Chapter 9 Misi Penyelamatan

7.1K 665 14
                                    

Setelah selesai menyusun rencana, mereka pun akhirnya berangkat menuju kastil yang disebutkan oleh Yui itu. Kastil yang berada di puncak tertinggi di Ishigakure.

Menurut informasi yang Yui berikan, jutsu rahasia itu hanya bisa dipakai dalam kondisi langit dan bumi tertentu, yaitu bila gulungan itu berada tepat di bawah cahaya bulan penuh. Dan Ya, malam ini tepat bulan purnama. Tapi setidak nya mereka masih punya waktu sebelum malam tiba sehingga mereka bisa mempercepat pergerakan mereka dengan meloncati satu pohon ke pohon lainnya.

Selama dalam perjalanan menuju kesana, Sasuke tidak bisa tenang. Entah apa yang dirasakannya saat ini, bahkan Sasuke sendiri pun tak tahu. Semua perasaan itu seakan bercampur dan berkecamuk di dalam dirinya. Walaupun begitu, ia mencoba tetap tenang dan mengendalikan hatinya. Dikepalnya kedua tangannya erat-erat, berharap  semua emosi itu dapat hilang dan mengalir ketinjunya untu menghajar pria bernama Kazura itu.

Beberapa lama kemudian kemudian, kastil itu pun terlihat. Mereka lalu berhenti dan bersembunyi di antara pepohonan sambil memantau situasi disana dari kejauhan.

Kastil itu mempunyai 2 gerbang. Gerbang pertama, dan lalu gerbang kedua  yang menembus langsung kedalam kastil.

Kemudian terlihat dari sana gerbang pertama terbuka, beberapa musuh keluar dari dalam.

Sasuke mendengus,"Sudah ketahuan rupanya." gumanya lalu mengangkat sebelah tangannya memberi tanda pada Naruto dan lainnya untuk menyerang.

"Tajuu kage bunshin no jutsu." Seru Naruto sontak menghampiri para musuh digerbang pertama lalu mengeluarkan seribu bunshin miliknya untuk menyerang mereka.

Sasuke yang masih berada dibalik pepohononan tersenyum tipis. Ternyata rencananya berhasil. Pria bercelana orange sangat pintar dalam menarik perhatian musuh.

"Iku zo!" Seru Sasuke saat melihat ada celah untuk mereka masuk.

Mereka pun kemudian berhasil melewati gerbang pertama dan sekarang menuju gerbang kedua. Meski begitu, ada juga musuh yang ternyata mengejar mereka dari belakang.

Tak salah-salah, Sasuke langsung mengeluarkan chidori miliknya dan mengarahkannya pada musuh yang mengejar mereka. Ia tak mau membuang-buang waktu.

"Sakura!" Seru Sasuke.

Sakura melihat kearah Sasuke, "Wakatta." Ucapnya seakan mengerti apa maksud Sasuke dibalik panggilannya itu.

Sakura mengepalkan tinjunya kuat-kuat menghampiri gerbang kedua itu.

"Shannaro!" Teriaknya hendak menghancurkan gerbang kedua itu dengan menggunakan pukulan monsternya itu.

Tapi belum saja tinjunya mengenai gerbang itu, salah seorang musuh yang membawa panah ditangannya, mengarahkan anak panah itu pada Sakura.

Tentu saja dengan cepat Sakura langsung menghindari anak panah itu. Tapi musuh berhasil menggagalkan pukulan Sakura itu. Sakura mendengus marah.

Tapi tiba-tiba saja secara tak terduga..

BRAAAAKKKKK

Gerbang kedua itu hancur.  Mata Sasuke dan Sakura terbelalak. Gadis itu, Yui, menghancurkan gerbang kedua itu dengan tinjunya.

"Aku takkan membiarkan kalian!" Ucap Yui sedikit kesal sambil menarik untuk mempererat sarung tangan hitam miliknya.

Sasuke mendengus sambil tersenyum tipis. Kekuatannya, sama dengan kekuatan monster milik Sakura. Ia adalah orang ketiga yang pernah dilihat Sasuke yang mempunyai kekuatan seperti itu setelah Tsunade dan Sakura.

"Tak kusangka kau hebat juga." Ucap Sakura menggoda Yui.

Yui mendengus sambil tersenyum tipis, "Kau pikir kenapa kakekku mempercayakanku menjaga gulungan rahasia itu?"

Sakura tersenyum. Benar juga, gulungan seberbahaya itu tentu saja tidak boleh dijaga oleh orang yang sembarangan. Untuk menjadi penjaga gulungan rahasia, Yui diharuskan untuk menjadi kuat setiap harinya bila nanti ada orang jahat yang mau mencuri gulungan itu seperti saat ini. Itu memang tanggung jawab yang sangat besar yang harus dipikulnya selama ini.
.
.
Setelah itu, Sasuke, Sakura, dan Yui pun beranjak masuk ke dalam. Mereka memisahkan diri. Sakura dan Yui menuju aula tengah kastil itu tempat dimana yang Yui katakan akan mereka letakkan gulungan itu. Sedangkan Sasuke mencari Hinata dan setelah itu menyusul mereka.

Sasuke menyusuri area lorong yangsuasananya jauh dari kata terang  lalu mendapati sebuah pintu yang terlihat mencurigakan.

Perlahan tapi pasti, Sasuke membuka pintu itu dan masuk kedalamnya. Ia mengamati ruangan itu. Dan mendapati seorang gadis terbaring rapi diatas sebuah tempat tidur besar.

Dan Ya, gadis itu, gadis yang sedang dicarinya. Walaupun sempat tak yakin karena kamar ini begitu bagus untuk seorang gadis yang posisinya sedang diculik.

"Hinata?" Ucapnya tak yakin saat ia kini sudah berdiri disamping gadis bersurai indigo itu.

Gadis itu perlahan menggerakkan bola matanya yang masih tertutup. Tampaknya ia mendengar suara Sasuke.

"Sasuke-kun?" Ucapnya lirih. Lalu perlahan mengangkat tangannya dan meraih tangan besar Sasuke yang ada disampingnya.

Sasuke sedikit membungkuk untuk menyamakan tingginya dengan gadis itu lalu memandanginya yang sedang terbaring lemah itu.

Tapi tiba-tiba, salah satu tangan Hinata yang menggenggam tangan Sasuke itu mencengkram tangan Sasuke dengan kuat atau mungkin lebih tepatnya menahannya. Sedangkan tangannya yang lain yang sekarang sudah memegagang kunai diarahkannya pada Sasuke.

Kunai itu mengenai Sasuke. Wanita itu tersenyum puas sambil memandangi Sasuke yang kini sudah tertusuk kunai miliknya.

"Bunshin?" Ucap wanita itu lalu mendecak kesal setelah mengetahui orang yang ditusuknya bukanlah Sasuke yang asli tetapi hanya bunshin.

Sasuke pun kemudian muncul entah dari mana dan berdiri tak jauh dari wanita itu.

"Dimana Hinata?" Tanya Sasuke langsung tanpa basa basi.

Wanita itu mendengus, baru pertama kali ia bertemu pria sedingin ini. Ia lalu mendesah, "Biasanya pria tampan sepertimu adalah tipeku, tapi pengecualian untuk dirimu." Kata wanita itu dengan sombongnya.

Sasuke hanya meresponnya dengan wajah datarnya dan membuat wanita itu semakin marah.

"Baiklah, akan kukatakan, lagipula kau juga akan mati ditempat ini."

"Gadis itu sudah dibawa ke aula tengah kastil ini untuk membangkitkan monster itu." Kata wanita itu sambil tertawa jahat.

Wanita itu lalu memandangi wajah Sasuke sambil lalu bersiul menggoda Sasuke, "Kau seharusnya berterima kasih kepadaku karena aku akan.."

Belum sempat melanjutkan perkataannya, Sasuke langsung melemparkan kunai ke arah wanita itu, atau lebih tepatnya kesamping wanita itu. Wanita itu bahkan tidak perlu menghindari kunai itu. Ia hanya melihat mengikuti arah kunai itu yang meluncur tepat kesampingnya bukan kearahnya. Tapi tiba-tiba..

"Ada apa ini?"

Tubuh wanita itu tak bisa bergerak. Tubuhnya seakan dililit ratusan ular-ular kecil yang membuatnya bahkan tak bisa mengangkat tangannya. Dan yang dilihatnya sekarang hanyalah mata itu. Mata merah yang menyala dalam kegelapan. Wanita itu mendengus marah. Ia terkena genjutsu.

Ternyata kunai yang dilemparkan Sasuke tadi hanyalah sebagai pengalih perhatian, sehingga saat perhatiaannya sedang tidak fokus, Sasuke langsung mengenainya dengan genjutsu miliknya.

Sasuke pun mendengus,"Kau terlalu banyak bicara." Ucapnya dingin lalu beranjak pergi ke aula tengah tempat yang dikatakan wanita itu sebelumnya.

Let Me Be With You [Dalam Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang