Jutaan rahasia kusimpan.aku yang diam-diam masih menunggu kepulanganmu.tak ingin beranjak dari pintu ini dengan langit sore yang menggelap.aku yang memerhatikan orang-orang yang berlalu lalang tanpa ada kau di salah satunya.Mata ini yang tak lelah menatapmu tanpa ada balasan darimu.
Rahasia ini tetap kujaga,ntah itu sampai kapan.ku harap kau tak lupa jalan untuk pulang,karna aku juga lelah menunggu tanpa kepastian.
Obrolan kau dengannya yang kuperhatikan dari jarak jauh,membuatku rapuh.hanya dengan lekukan senyuman aku dapat menutupi semua itu.aku benar-benar ingin tahu, apakah kau tak pernah dihantui oleh bayang-bayang raut wajahku?tak kah kau dengar jeritan ku yang menyebut nama mu?
Aku butuh kau saat ini sebagai bahagia ku bukan sebagai penyempurna luka.Aku mempunyai banyak topeng yang kusimpan dalam suatu ruang,untuk menyembunyikan luka ku.percayalah senyuman,gelak tawa,serta candaku saat ini adalah kepalsuan.kepalsuan yang kulakukan setelah raga mu pergi.
Di tengah keramaian aku tetap merasakan sepi.orang-orang yang membentuk kelompok untuk bersenang senang.tapi tidak denganku,yang terasing dari mereka semua.hanya raga ku yang ada di tengah keramaian itu tapi tidak dengan jiwaku.selagi kau menuju kesini,bisakah kuminta jiwa ku kembali?agar aku tak merasa sepi saat sedang menunggumu.dan mungkin aku bisa memberi kesempatan pada orang lain,selagi menunggu mu waktu menyatukan kita kembali.
-23.agustus.2017
KAMU SEDANG MEMBACA
suratan hati
Teen Fictionhanya curhatan hati berdasarkan pengalaman pribadi yang dipublikasikan.