"Hmm....kurasa saat ini sudah hampir jam sembilan." Gissele melihat matahari.
Kak Hannie mengangguk-angguk. Kami berjalan dengan santai menjelajahi black shadow forest ini.
"Kita istirahat dulu...sekaligus kita mendiskusikan suatu hal." Kak Ravie memandang sebuah pohon yang menjulang dengan dahan yang besar dan kuat. "Kita istirahat dipohon ini...."
Aku mengambil tujuh anak panah, lalu kulepaskan secara bersama-sama. Anak panah ini akan menjadi tangga. Pohon ini cukup tinggi, jadi cukup sebagai jalan alternatif untuk memanjat dengan mudah.
"Terima kasih, Fresca..." ucap Pyf sambil menaiki anak panah yang sudah terpasang.
***
"Huft...tinggi juga ya pohonnya...." ucap Kak Hannie sembari melihat kebawah.
"Awas jatuh Kak, kita sama sekali tidak menggunakan pengaman lho!" ucapku mencoba memperingatkan.
"Jadi...apa yang mau diskusikan, Kak Ravie?" tanya Pyf.
"Grey, kau sudah mendapatkan informasi mengenai team yang ada di sini kan?" tanya Kak Ravie
Kak Grey mengangguk. "Ada enam kota yang mengikuti sayembara ini. Kota Gastrick, menggunakan pakaian dengan warna kuning. Kota Zreft, menggunakan pakaian hitam. Kota Krasye, menggunakan pakaian hijau. Kota Drill, menggunakan pakaian merah. Kota Ghors, menggunakan pakaian putih. Dan Kota Oxgard, menggunakan pakaian biru."
"Benar, dari kota itu menurut kalian yang mana team yang beresiko mempunyai anggota indigo?" Kak Ravie bertanya serius.
"Menurutku Kota Ghors..." Kak Hannie menjawab tanpa ragu.
"Apa alasanmu?"
"Karena Kota Ghors menggunakan pakaian putih. Hal-hal mistis itu berkaitan dengan warna putih."
"Benar....tapi masalahnya. Apakah benar di team itu terdapat anak indigo?"
Aku mengecamkan kata-kata Kak Ravie.
Memang benar, Kota Ghors memiliki peluang untuk mempunyai anak indigo. Tapi hal itu tidak bisa membuktikannya sepenuhnya. Atau....mereka sengaja memanfaatkan hal ini, agar peserta lain terkecoh...?
"Hei, Fresca!" Kak Ravie memanggil.
"Ah, maaf Kak Ravie. Ada apa?"
"Menurutmu bagaimana? Team mana yang menurutmu jadi sasaran kita kali ini?"
"Menurut, Kak Ravie?'
"Yaah...menurutku kita mengejar team dari Kota Ghors saja...."
"Ya, aku juga setuju...."
"Baiklah....target kita yang pertama adalah team dari Kota Ghors!" Kak Ravie berseru semangat.
Sayembara ini berlangsung selama lima hari. Hari pertama, dimana semuanya harus menuju Black Shadow Forest. Hari kedua dan hari selanjutnya, setiap peserta harus mempertaruhkan nyawanya.
***
"Kurasa ini jalan yang tadi kita lalui," ucap Kak Grey.
"Iya, Kak Grey benar. Hei Gissele, apakah kau tidak salah jalan!?" Pyf menggerutu.
"Ku,kurasa.....kita memang melalui jalan yang tadi..." ucap Gissele pelan.
Ya ampun.....kita tersesat....
Sejak tadi kurasa memang kita tersesat. Dari tadi hanya melewati jalan yang sama. Tapi jika dipikir-pikir pemandangan disini sama saja. Hanya hamparan pohon dengan penerangan cahaya yang minim.
"Ki,kita ke arah tenggara...." ucap Gissele ragu.
Kami berjalan sesusai perintahnya, tapi lagi-lagi kami hanya kembali ke tempat semula. Kak Grey menyarankan untuk meletakkan sesuatu sebagai penanda. Kami menancapkan kayu. Kami kembali berjalan. Dan lagi-lagi kami masih kembali ke tempat semula.
Aku menangkap sesosok kelompok yang tengah berjalan. Mereka berjarak sekitar 350 meter dari kami.
"He,hei itu.....bukannya...."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Black Shadow Forest
PertualanganSayembara terkutuk yang harus diikuti Fresca dan yang lain. Misi utamanya adalah, menemukan anak atau sekelompok indigo, kemudian membunuhnya. Dan parahnya lagi, setiap anak diperbolehkan untuk membunuh setiap anak yang ia curigai sebagai anak indig...