Bel masuk pun berbunyi, Ibu Rina guru Bahasa Indonesia pun masuk dan menjelaskan pelajaran yang akan mereka pelajari. Saat ibu Rina menjelaskan Railey tidak mendengarkan pelajaran yang ibu Rina sedang jelaskan, ia sedang asik memikirkan perkataan Rino tadi sesaat dia tersadar dari lamunannya karena suara ibu Rina yg memanggil namanya.
"Railey Anandia, coba kamu jelaskan apa yang baru saja ibu jelaskan di depan!" Ibu Rina menyuruh Railey menjelaskan pelajaran yang baru saja di jelaskan oleh Ibu Rina.
"Eh saya bu?" Railey bertanya kepada Ibu Rina untuk memastikan bahwa memang ialah yang dipanggil barusan.
"Iya kamu, coba jelaskan!" Ibu Rina kembali menyuruh Railey untuk menjeaskan.
"Eh maaf bu saya tidak mendengarkannya, karena kepala saya sedikit pusing bu."
"Yaudah kamu ke UKS sana! Minum obat, lalu kembali lagi kesini!" Perintah Bu Rina kepada Railey agar dia meminum obat yang berada di ruang UKS.
"Baik bu."
Railey pun segera menuju ruangan uks yang berada di lantai satu, ruang UKS dekat dengan kantin. Saat Railey menuju kesana dia melihat Rino bersama teman-temannya yang lagi asik mengobrol di kantin. Setelah dia meminum obat dia menuju ke kantin dan berbicara dengan Rino.
"Lagi ngapain lo di kantin? Kan sekarang masih jam pelajaran?" Railey bertanya kepada Rino yang sedang duduk di kursi kantin sambil asik mengobrol dengan temannya.
"Oh gue cuma lagi lewat sebentar terus lewat kantin duduk-duduk dulu, kalo lo ngapain?" Rino menjawab pertanyaan Railey barusan dan dia langsung berbalik bertanya tentang keberadaan Railey disini.
"Habis dari ruang UKS."
"Emang lo kenapa? Sakit?" Rino terlihat bingung.
"Tadi kepala gue cuma sedikit pusing." Jawab Railey dengan singkat.
"Dia siapa Rin? Cewek lo?" Wajah Riko terlihat bingung saat melihat cewek itu berbicara kepada Rino.
"Calon cewek gue." Rino menjawab pertanyaan Riko.
"Apaan sih lo." Railey tidak terima dengan omongan Rino barusan.
"Pepet terus Rin sampe dapet, keburu di ambil orang lho!" Riko memberi perintah agar Rino cepat-cepat mendapatkan isi hatinya Railey, sebelum dia milik orang lain.
"Yoi." Jawab Rino dengan cepat kepada temannya.
"Yaudah gue mau balik ke kelas dulu ya." Railey ingin kembali ke kelasnya.
"Mau gue anterin?" Rino memberi tawaran kepada Railey.
"Gak usah, gue bisa sendiri!" Railey menolak tawaran Rino.
"Yaudah hati-hati cantik!" Rino memberitahu agar Railey berhati-hati.
Bel pulang pun telah berbunyi. Railey, Dina, dan Claudya pergi untuk menuju depan sekolah untuk menaiki angkot, saat mereka sudah dekat dengan gerbang sekolah ada yang memanggil Railey mereka pun mencari orang yg memanggil Railey tadi ternyata yg memanggil Railey adalah Rino.
"Railey pulang bareng gue aja!" Rino yang sedang duduk di atas motornya tiba-tiba saja memanggil nama Railey dan mengajaknya untuk pulang bersama dengannya.
"Gak usah gue naik angkot aja." Railey menolak ajakan Rino.
"Kelamaan nunggu angkot, gue anterin lo pulang aja!" Rino memaksa Railey agar Railey mau di antar olehnya.
"Gak usah soalnya nanti gue mau mampir ke perpus dulu." Railey kembali menolak ajakan Rino.
Railey beralas-alasan agar tidak pulang bersama Rino, tetapi ternyata alasannya juga tidak membuat Rino untuk tidak mengantarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Ship [HIATUS]
Fiksi Remaja"Sedang direvisi bagian 11-13" Apakah harus sesulit ini untuk mencintaimu? Apakah kita juga akan selalu bersama? Oh aku tidak tahu, tetapi mengapa banyak sekali cobaan yang ingin memisahkan kita berdua? Tetapi semua itu tidak akan merubah cinta kita...