dua puluh enam

686 95 3
                                    

jimin masuk dengan rombongannya yang berisikan seulgi serta anaknya tiba di istana. mereka semua menyambut kedatangan rombongan itu dengan baik.

jimin sudah memakai atribut kerajaan sebagai raja dan kini ia berada di ruangan yang sama dengan ayah dan para mentri yang lain.

"ini merupakan masalah besar. yang mulia ratu telah melakukan penipuan besar di kerajaan ini"

"tidak ada hukuman ringan untuk ini yang mulia, anda harus bijak karena semua masyarakat sudah tau masalah ini"

" selir kang naik menjadi ratu dan berikan tahta ke anak selir kang"

"tapi anak selir kang adalah perempuan, tradisi kerajaan ini adalah menyerahkan tahta pada anak laki-laki"

pendapat para mentri yang masuk ke telinga jimin masih ia terima dan dia diamkan, karena jimin pun masih belum siap menangani masalah ini. disebelahnya ada sang ayah yang diam sepertinya mendengar para mentri berdebat.

"cukup semuanya, sekarang dengarkan"

suara berat yang mulia sangwang mampu membuat para mentri terdiam.

"dosa yang dilakukan yang mulia ratu memang tidak bisa dimaafkan. menipu kita semua bahkan dewa yang agung. maka kita disini berkumpul untuk membicarakan tentang hukuman untuk yang mulai ratu."

yang mulia sangwang memimpin rapat diikuti para mentri yang mulai membaca poin-poin masalah yang mulia ratu bae joohyun.

***

seulgi sudah berganti pakaian dan menempati kembali paviliunnya. ia merasa sedikit rindu dengan paviliun itu. 

"yeji, ini kamar kita nak. bagus kan" kata seulgi memperlihatkan kamarnya ke yeji yang hanya diam di gendongannya. tiba-tiba seseorang membuka pintu geser dengan kasar membuat seulgi terkejut.

"yang mulia!!!!"

yerim masuk dan langsung memeluk seulgi, ia memeluk gadis itu erat tapi untung tidak menekan yeji yang masih di gendongan seulgi.

"seulgi aku sangat merindukanmu, syukurlah kau kembali. aku tidak tahan di istana saat kau diasingkan. aku bahkan memusuhi jungkook"

mata yerim berbinar saat melihat yeji menatapnya dari gendongan seulgi, yerim memekik gemas sambil menyentuh jari-jari kecil yeji.

"namanya siapa ?"

"namanya park yeji. yeji lihat bibi yerim datang"

seulgi memberikan yeji kepada yerim. dengan hati-hati gadis itu menerima bayi mungil itu ke gendongannya.

"huaaa matanya sipit seperti kau dan jimin. lucu sekali aku gemas"

seulgi hanya tertawa melihat tingkah laku yerim.

"yerim, kau benar memusuhi penasehat jeon?"

"iya, aku tidak bicara padanya karena ia tidak mau memberi tahu dimana kau berada. siapapun juga tidak mau membantuku."

"yerim... jangan begitu, aku kan sudah kembali. kini temui penasehat jeon dan bicara padanya. memang kau tidak merindukannya?"

"hmm, aku rindu sekali bicara padanya. tapi, apakah dia masih mau bicara padaku setelah apa yang kulakukan padanya?"

"kenapa kau tidak coba temui dia dulu dan mulai minta maaf."

yerim hanya diam sambil memandangi yeji yang menggerakkan tangannya untuk menyentuh wajah yerim.

***

joohyun berada di paviliunnya. ia baru saja merapikan barang-barang ratu ke dalam rak. ia sudah tak memakai atribut kerajaan dan menggunakan hanbok dengan warna dan motif sederhana.

Two lovers under moonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang