16.) Cemburu?

176 29 14
                                    

"Hurry up so you can be with me to keep me company at all times, I love you."

~Railey~

Railey pun pergi dari sana tanpa memikirkan perkataan Claudya dan langsung menuju depan sekolah untuk menaiki angkot.

"Bang kiri bang!!!" Kata Railey dengan sedikit panik karena supir angkot itu melewati rumah sakit. "Bang gimana sih bang! Kan saya bilang depan rumah sakit, ngapain main labas-labas aja?! Railey marah-marah kepada supir angkot itu, karena jika saja dia tidak cepat-cepat minta di berhentikan, pasti rumah sakit sudah terlewat lebih jauh...

" Eh iya maaf neng abang lupa..." Supir angkot itu meminta maaf kepada Railey. "Lagian juga neng palingan juga cuma kelewat satu kilo doang neng, kan lumayan tuh jalan sekalian olahraga neng..." Supir angkot itu berusaha menyangkal dan membuat alas-alasan. "Harusnya eneng terima kasih sama abang udah di berhentiin di sini, kan lumayan tuh buat olahraga sekalian nurunin berat badan juga neng." Supir angkot itu terus saja berbicara tidak ada hentinya.

"Bang boleh nanya gak?" Tanya Railey.

"Boleh lah neng."

"Dulu emak abang ngidam apaan ya? Kok anaknya jadi kaya gini ya?" Kata Railey sambil menenunjukkan ekspresi yang terlihat bingung sekaligus mengejek.

"Woy udah jangan banyak omong, mau sampe kapan di sini terus!!" Kata salah satu penumpang yang ada di dalam angkot itu.

"Eh iya ini baru mau jalan, dasar sirik aja!!!" Supir angkot itu menoleh ke asal suara, dan meliriknya dengan tidak suka.

Railey menghentak-hentakan kakinya di atas trotoar, dia berjalan dengan sangat malas sambil marah-marah karena supir angkot tadi. "Ahh bangke tuh supir angkot pake nurunin gue di sini, kan jauh banget gue jalannya..." Railey bergidik kesal.

Railey tidak sengaja melihat Daniel sedang membawa motor di sampingnya dan dengan sigap dia langsung cepat berdiri di depan motor Daniel agar dia berhenti. "Eh Daniel tunggu dulu!" Railey berbicara dengan nafas yang tidak stabil, dia berusaha mengatur nafasnya agar menjadi normal. "Tunggu! Anterin gue dong!" Railey meminta kepada Daniel agar dia mengantarkannya karena dia sudah tidak kuat untuk berjalan, padahal dia baru berjalan beberapa meter.

"Ngapain sih lo?! Hampir aja gue nabrak lo!" Jawab Daniel dengan menunjukkan wajah yang kesal terhadap perbuatan Railey. Daniel berusaha untuk membelokkan motornya untuk menghindari Railey, tetapi Railey kembali mencegahnya untuk pergi...

"Please anterin gue ke rumah sakit Pesanggrahan!" Railey menyatukan kedua tangannya di depan dadanya, dan dia memohon-mohon kepada Daniel agar di antarkan ke rumah sakit itu. "Lo masih marah gara-gara yang di kantin tadi? Kan itu gue gak sengaja! Iya-iya gue minta maaf deh soal yang tadi, Niel ini gue udah kelima kalinya lho gue minta maaf sama lo! Lo masih marah aja sama gue, dosa lho gak maafin gue!" Railey berusaha menghasut Daniel agar dia memaafkannya dan mau mengantarkannya.

"Iya-iya gue maafin, yaudah cepet naik!" Daniel akhirnya memaafkan Railey dan mau mengantarkannya ke rumah sakit yang dituju oleh Railey.

Sepanjang perjalanan hanya ada suara kendaraan yang sedang melintas, mereka berdua sangat canggung dan membuat Railey untuk mencairkan kecangguan tersebut.

"Lo tuh dari dulu gak berubah-berubah ya? Tetep aja masih jadi cowok dingin kaya dulu!" Kata Railey dengan sedikit menunjukkan senyum tipis di wajahnya.

"Mang kenapa? Suka-suka gue lah! Emang siapa yang sakit?" Tanya Daniel penasaran.

"Rino..." Jawab Railey dan wajahnya sangat menunjukkan wajah yang sedih dan kecewa.

Love In A Ship [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang