joohyun dan jimin bertemu. joohyun terdiam lama sampai jimin menegurnya untuk duduk di hadapannya.
sejujurnya joohyun merasa malu untuk menghadapi jimin, tapi senyuman jimin membuat joohyun bingung.
"kau terlihat mengurus, apa kau sakit?" tanya jimin pelan. ada raut khawatir di wajah pria itu. joohyun hanya menggeleng pelan.
"yang mulia raja...."
"joohyun..., kita bicarakan ini tanpa embel2 kerajaan. aku ingin bicara sebagai park jimin dan bae joohyun. "
joohyun mengangguk kecil dan senyuman terpancar di wajah jimin. kini mereka sudah menemukan suasana nyaman satu sama lain untuk saling bicara.
jimin menuangkan teh hijau ke gelas joohyun sambil tersenyum.
"joohyun, bagaimana kabarmu?" tanya jimin berusaha ramah. joohyun masih canggung dan menjawab sekenanya
"tidak baik-baik saja"
jimin meletakkan teko teh nya dan kembali tersenyum. ia menghela nafas dan menatap joohyun.
"joohyun, bisakah kau mengatakannya padaku? semuanya. kumohon....." kata jimin. ada nada pasrah dan putus asa disana. membuat joohyun terdiam dengan ekspresi getir .
"kau benar2 ingin tahu?"
"aku ingin tak ada kebohongan lagi diantara kita, toh aku sudah menyiapkan masa depanmu"
bicara soal masa depan, joohyun tersenyum miris sebab masa depannya ada di tangan jimin saat ini. pria itu sudah selayaknya seperti dewa yg memegang kendali.
joohyun mengatur posisinya dan membuka mulutnya untuk menumpahkan semua cerita dibalik layar yang selama ini ia tutupi dari jimin. semuanya tentang hubungannya dengan taehyung.
satu setengah jam kisah menyakitkan itu melewati indra pendengaran jimin seolah mencoba membuka luka yang saat ini dicoba jimin untuk tutupi. jimin tersenyum bodoh dan air matanya sudah membanjiri pipinya
air mata itu diluar kendali jimin, sungguh ia tak ingin menangis tapi dadanya sesak dan berdenyut hingga kesakitan sampai menitikkan air mata.
"aku raja yang gagal" ucap jimin dalam tangisnya. joohyun sesaat yang lalu mengalihkan pandangannya kini terkejut dengan ucapan jimin.
"kenapa?"
"aku gagal dalam hubungan kasih ini. kita hanya saling membohongi. bukankah aku juga melakukan hal yg sama? aku berhubungan dengan seulgi dibelakangmu. kita menikah atas tuntutan keturunan dan keluarga, mengakibatkan kita hanya saling menyakiti dan membunuh perasaan masing-masing. tidak adil jika kau menanggung beban sedangkan aku bisa tertawa lepas dengan seulgi"
joohyun terdiam. ia kehilangan jawaban untuk menanggapi jimin. hingga akhirnya jimin mengeluarkan sebuah gulungan. jimin menarik tali pengikatnya dan menunjukkannya ke joohyun.
isi gulungan itu membuat joohyun terkejut, tak ia sangka jimin melakukan ini padanya
"bersiaplah joohyun, aku harap ini yang terbaik untuk kita semua" ucap jimin melihat keterkejutan joohyun.
***
kepergian joohyun disusul dengan munculnya sang mantan penasehat, kim taehyung. jimin sudah siap di posisinya untuk bicara bahkan berkelahi.
taehyung duduk di kursi yang masih hangat bekas di duduki oleh joohyun. sebenarnya jimin sedikit sakit jiwa karena mengajak musuh kerajaan untuk duduk bicara dengannya. Jimin memiliki pemikiran berbeda soal ini.
persahabatan yang sudah terjalin sejak lama.
melihat taehyung sekarang seperti menatap taehyung kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two lovers under moonlight
Fanficmanusia tidak bisa memisahkan sesuatu yang telah disatukan oleh Dewa. maka, bantu aku untuk mengatakan kepada Dewa bahwa dirimulah yang hanya aku inginkan. permainan gayageum itu serta tarian indahmu membuatku lupa siapa diriku dan takdirku. lepas...