Chapter 3 A Day With Her [Edited]

11.7K 971 26
                                    

"Sasuke-kun?"  

Hinata terkejut melihat Sasuke yang tiba-tiba saja muncul dan menyelamatkannya. Memang tak disangka, tapi kedatangan Sasuke benar-benar tepat waktu.

"Kau baik baik saja?" tanya Sasuke setelah melepaskan Hinata dari pegangannya dan membantunya berdiri. Wajahnya masih sedatar dan sedingin ketika terakhir kali Hinata melihatnya.

Hinata mengangguk, "Aku baik-baik saja," jawabnya. Meski luka bakar di lengannya masih terasa perih, ia masih sanggup menahannya.

"Bagus." Seulas senyuman tipis terlintas di wajah pria itu, namun senyuman itu hilang secepat kemunculannya.

Debuman keras tiba-tiba mengalihkan perhatian mereka. Sebuah ledakan membabat habis sebagian area hutan yang berada tak jauh dari mereka. Hinata mengenali lokasi itu, tempat di mana ia mengarahkan Naruto sebagai tempat pengendali kugutsu berada.

Hampir bersamaan dengan itu, boneka-boneka yang berada di sekitar mereka berhenti bergerak. Terdengar suara derak ketika semua semua kugutsu itu jatuh di tanah.

"Apa kita berhasil?" Setelah beberapa saat setelah semua boneka itu roboh, Sakura berjalan sambil mengamati 'jasad' kugutsu yang berserakan di sekitarnya. Semuanya sudah tak bergerak, tanpa terkecuali.

Tepat pada saat itu, Naruto telah kembali ke tempat mereka berada. Seringainya yang lebar ketika kembali menyatakan ia berhasil mengalahkan sang pengendali kugutsu. Tidak mengejutkan, untuk seorang pahlawan yang menang saat perang besar.

Yang lebih mengejutkan pemuda berambut kuning itu ketika kembali adalah, keberadaan Sasuke yang tiba-tiba muncul di dalam tim mereka.

"Rokudaime mengirimku ke sini," kata Sasuke tenang. Ekspresinya tak jauh berbeda dan masih sedatar dari beberapa menit yang lalu. "Ia memintaku bergabung dengan misi ini."

"Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Sakura. Memang, mereka baru saja diserang oleh seseorang yang cukup kuat untuk mencuri gulungan rahasia yang harus mereka lindungi. Tapi dengan tiba-tiba menambahkan Sasuke menjadi anggota dalam misi mereka, Sakura mendapati firasat bahwa telah terjadi sesuatu yang membuat Hokage mengambil keputusan demikian. Mungkin, musuh yang sedang mengincar lebih kuat dari yang mereka kira.

"Entahlah," jawab Sasuke. "Aku memang tidak memercayai alasan yang tidak berdasar sebagai alasan dalam melakukan tindakan," Sasuke mendengus pelan sebelum melanjutkan,  "tapi setelah melihat musuh saat ini, kurasa firasat Hokage cukup pantas untuk dipertimbangkan."

Tak memedulikan jawaban Sasuke yang terdengar cukup rumit, Naruto menyeringai lebar, lantas menepuk punggung Sasuke dengan keras. "Intinya, Kakashi-sensei menyuruhmu ke sini dan ikut dalam misi ini, jadi kuucapkan selamat bergabung!"

Hinata dan Sakura lantas tertawa kecil, entah mengapa pemikiran Naruto yang sederhana membuat misi kali ini tidak terasa begitu berat bagi mereka.

"Jadi, haruskah kita melanjutkan istirahat yang sempat tertunda?" Sakura memandang mereka semua bergantian sebelum mengalihkan pada 'jasad' kugutsu yang masih berserak di sekitar mereka. "Tapi kurasa kita harus mencari tempat lain yang lebih nyaman."

Musuh telah berhasil dikalahkan. Mereka baru saja hendak beranjak, tapi di saat terlengah itulah, secara tiba-tiba, salah satu dari puluhan kugutsu yang berada di dekat mereka bangkit dengan cepat. Mereka bahkan tak sempat menyerang ketika kugutsu itu menghasilkan semacam bola cakra yang menghasilkan cahaya dari tangannya.

Sinar dari bola cakra itu begitu menyilaukan. Naruto harus menghalangi penglihatannya agar tak terbutakan oleh bola cakra itu, begitu juga dengan yang lainnya.

Bola cakra itu bersinar semakin terang. Hampir dalam posisi yang sama, Hinata melindungi matanya yang hampir tak bisa dibuka akibat cahaya yang menyilaukan, sampai matanya terasa perih. Ia bahkan dapat merasakan aura hangat yang terpancar dari cahaya  yang semakin lama semakin terang.

Let Me Be With You [Dalam Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang