"Simbol bulan merah." Ucap Sasuke tiba-tiba.
"Apa kau tahu apa itu?"
Yui tersentak saat mendengar Sasuke mengucapkan kata 'bulan merah'.
Dari reaksinya Yui sudah pasti tahu simbol apa itu.
"Apa kau tahu itu?" Tanya Sasuke sekali lagi memperjelas.
Yui hendak membuka mulutnya untuk menjawab pertanyan Sasuke, tapi tenggorokannya serasa tercekat, ia menghela nafas berat.
"Itu adalah simbol dari kelompok bulan merah. Kelompok yang tinggal di sebuah kastil di puncak tertinggi Ishigakure, dan dipimpin oleh seseorang yang bernama Kazura.."
Yui menghentikan ucapannya, ia seakan tak sanggup melanjutkan perkataannya. Sekali lagi ia menarik dan menghela nafas berat.
"..yang telah membunuh ibuku." Lanjut Yui.
Ya, Kazura, mendengar nama itu saja sudah sangat membuat Yui menjadi marah. Mengingatkannya pada kejadian 10 tahun yang lalu saat pria itu, Kazura, membunuh ibunya yang merupakan penjaga gulungan rahasia sebelumnya, dan mencoba merebut gulungan itu. Bukan hanya ibunya, pria jahat itu bahkan juga mencoba membunuh Yui yang masih berusia 9 tahun saat itu.
Yui mengepalkan tangannya kuat-kuat. Dari tatapan matanya saat membicarakan pria itu, sudah pasti Yui sangat membencinya.
Tapi raut wajah Yui kemudian berubah, "Dari mana kau tahu tentang bulan merah?" Tanya Yui saat menyadari mengapa Sasuke mengetahui akan hal itu.
"Wanita yang mencuri gulungan itu mengikatkan sebuah kain berlambang bulan merah di lengan kanannya." Jawab Sasuke.
Naruto yang dari tadi berada disitu tersentak, "Itu berarti.."
Naruto tidak melanjutkan ucapannya sampai Sasuke kemudian menambahkan, "Benar." Ucap Sasuke seakan mengetahui apa yang akan dikatakan Naruto selanjutnya.
"Mereka adalah kelompok bulan merah yang dulu hendak mencuri gulungan itu juga." Ucap Sakura mengerti apa yang terjadi saat ini.
Sakura lalu mengerutkan dahinya, "Tapi walaupun mereka sudah mendapatkan gulungannya, kenapa mereka masih menculik Hinata?" Kata Sakura tak mengerti.
Tiba-tiba saja Yui tersentak seperti menyadari sesuatu, "Kita harus segera menyelamatkan Hinata!" Seru Yui menjadi panik.
"Teman kalian dalam bahaya."
Sasuke, Naruto, dan Sakura pun tentu saja langsung saja tersentak kaget. Meskipun mereka tahu tidak ada kata 'aman' karena musuh masih menculik Hinata dan sudah mendapatkan gulungan itu.
"Apa maksudmu?" Tanya Sasuke memandangi Yui meminta penjelasan.
"Gulungan itu, berisi jutsu rahasia milik klan kami yang dapat membangkitkan monster yang setara dengan bijuu. Dulu, klan kami memanfaatkan jutsu itu untuk memenangkan peperangan. Tapi, untuk membangkitkan monster besar yang tersegel di gulungan gulungan itu, tentu saja membutuhkan cakra yang sangat besar juga, sehingga walaupun menang perang, satu persatu orang yang menggunakan jutsu itu pun mati, untuk kemenangan klan kami. Karena itu, bila gulungan itu jatuh katangan yang salah, kalian pasti tahu apa yang terjadi selanjutnya." Jelas Yui panjang lebar.
Sakura tertegun. Ia tak menyangka gulungan yang selama ini dilihatnya ternyata memiliki rahasia seperti itu. Tapi Ia lalu mengerutkan dahi, masih tak mengerti apa hubungan gulungan itu dengan Hinata.
"Kazura, setelah menghancurkan dunia shinobi dengan menggunakan monster itu, tentu saja ia tak mau mati begitu saja. Dia pasti akan memanfaatkan Hinata untuk memakai jutsu itu dengan menggunakan genjutsu, kemudian dia akan mengambil alih monster itu setelah ia bangkit. Jadi cakra yang terkuras habis bukanlah miliknya, tapi milik teman kalian, Hinata." Jelas Yui lagi.
Mendengar hal itu Naruto menjadi sangat marah, ia mengepalkan kedua tanganya geram.
"Kalau begitu tunggu apa lagi? Kita harus segera menyelamatkan Hinata." Kata Naruto lalu langsung beranjak pergi dan menyelamatkan Hinata tanpa membuang-buang waktu.
"Tunggu Naruto!" Seru Sasuke menghentikan langkah Naruto.
"Menyerang tanpa rencana, sama saja dengan bunuh diri."
Naruto menggertakan giginya, benar juga yang dikatakan Sasuke. Tapi ia sudah sangat kesal dan ingin langsung menghajar pria tua yang bernama Kazura itu.
Naruto pun berbalik dan kembali duduk disamping Sasuke.
"Jadi apa rencanamu sekarang?" Tanya Naruto pada Sasuke, mau mengetahui apa yang sebaiknya mereka lakukan.
Sasuke terdiam sejenak lalu kembali bertanya pada Yui, "Apa kau tahu sesuatu lagi tentang kelompok bulan merah itu?"
Yui mengalihkan pandangannya ke tempat lain mencoba untuk berpikir sejenak lalu kemudian memandang ke arah Sasuke lagi.
"Mereka merupakan kelompok yang kuat, dan setahuku mereka mempunyai ninja tipe sensor yang sangat hebat." Jawab Yui.
Sakura menghela nafas, "Jadi tidak ada cara lain selain menyerang secara terang-terangan." Gumamnya.
Sasuke mendengus, ia tentu saja tak terkejut mendengar hal itu, karena baru-baru ini saja mereka ditipu oleh wanita yang dapat memanipulasi cakra miliknya menjadi seperti cakra milik Hinata. Ia bahkan menirunya lebih baik dari zetzu putih sehingga Naruto sendiri saja tidak menyadari akan hal itu.
Sasuke lalu menghela nafasnya lagi, "Mungkin akan sedikit sulit, tapi kita bertiga harus melakukannya." Ucapnya.
"Tunggu dulu." Yui tiba-tiba saja menyela. Ia merasa tidak setuju saat
Sasuke mengatakan 'bertiga'."Menjaga gulungan itu adalah tugasku. Jadi aku sendiri yang harus mengambil kembali gulungan itu." Bantah Yui.
Sasuke terdiam sejenak sampai kemudian bersuara kembali, "Kalau begitu aku akan menjadi pengalih perhatian, sehingga kau dan Sakura dapat mengambil gulungan itu." Katanya mulai menyusun rencana.
Sasuke lalu melihat kearah Naruto, "Dan kau Naruto.."
Ia terdiam sejenak.
"..selamatkan Hinata." lanjutnya.
Naruto memandangi temannya yang bersurai hitam itu, lalu tersenyum tipis. Temannya itu memang sangat pintar menyembunyikan perasaannya
dibalik sosoknya yang dingin itu, pikir Naruto. Tapi tentu saja ia tak semudah itu dapat dibodohi."Tidak." Bantah Naruto tiba-tiba.
"Biar aku saja yang menjadi pengalih perhatian." Katanya lalu menepuk bahu Sasuke.
"Dia menunggumu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be With You [Dalam Revisi]
FanfictionHinata seorang gadis Hyuga yang selama ini menyukai pria jinchuriki yang bernama Naruto. Tapi sebuah misi mempertemukan ia dengan seorang pria, Uchiha Sasuke yang selama ini dianggapnya sebagai pria biasa yang akan menarik perhatiannya.. Akankah...