21

5.9K 354 9
                                    

Reina Pov

Sudah hampir satu bulan ini aku merasakan perubahan dalam diriku, aku merasakan daya ingat ku semakin menurun di setiap harinya, aku melupakan semua hal dan aktivitas yang sedang kulakukan terkadang aku mulai melupakan tempatku sendiri.

Terkadang aku bingung dengan apa yang sebenarnya yang terjadi padaku, dan sekarang aku lebih sering mudah menangis tanpa alasan yang jelas, aku mudah sekali gelisah setiap malam ilusi-ilusi yang ada di pikiranku meracuniku sehingga setiap malam ku tetap terjaga

Seperti pagi ini, aku di buat linglung dengan keadaanku yang membuatku harus selalu meminta maaf pada setiap orang yang berada di sekitarku, sungguh ini memang aneh aku bahkan beranggapan jika aku memiliki gangguan jiwa saat ini

"Selamat pagi Dr. Rei" sapa wanita yang tengah duduk di kursinya

Aku tersenyum dan masuk kedalam ruangan serba putih itu, sebenarnya aku sudah mendiagnosa penyakitku sendiri walaupun itu sangat tak mungkin tapi tetap saja aku harus memeriksakan lebih lanjut pada Dr. Shamanta ahli syaraf di rumah sakit ini

"Ada sesuatu hal, yang ingin ku konsultasikan padamu dokter" ucapku mendaratkan bokongku di kursi hadapannya

Dr. Shamanta menatap heran padaku dan tersenyum

"Apa yang ingin kau konsultasikan Dr. Rei?" tanya Shamanta

Aku mulai menghela napas panjang, dan mulai menceritakan kondisi fiskku saat ini, semua ku ceritakan tanpa pengecualian walaupun terkadang aku lupa apa saja yang telah ku alami

Dr. Shamanta hanya menatapku tanpa berbicara sepatah katapun dan bergeming

"Menurutmu penyakit apa yang tengah kau alami saat ini?" tanya Shamanta menyelidik ke arahku

"Aku mengira penyakit ini, Alzheimer dini dokter" jawabku pelan.

Ia hanya mengangguk dan menghela napasnya sama seperti yang kulakukan, mungkin terdengar aneh karena penyakit Alzheimer hanya di derita oleh manula kebanyakan di usia 45 tahun keatas bahkan lebih. Tapi tak menutup kemungkinan jika penyakit ini menyerang pada usia muda dan masih produktif sepertiku.

"Aku akan mengecek kesehatanmu terlebih dahulu, dan memastikan penyakit apa yang sedang kau alami" ucapnya

"Walaupun semua tanda tandanya telah mengarah pada penyakit itu, tapi ku harap tebakan kita salah dokter" lanjut Shamanta lagi mengelus punggung tanganku

Aku hanya tersenyum melihat perlakuannya padaku, walaupun terkadang aku sering melupakan namanya tetapi perlakuan hangatnya padaku membuatku menjadi tenang

Saat ku melakukan pengecekan berbagai hal sesuai prosedur yang ada, aku pamit ke ruanganku kembali dan menunggu hasilnya keluar, sejujurnya ada perasaan takut di benakku akan semua ini.

Jika memang benar aku terkena penyakit Alzheimer dini, sebagian bahkan seluruh memoriku akan terhapus dengan sendirinya kestabilan fungsi fokusku akan menurun, aku belum sanggup untuk mendapati keadaan seperti itu, walaupun aku mulai melupakan nama nama yang berada dekat denganku dan itupun termasuk Rafiq

Saat aku tengah sibuk bervideo call ria dengan Bams yang jauh disana ia sedang menjalankan proyeknya di singapura, aku di kagetkan oleh kedatangan Elsa perawat pribadiku yang membawa amplop berwarna coklat di tangannya.

Tanpa harus ku pertanyaan itu pasti hasil tesku pagi tadi, aku bisa membaca sikap  yang Elsa tunjukan padaku, aku sangat gugup untuk membuka hasil pemeriksaan yang ada di tanganku.

"Apa hasilnya sangat menakutkan? Sehingga kau terlihat cemas seperti itu?" candaku mencairkan suasana tegang yang dapat kurasakan

Tak ada jawaban darinya yang masih saja tetap menundukkan kepalanya, aku ta dia bersedih. Karena kedekatanku dengannya melebihi seorang dokter pada perawat.

Sacrifice Of Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang