The Black Shadow Forest

6. Dimulai

Aku berjalan beriringan dengan Rick. Kota menjadi riuh, mengingat hari ini adalah hari dimana sayembara dimulai.

Sebelum sampai di hutan, setiap team harus menempuh jarak sekitar 30 km, dari masing-masing kotanya. Saat perjalanan ini, sudah termasuk dalam sayembara. Masing-masing team, diberi waktu maksimal satu hari untuk bisa sampai di hutan.

Aku dan Rick menghentikan langkah. "Aku titip kamarku, tolong jangan beritahu kakek soal hal ini."

Rick memelukku.

"Ya, semoga kau selamat....."

Aku melangkah mendekati anggota team-ku. Semuanya sudah bersiaga dengan senjata masing-masing.

Sayembara dimulai pukul 06.00 pagi, sedangkan saat ini masih pukul 05.39. Dari semua anggota team, kenapa hanya aku yang terlihat seperti akan berperang?

Mr. Grift menghampiri kami.

"Ravie Denhark, dan Fresca Castrie Varies!" panggil Mr. Grift.

Kami langsung menghampirinya.

"Yes, Sir?"

"Saya memberikan semua tanggung jawab pada kalian berdua.....dan ini sebuah perbekalan yang cukup untuk dimakan saat perjalanan." Ms. Chealsea menyerahkan sebuah kotak yang tertutup kain.

Aku mengambik kotak itu, Kak Ravie mengucapkan tetima kasih. Kemudian berbalik menuju team.

"Fresca!"

"Kenapa, Kak?"

"Menurutmu siapa yang akan didepan?"

"Menurutku lebih baik Kak Ravie, lalu Gissele. Dan aku akan bersiaga dibarisan paling belakang."

"Ide bagus!"

Dong.....dong....

Jam ditengah kota berbunyi. Menurutku bunyi detak itu, adalah bunyi tiupan peluit. Tanda sayembara dimulai.

"Semuanya siap?!" Kak Ravie mengeluarkan katar-nya, dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Ya!!!" semua anak mengangkat senjatanya masing-masing.

"Ayo, berangkat!!!" Kak Ravie berseru, sambil berjalan mengawali barisan awal. Disusul yang lainnya.

Tanggal 27, Februari 2023. Sayembara terkutuk dimulai!

***

Suasana riuh para warga membahana ditelinga kami, ketika kami meninggalkan kota. Menuju ke Black Shadow Forest memerlukan waktu sekitar empat jam. Jalan untuk kesana hanya satu, mengikuti jalan setapak ini secara lurus. Hanya itu.

Tapi walaupun jalan lurus ke arah timur laut, tidak memungkinkan hal ini akan berjalan semulus ekspektasi kita.

Seperti kejadian kali ini, baru sekitar 2,5 kilometer jarak dari kota. Kami harus melewati jurang, dengan cara melewati tali yang terbuat dari bahan yang kasar. Disaat seperti ini, kekuatan fisik menjadi nomer satu.

"Kak Ravie...bisakah...kita...beristirahat?" Pyf nampak kehabisan oksigen disekitarnya. Tubuhnya tak bisa berhenti bergerak naik-turun-naik-turun.

"Tidak, kita harus lanjutkan perjalanan!"
Kak Ravie menjawabnya tanpa rasa bersalah. "Sekitar tiga kilo lagi kita kan betistirahat."

"Ta,tapi, Kak Ravie--"

"Kau boleh beristirahat, jika kau ingin menjadi santapan hewan buas!"

Pyf bungkam. Ia tak bisa melawan keputusan Kak Ravie.

Pelajaran pertama yang bisa kuambil:
Jangan membantah perintah ketua, jika tidak ingin berakhir kehabisan kata.