap - siap dulu ah sana!" ucap (nama kamu) mengusir Iqbaal.
"Siap - siap? Emang lo mau kemana?" tanya Iqbaal terheran.
"Mau sekolah lah. Eh lo sekolah gak?" tanya (nama kamu).
"Gak tau. Gue sekolah gak ya?" ucap Iqbaal sambil mikir.
Ingin sekali (nama kamu) menerkam Iqbaal saat itu juga. Oh iya dirinya lupa kan Iqbaal lupa ingatan.
Tepok jidat.
"Mendingan lo ikut deh" ucap (nama kamu).
"Iya deh gue sekelas kan sama lo?" tanya Iqbaal.
"Iya sekelas kok. Oh ya seragam nya ada di lemari lo yang warna putih sama celana nya abu" ucap (nama kamu).
"Tau lah, emang gue amnesia" ucap Iqbaal sambil beranjak pergi.
"Idih gak nyadar tu anak" gumam (nama kamu).
Beberapa menit kemudian, (nama kamu) dan Iqbaal sudah duduk manis di meja makan, maksudnya kursi makan. Mereka pun mengambil roti yang telah diolesi dengan selai coklat.
'Aldi gimana yah?' batin (nama kamu).
'Iih kok gue jadi mikirin Aldi sih? Masa bodo lah pusing gue' lanjut batinnya.
"(Nam..)!" panggilan Iqbaal telah menyadarkan (nama kamu) dari lamunan nya.
"Ehh iya baal?"
"Berangkat yo. Udah siang ini" ucap Iqbaal.
"Eh kok iya ya. Gak nyadar gue" ucap (nama kamu).
"Makanya jangan ngelamun mulu. Apa lo masih sakit?" tanya Iqbaal dengan nada cemas.
"Enggak ko. Gue gak papa, udah sehat" ucap (nama kamu).
Mereka pun segera berangkat ke sekolah menggunakan motor (nama kamu). Yang nyetir (nama kamu). Iqbaal tidak diperbolehkan nyetir meskipun dirinya ngeyel tetep aja gak akan menang lawan cewe jadi - jadian mah. Ups. Abaikan.
Bersambung...
Ngaret pake banget, maklumi jadi pramuka aktif mah ginih sibuk. Ish sombong yah? Haha jangan lupa tinggalkan jejak vote..
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Mr.Cold
RomantizmBagaimana jika seorang Bad Girl jatuh cinta sama si cowok dingin? Dan bagaimana jika akhirnya (nama kamu) menjadi rebutan antara Aldi dan Iqbaal. Akhir yang tak dapat diduga oleh semua orang menjadi kisah mereka disini. "Gue harap bersama lo itu buk...