Langit senja yang indah di Ishigakure.
Awan putih bercampur langit jingga menambah suasana hari itu semakin indah.Sakura dan Yui tengah dalam perjalanan kembali menuju kediaman Yui setelah membeli beberapa bahan makanan dari pasar.
"Desa Ishi ternyata lebih indah dari yang kubayangkan." Ucap Sakura sambil menikmati pemandangan desa yang memang terlihat indah dan menyejukan mata.
Yui tersenyum, "Apa kau pikir desa ini hanyalah sebuah desa dengan tumpukan batu?"
(*Ishigakure = The hidden rock/desa yang tersembunyi di dalam batu.)
Sakura tertawa mendengar perkataan Yui, ia juga tak bisa membantahnya, karena selama ini memang itulah yang dipikirkan olehnya. Ia tak membayangkan Ishigakure ternyata seindah ini.
Sakura memperhatikan sekelilingnya, jalanan setapak yang cukup luas dan pohon-pohon berjajar rapi di setiap jalan, seperti pohon hias saja.
"Sepertinya jalan ini berbeda dengan yang sebelumnya." Ucap Sakura ketika ia menyadari bahwa jalan yang mereka lewati saat ini berebeda dengan dengan jalan yang mereka lalui saat pergi tadi.
"Memang." Jawab Yui singkat.
"Walaupun jalan utama tapi sebenarnya jalan yang kita lewati tadi seperti jalan memutar. Jadi bisa dibilang ini jalan pintas."
"Belok kanan setelah batu besar itu, maka rumahku akan terlihat." Jelasnya sambil menunjukan jarinya ke sebuah batu besar yang ada didepannya dan tak begitu jauh dari mereka.
"Begitu rupanya." Gumam Sakura mengerti.
Tak berapa lama kemudian, mereka pun sampai di batu besar yang ditunjukkan Yui sebelumnya. Dan memang benar, dari sana kediaman Yui sudah terlihat, dan tak begitu jauh dari mereka.
Mereka pun mempercepat langkah mereka agar dapat segera sampai. Tapi tiba-tiba tinggal beberapa saja mereka dari depan rumah Yui, Sakura tiba-tiba menghentikan langkahnya.
"Ada apa, Sakura?" Tanya Yui yang tak mengerti mengapa gadis bersurai merah muda itu mendadak berhenti.
Tapi Sakura hanya diam saja, tenggorokannya serasa tercekat. Tangannya mulai gemetar, dan kedua mata hijau bulatnya melebar, tak percaya apa yang dilihatnya.
"S..sa..suke-kun." Ucapnya lirih sambil mengarahkan telunjuknya kearah rumah Yui.
Pandangan Yui mengikuti arah yang ditujukkan Sakura, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Sasuke, pria dingin itu tengah menodongkan pedangnya kearah Hinata.
Pemandangan apa ini? Hinata, gadis polos itu, yang selama ini dipikirnya disukai oleh Sasuke sekarang malah hendak dibunuh olehnya. Ia sama sekali tak bisa mengerti.
"Sasuke!" Teriaknya sontak, lalu segera berlari menghapiri mereka.
Dengan cepat Yui menghalau pedang Sasuke dan mencoba melindungi Hinata yang kini berdiri dibelakangnya.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yui dengan sedikit menaikkan nada suaranya.
"Menyingkir!"
"Dia bukan Hinata!" Ucap Sasuke dan membuat Yui terkejut.
"Apa maksu-" Belum selesai melanjutkan perkataannya, ucapan Yui terpotong saat sebuah kunai kini tertodong di lehernya.
"H..hinata, apa yang kau lakukan?" Tanya Yui yang masih tidak percaya dan akhirnya mengerti bahwa gadis yang berdiri dibelakangnya ini bukan lah Hinata.
Ternyata dugaan Sasuke memang benar. Hinata, atau lebih tepatnya wanita yang berpura-pura menjadi Hinata itu kemudian dalam sekejap kembali kewujud aslinya. Rambut coklat panjang dan mata jingga yang indah membuatnya terlihat cukup cantik untuk seorang penjahat.
"Sekali lagi kalian mendekat, akan kuhabisi wanita ini." Ancam wanita itu menjadikan Yui sebagai sandera.
Sasuke menggertakan giginya dan mengepalkan tinjunya, merasa sangat geram. Ingin sekali ia langsung menghajar wanita itu. Tapi, jika salah selangkah saja maka ia tidak tau apa yang akan terjadi, dan sudah pasti bukanlah hal yang baik.
"Kau hebat juga bocah Uchiha." Ucap wanita itu dengan sombongnya.
"Kau sudah menyadarinya dari awal, dan memancingku untuk mengatakan hal-hal yang tidak akan dikatakan gadis itu untuk meyakinkan dugaanmu." kata wanita itu lalu mendengus.
"Saat Hinata pingsan waktu itu, pasti ulahmu, kan?" Ucap Sasuke dengan wajah datarnya.
Wanita itu hanya tersenyum jahat yang entah mengapa hanya dengan melihatnya saja membuat Sasuke semakin geram.
Ia lalu mendesah, "Seharusnya aku lebih berhati-hati lagi. Tapi masalahnya.. aku selalu terbawa suasana saat berada dekat pria tampan sepertimu." Ucap wanita itu sambil tertawa menyebalkan, lalu melihat kearah Yui yang sedang disanderanya.
"Setelah ketahuan, kukira semuanya akan semakin sulit. Tapi kau(Yui) dengan bodohnya malah menghampiriku dan membuatnya semakin mudah." Ucap wanita itu lalu merampas gulungan rahasia yang ada pada Yui dan melemparkan tubuh Yui kearah Sasuke.
Wanita itu kemudian dengan cepat menghilang seperti asap bersamaan dengan gulungan itu.
Lalu suasana menjadi sunyi. Semua kejadian ini terjadi sangat cepat dan cukup membuat Yui sedikit terguncang.
Semua badan Yui terasa sangat lemas, dan kakinya serasa tak mampu menopang tubuhnya.
"Yui!" Seru Sakura saat melihat Yui hampir terjatuh dan dengan segera langsung menahannya.
Sakura mengobati leher Yui dengan menggunakan ninjutsu medis miliknya setelah sedikit tergores akibat kunai tadi itu.
.
.
Ditempat lain, seorang pria tinggi berbadan tegap dan cukup besar tengah berdiri di dekat jendela sambil memandangi langit senja.
Lalu muncul seorang wanita berdiri dibelangkangnya dan membungkukan badannya memberi hormat.
"Kazura-sama, aku sudah mendapatkan gulungannya." Ucap wanita itu.
Pria tinggi yang memakai jubah hitam dan bertudung kepala itu lalu sedikit menoleh kebelakang.
"Bagaimana dengan gadis Hyuuga itu?" Tanyanya.
"Sudah kuamankan." Jawab wanita itu singkat.
Pria itu mengulas senyumannya, "Kerja bagus." Kata pria itu lalu menghela nafasnya. "Sekarang yang perlu kita lakukan hanya menunggu. Kau boleh pergi."
"Ha'i"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let Me Be With You [Dalam Revisi]
FanfictionHinata seorang gadis Hyuga yang selama ini menyukai pria jinchuriki yang bernama Naruto. Tapi sebuah misi mempertemukan ia dengan seorang pria, Uchiha Sasuke yang selama ini dianggapnya sebagai pria biasa yang akan menarik perhatiannya.. Akankah...