"Mentari."
Langkah Mentari terpaksa harus terhenti ditengah tangga karena ada seseorang yang memanggilnya. Tapi yang Mentari tahu, orang tersebut bukanlah Bintang.
Mentari memutar tubuhnya agar dapat melihat siapa yang memanggilnya tadi. Dan ternyata orang yang memanggilnya adalah Shinta dan Zahra, anggota ekskul lukis.
Mentari menaikkan sebelah alisnya dan bertanya, "kenapa?"
"Mentari kayaknya gue..." ucapan Shinta menggantung membuat Mentari penasaran.
"Gue apa?" tanya Mentari.
"Kayaknya kita mau keluar dari ekskul lukis deh." bukan Shinta yang menjawab, malah Zahra.
"Loh kok bisa? Kenapa?" tanya Mentari bertubi-tubi. Pasalnya di anggota ekskul lukis, hanya tersisa mereka bertiga saja.
"Kalau kalian keluar, terus ekskul lukis kita gimana?" tanya Mentari.
Shinta dan Zahra hanya dapat menundukkan kepalanya karena tidak ingin melihat wajah Mentari.
"Haduh, gimana dong ini?" Mentari hanya berbicara pada dirinya sendiri karena dia yakin pada dirinya sendiri.
"Kenapa?"
Duaaaarrr!!
Perasaan Mentari yang saat ini sedang campur aduk antara kesal dan sedih, harus ditambah lagi penderitaannya akibat kedatangan Bintang.
"Kenapa Tar?" tanya Bintang yang melihat raut wajah Mentari seperti sedih sekaligus kesal.
"Gapapa!" jawab Mentari sambil meninggalkan Bintang, Shinta dan Zahra.
Karena bingung, Bintang hanya dapat bertanya kepada Shinta Zahra yang kebetulan sejak tadi bersama Mentari.
"Eh Mentari kenapa?" tanya Bintang.
Yang ditanya hanya dapat menggelengkan kepalanya sambil menunduk, tidak berani menatap wajah sang idola sekolah dengan frontal.
Karena merasa jawabannya tidak memuaskan, akhirnya Bintang memilih untuk mengejar Mentari sebelum terlambat.
Shinta dan Zahra yang melihat hal tersebut hanya dapat bertatapan dan tersenyum.
"Kayaknya gue gak jadi keluar deh," ucap Shinta yang diangguk kepala oleh Zahra.
"Gue juga."
🌟🌟🌟
Mentari saat ini berada di ruangan ekskul lukis. Hanya tempat ini saja yang dapat membuat Mentari terasa sedikit senang.
Namun sayang, kesenangannya itu tidak berlangsung lama. Karena pada akhirnya, pintu ruang ekskul lukis terbuka dan munculah seseorang yang sama sekali tidak ingin Mentari temui saat ini. Bintang.
Mentari memutar bola matanya malas sambil menenggelamkan kepalanya di atas meja. Malas melihat wajah Bintang yang kelewat tampan namun bagi Mentari b aja.
"Mentari, lo kenapa?" tanya Bintang sambil duduk dihadapan Mentari.
Mentari hanya bergumam tidak jelas tanpa menatap Bintang. Dan hal ini membuat Bintang sedikit kesal.
"Mentari lo kenapa sih?"
"Gue lagi gak mau diganggu! Plis deh ya, jangan sekarang." Mentari menggebrak meja dihadapannya dan hal itu membuat Bintang sedikit terkejut.
Tanpa aba-aba, Mentari keluar dari tempatnya berdiri menuju entah kemana yang penting tidak bertemu siapa-siapa.
Bintang yang masih syok karena baru kali ini dibentak oleh seorang wanita, hanya dapat melamun lama. Apa artinya tadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Challenge
ContoApa jadinya jika sang idola sekolah menyukai gadis dari kalangan biasa? Bintang, awalnya hanya menjadikan Mentari sebagai bahan taruhan karena dirinya kalah dalam permainan basket. Namun takdir berkata lain, Bintang tidak hanya menjadikan Mentari se...