Chapter 2 Who Are You? [Edited]

13.1K 1K 65
                                    

"Kalian akan kuberi misi untuk membawa gulungan rahasia ke Ishigakure."

Naruto, Sakura, dan Hinata saling berpandangan.

"Gulungan rahasia?" tanya Naruto penasaran.

"Benar." Kakashi berdiri dari tempatnya, ia melangkah ke arah sebuah gulungan besar yang diletakkan di samping meja Hokage. "Tugas kalian adalah mengembalikan gulungan ini dengan aman ke desa Ishi dan membawanya kepada seorang gadis bernama Yui, ia tinggal di dekat kuil perbatasan Ishigakure," jelas Kakashi.

"Yui?" Hinata bertanya dengan kening berkerut.

Kakashi mengangguk. "Dia adalah pemilik asli gulungan itu," kata Kakashi, "Meski perang telah berakhir 3 tahun yang lalu, namun perdamaian bagi beberapa orang ternyata masih belum berlaku bagi mereka yang merasa tak cukup puas dan selalu dipenuhi oleh keegoisan dan ambisi," Kakashi menghela napas pendek sebelum melanjutkan, "Karenanya, saat kondisi desa Ishi menjadi tidak stabil akibat perang, orang-orang yang terbutakan oleh keegoisan seperti itu berusaha mengambil gulungan rahasia itu demi kepentingannya masing-masing. Karena itu, Yui, gadis yang menjadi pemilik asli gulungan tersebut meminta bantuan Konoha untuk menyimpan gulungan tersebut secara rahasia," jelasnya.

Mereka bertiga menyimak penjelasan dari Hokage keenam dengan seksama, namun Sakura merasakan sesuatu yang menjanggal.

"Dan menurut sensei hal ini ada hubungannya dengan penyusup yang ditemukan di desa kemarin?" tanya Sakura.

Kakashi kembali melipat kedua tangan di atas meja, "Firasatku mengatakan seperti itu."

Hinata tertegun, lebih tepatnya, berpikir. Mencerna informasi yang baru didapatnya. "Kalau begitu, mereka sudah tahu bahwa gulungan rahasia itu sekarang berada di Konoha." Ia bergumam.

Sementara itu, Naruto mengerutkan dahinya. Ia juga tengah berpikir, "Memangnya apa isi gulungan itu sampai banyak orang yang mengincarnya?"

"Namanya saja gulungan rahasia, tentu saja isinya juga rahasia, Naruto!" sahut Sakura menggeram.

Naruto mengangguk-anggukkan kepalanya polos. Sedetik kemudian, senyuman lebar terbentuk di wajah pemuda berambut kuning itu. Semangatnya terbit. "Baiklah kalau begitu," katanya, ia menoleh pada kedua rekan misinya-Hinata dan Sakura-secara bergantian. Entah ia memahami atau tidak tentang tingkat kesulitan maupun risiko yang akan dihadapi dalam menjalankan misi yang diberikan, Pemuda yang 3 tahun lalu menjadi pahlawan perang itu seakan tak terganggu sama sekali.

"Ayo kita bawa gulungan rahasia itu dan menyelesaikan misi ini!"

***

Naruto, Sakura, dan Hinata telah meninggalkan gerbang desa Konoha dan memulai misi mereka. Dengan cepat, mereka melesat dengan meloncati satu pohon ke pohon lainnya. Satu tim beranggotakan ketiga shinobi yang telah menyandang status jounin itu mempercayakan peran untuk membawa gulungan rahasia yang merupakan inti dari misi ini untuk dibawa oleh Naruto. Ia membawa gulungan besar itu dengan menggendongnya di punggung dengan penuh kehati-hatian.

Begitupun dengan gadis bermata bulan itu. Sesekali dalam perjalanan mereka, Hinata mengaktifkan byakugan miliknya untuk memastikan apakah mereka sedang diikuti musuh atau tidak. Dan sampai sejauh ini, tidak ada tanda-tanda musuh yang berarti. Meski begitu, sebagai shinobi yang telah melakukan berbagai macam misi yang berbahaya seperti ini, mereka tahu bahwa mereka tetap tak boleh lengah sedikitpun.

Setelah berapa lama mereka bergerak tanpa berhenti, langit mulai kehilangan cahayanya. Hari sudah menggelap. Tak ingin mengambil risiko dalam melakukan perjalanan di malam hari, mereka akhirnya memutuskan berhenti untuk beristirahat. Memilih salah satu tempat di bawah pohon besar yang cocok sebagai tempat bernaung.

Let Me Be With You [Dalam Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang