Sebenarnya aku mau posting bab ini minggu depan bersamaan bab sepuluh tapi gagal total karena tanganku yang gatel.
Hehe. Kemarin banyak yang salah prasangka dengan status duda Cho Kyuhyun. Okay, aku akan menjadikan hal itu sebagai pembenahan agar dapat mendeskripsikannya lebih baik lagi di bab selanjutnya.
Selamat membaca!!
•••
Kau adalah milikku.
Satu kalimat itu terus terngiang diindera pendengar gadis itu – berputar diotaknya seolah tidak ada pikiran lain yang berhasil mengalihkan ucapan berdaya magis sekaligus menghipnotis. Persis seperti janji suci yang selalu diikrarkan oleh pengantin pria demi mengikat suatu hubungan dengan kekasihnya.
Tidak ada indikasi ancaman. Cara pengucapan pria itu mengandung hasrat cinta dengan gairah sensual dikilat mata biru yang berkilau. Aliran darahnya mulai berdesir saat teringat ciuman hangat dimalam itu – mimpi yang selalu menggiringnya dalam tidur nyenyak – angan yang tiada habisnya muncul disetiap imanjinasinya.
Satu ciuman itu telah membawanya pada kedewasaan. Awal dimulainya pengembaraan tentang cinta yang bersifat alami secara naluriah – berkembang liar disistem limbiknya – mempengaruhi hormon seksualnya selama berhari-hari.
Park Jiyeon menghela napas. Satu cara yang cukup unik untuk mencuri perhatian dari pria disebelahnya yang berhasil terpikat setelah melihat seulas senyuman yang tiada henti menghiasi raut wajahnya yang merona.
"Lamunanmu nampak asik kuharap isinya tidak mengandung unsur kemesuman" Tebakan telak itu sekaligus mengakhiri perjalanan panjang daya imajinasi diotak bagian depannya. Gadis itu melirik kaku ke arah Cho Kyuhyun.
"Tentu saja lamunanku sangat asik, sayangnya tebakanmu salah. Satu-satunya yang ada dipikiranku adalah bertemu Jo In Sung di suatu kesempatan karena takdir. Kau tahu seluruh teman wanitaku adalah penggemar beratnya kami sering menghabiskan waktu berbincang-bincang tentang ketampananannya"
"Cih. Seleramu kurang menarik. Aku tidak mengerti kenapa sekumpulan wanita berada disatu tempat yang cukup lama hanya untuk membicarakan seorang pria yang sudah memasuki usia kepala tiga? Mereka para artis memiliki sejumlah kekasih dibalik layar yang telah disewa semalam suntuk"
Komentar pedas itu merupakan realitas kejam yang terungkap berkat kerja keras media massa yang berperan penting dalam menghancurkan karir seseorang. Jiyeon tidak menampik masalah besar yang membawa mahkota kehormatan masing-masing artis. Sayangnya ia tidak menerima jika aktor favoritnya dijelek-jelekan begitu saja.
"Kau berbicara seolah dirimu tidak melakukannya saja. Aku yakin kau sama piciknya dengan artis-artis papan atas yang suka bermain wanita"
"Jaga bicaramu manis. Aku hanya pernah melakukan hal itu dengan Irene setelah itu tidak ada yang lain"
"Oh ya sudah pasti kau melakukannya dengan penuh hikmat karena dia wanita yang paling kau cintai sampai-sampai tidak ada satu wanita didunia ini yang berhasil menggantikan posisinya"
Mendengar hal itu membuat Cho Kyuhyun menginjak pedal rem tiba-tiba hingga Jiyeon nyaris membentur dasbor mobil. Pria itu mengusap bibir tebalnya yang lembab sembari menyeringai sebelum menundukkan kepalanya tepat menuju indera pendengar Jiyeon, "Kalau kau mau, ijinkan aku bercinta denganmu maka dengan begitu posisi itu bisa menjadi milikmu" Bisikan itu terdengar begitu sensual dan tubuhnya memberikan reaksi berlebihan dibawah tatapan tajam Cho Kyuhyun yang meresahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scent of A Woman
FanfictionJiyeon hanya ingin melarikan diri dari perjodohan itu namun ia tidak mengira bahwa takdir justru mempertemukannya dengan calon suaminya.