tujuh

869 105 4
                                    

joohyun berjalan cepat menuju paviliunnya. ia agak was-was apabila pelayan ibu suri melihatnya yang baru memasuki istana ratu. setibanya ia di paviliunnya, pelayannya seungwan berlari menyambutnya.

"yang mulia ratu dari mana saja. kami semua khawatir yang mulia ratu baru kembali siang hari"

"maafkan aku, apa terjadi sesuatu?"

"tidak, tapi yang mulia raja barusan datang kemari. saya mengatakan bahwa anda sedang tidak ingin diganggu. setelah mengatakan itu yang mulia raja meninggalkan pavilun yang mulia"

joohyun menghela nafas berat, entah apa yang harus ia jelaskan nanti jika ia bertemu jimin dan menanyainya soal alasan dirinya tak ingin diganggu.

"yang mulia, makan siang anda sudah disiapkan"

"baiklah, terima kasih seungwan aku akan masuk ke dalam"

"yang mulia ratu"

suara wanita yang tak asing ditelinga joohyung membuat langkahnya terhenti ketika hendak masuk ke dalam kamarnya. joohyun menoleh dan melihat yang mulia ibu suri sudah berdiri di halaman paviliunnya. joohyun membalikkan tubuhnya dan memberi hormat.

"ada apa yang mulia ibu suri datang kemari?" tanya joohyun, nada suaranya pelan untuk menyembunyikan keterkejutannya. ia merasa seperti tertangkap basah.

"kedatanganku kemari untuk membicarakan hal serius kepadamu yang mulia ratu.

***

joohyun dan yang mulia ibu suri sudah berada di dalam kamar ratu. joohyun masih mengatur degup jantungnya yang berdebar dan menjauhkan pikiran-pikiran anehnya soalnya topik pembicaraan yang akan yang mulia ibu suri katakan kepadanya.

"apa kau mencintai yang mulia raja?"

joohyun terkejut dan mematung mendengar pertanyaan yang mulia ibu suri. apakah ibu suri mengetahui soal dirinya dan taehyung?

"a..ada apa yang mulia ibu suri bertanya demikian?"

"aku tak pernah melihatmu bersama jimin berduaan"

"eh?"

"kau mengerti maksudku yang mulia ratu,  aku ini sudah tua dan masa-masa tuaku aku ingin melihat penerus yang mulia raja tumbuh dan berkembang. tapi aku tak melihat harapan itu ada padamu yang mulia ratu"

joohyun terdiam mendengar penjelasan yang mulia ibu suri. ia sudah paham kemana arah pembicaraan ini. yang pasti joohyun sangat tak menyukai ini.

"aku menaruh harapan terbesarku padamu untuk mendampingi yang mulia raja dan di dalam harapanku tersirat juga keinginan kecil itu padamu, aku ingin kau juga bisa memberikan keturunan untuk istana"

joohyun membeku setelah mendengar penjelasan yang mulia ratu lagi. ia tak bisa melawan yang mulia ibu suri sama sekali. yang bisa ia lakukan hanya terdiam.

"aku pamit undur diri dulu yang mulia ratu, pikirkanlah dan jangan lupa bicarakan juga bersama yang mulia raja"

ibu suri meninggalkan joohyun yang masih terdiam. gadis itu mencengkram kedua tangannya kuat-kuat. air matanya perlahan jatuh membasahi pipinya. joohyun meloloskan isakan sedihnya dan memilih menangis sendirian di kamarnya.

***

jimin sedang berlatih panahan dengan para prajurit istana. di sana juga ada kang namjoon, kakak laki-laki kang seulgi. jimin mencoba mendekati namjoon yang sedang melatih prajurit-prajurit baru untuk memanah.

"cuaca yang sangat cerah ya"

"ah yang mulia raja"

namjoon membungkukkan tubuhnya memberi hormat. jimin tersenyum dan  menerima salam dari namjoon.

Two lovers under moonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang