Mereka menunggu kedatangan Rangga untuk memberikan suprise untuknya, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, ketika mereka sedang menunggu ada sebuah suara motor yang diyakini adalah suara motor Rangga. Motor itu masuk ke dalam gerbang rumah, dan seketika Rangga masuk ke dalam rumah saat dia membuka pintu tiba-tiba saja ada tepung yg tumpah dari atas, ternyata itu jebakan yg dibuat oleh Rino untuk menjebak Rangga. Baju Rangga putih semua karena terkena tepung, dan ada suara yg menyanyikan lagu happy birthday. Rino berjalan ke tempat Rangga berada sambil membawa sebuah kue ulang tahun yang dia beli tadi.
"Happy birthday my brother." Rino memeluk tubuh Rangga.
"Thank you ya Rin, gua sampai lupa kalau hari ini ultah gua sendiri."
"Hbd ya. Gue Railey tem-"
Baru saja Railey bicara kalau dia adalah temannya Rino tetapi sebelum dia selesai bicara, Rino sudah memotong omongannya Railey duluan.
"Ca-lon pacar gue!"
"Calon pacar? Bukannya dia yang waktu itu nabrak lu di kapal?" Wajah Rangga sangat bingung, karena dia seperti sebelumnya pernah melihat Railey.
"Apaan sih Rin, gue bosen tau dengerin lo ngomong begitu mulu! Gue temennya Rino."
"Iya dia yang waktu itu nabrak gue di kapal. Oh ya tiup dulu dong lilinnya!"
"Iya gua tiup."
"Nih pisaunya di potong dulu dong kuenya!"
"Iya, nih gua suapin, makan kuenya!"
Rino pun memakan kue yang tadi di berikan oleh Rangga, dan giliran Rino yang memberi kue itu ke Rangga seperti yang Rangga lakukan tadi, sekarang Rino memberikan sepotong kue dan menyuapi kue itu ke mulut Railey.
"Nih makan kuenya!"
"Gue?"
"Ya iyalah lo, emang mau siapa lagi? Bi Ina? Kan yang di situ cuma ada lo! Dah nih makan!" Perintah Rino kepada Railey agar Railey memakan kue yang diberikannya.
Railey pun memakan kue yang diberikan kepadanya. Dan tiba-tiba saja Rino mencolek pipi Railey dengan jarinya dan ternyata ada sesuatu di jarinya yaitu cream dari kue itu, dan Railey pun ingin membalas perbuatan Rino tadi dengan mencolek cream ke pipinya.
"Rino! Awas ya lo bakal gue bales perbuatan lo tadi."
"Coba aja kalo bisa."
Railey pun mengejar Rino yang berlari untuk menjauhi Railey. Railey tidak berhasil mengejar Rino dan malah sebaliknya Railey yang terkena cream lagi dari Rino.
"Yah tuh kan muka gue jadi banyak cream." Wajah Railey terlihat sedih.
"Jangan cemberut gitu dong! Nanti cantiknya hilang lho! Muka lo lucu deh mirip kaya panda, Yaudah sini gue bersihin muka lo."
Rino akhirnya membersihkan muka Railey yang terkena cream menggunakan tisu.
"Dah tuh muka lo udah bersih."
"Makasih ya."
"Den Rino dan non Railey makan dulu yuk! bibi udah masak makanan tuh!" Bi Ina mengajak mereka untuk makan malam dulu.
"Iya bi, Rai makan dulu yuk!" Rino mengajak Railey untuk makan.
"Terserah lo deh."
"Yaudah yuk ke meja makan!"
Mereka pun makan bersama.
"Non Railey kurang gak nasinya? Kalau kurang nanti bibi tambahin." Bi Ina bertanya kepada Railey.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Ship [HIATUS]
Teen Fiction"Sedang direvisi bagian 11-13" Apakah harus sesulit ini untuk mencintaimu? Apakah kita juga akan selalu bersama? Oh aku tidak tahu, tetapi mengapa banyak sekali cobaan yang ingin memisahkan kita berdua? Tetapi semua itu tidak akan merubah cinta kita...