6

5.9K 403 6
                                    

Maafkan typo yang bertebaran, karena belum sempet di edit

Happy reading again dear,

Author Pov

Sebulan berlalu Reina tak bertemu dengan Arla, ada rasa rindu yang membuncah pada gadis kecilnya itu. Tapi Reina tak bisa menemui Arla, karena ia belum siap bertemu dengan Rafiq kembali.
Dan seperti biasa Reina juga di sibukkan dengan kewajibannya di rumah sakit, tapi Reina sangat mensyukuri dengan kesibukkan yang ada dirinya bisa degan mudah mengalihkan kesedihannya pada pekerjaannya.

"Selamat siang Dr. Rei, saya di utus Dr. Erik untuk memberi laporan kesehatan pasien ini, dan ini surat rujukan yang Dr. Erik berikan untuk pasien..." ucap seorang perawat yang ia tau asisten Dr. Erik,

"Dan Dr. Erik meminta Anda yang memeriksa lebih lanjut Dokter." sambungnya lagi sambil memberikan amplop coklat di tangannya

Memang aku yang akan selalu menganalisa dan memeriksa lebih lanjut keadaan pasien jika sudah berkonsultasi dengan Dokter Specialis lainnya, karena jika soal menganalisis Reina memang sudah terbiasa, karena di  rumah sakit Amerika pun ia melakukan semua itu.

Perawat di hadapannya segera pamit dan membungkuk hormat meninggalkan ruanganku, saat aku ingin membuka amplop coklat tadi ponselnya berdering

"Halo kak..." sapa Reina pada sang kakak yang ada di seberang sana.

"Apa kau masih mengingat Bams? Teman SMP kakak dulu Ren?" tanya Andre to the point

"Bams? Oh iya ingat kak. Ada apa?" Tanya balik Reina

"Malam ini Bams akan ke rumah kita, dan kakak akan mendekatkannya denganmu!" jawab Andre semangat

Reina memutar bola matanya kesal, karen sudah tau arah pembicaraan ini semua, dan Andre selalu saja memaksanya untuk memiliki kekasih.

"Halo Ren, kok malah diem sih? Kakak ga mau denger kamu nolak lagi Ren!" ucapnya tegas

Reina menghela nafas berat mendengar perkataan Andre, memang benar Reina selalu menolak jika akan di jodohkan dengan seorang pria yang di pilihkan oleh Andre.

"Iya.. Iya bawel, nanti sore aku pulang" ucap Reina sambil meletakan amplop laporan pasien di atas meja

"Pokoknya kamu harus pulang sore nanti, kakak ga mau tau" paksa Andre

Selalu saja seperti itu, Andre memang selalu berusaha mendekatkannya dengan pria yag menurutnya cocok bagi Reina, tapi Reina selalu saja menolak pilihannya dengan alasan belum ada yang cocok dan sreg di hatinya.

Andre sangat tau kalau Reina belum bisa melupakan Rafiq, cinta pertama adiknya tersebut. Bukannya Andre tak tau perasaan Reina, tapi dia ingin adik satu satunya itu bahagia dan melupakan semua kesedihannya yang ia pendam sendiri.

Apalagi, setelah kepergian Ayahnya Reina selalu merasa bahwa meninggal Ayahnya adalah kesalahannya dan masih memiliki trauma dengan sebuah kecelakaan.

Sacrifice Of Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang