17.) Berdua bersamanya

81 16 2
                                    

"Jealous? Yes it may be true right now I'm jealous seeing you with other people..."

Mungkin saja wajahnya saat ini sudah menjadi merah padam, tetapi dia sangat berharap agar Rino tidak mengetahui bahwa wajahnya sudah memerah saat ini karena dirinya. Kalau saja Rino tahu jika wajahnya saat ini sudah memerah, sudah pasti Railey akan merasa sangat malu. Railey sangat ingin tertawa tetapi dia menahan tawanya, dan lebih memilih untuk menyimpan tawanya untuk di dalam hatinya saja.

"Eh muka lo kenapa? Kok merah begitu? Habis di tampar ya?" Tanya Rino kepada Railey dengan berpura-pura polos.

(Astagaaa... Nih cowok kenapa gak peka sih?! Kan muka gue merah gara-gara dia! Dasar gak peka!!!) Gumam Railey di dalam hatinya. Railey merasa sedikit kesal karena Rino yang tidak mengerti dengan wajahnya Railey yang memerah, tetapi karena itu juga Railey menjadi tidak malu karena harapannya terpenuhi.

"Kok diem aja? Gue mau makan lagi, udah abis nih yang di mulut gue..." Kata Rino sambil membuka mulutnya dengan berlagak seperti anak kecil.

Railey mengarahkan sendok makan yang berisi bubur ke arah mulut Rino, dan Rino melahapnya. Dengan tidak sadar Railey memikirkan kejadian yang sudah lewat beberapa menit yang lalu yang tidak ingin dia pikirkan lagi... Karena kalau Railey memikirkan itu akan membuatnya sangat malas.

Karena mereka sangat asik berbincang dan bercanda sampai-sampai mereka tidak sadar jika waktu sudah menunjukkan pukul lima sore dan mereka memutuskan untuk kembali kerumah mereka. Akhirnya mereka pun pamit dengan Rino dan segera pergi meninggalkan Rino. Tetapi tidak dengan Railey, Railey memutuskan untuk tetap disana dan menginap untuk menemani Rino yang hanya sendirian disana.

Yah walaupun karena itu permintaan dari Rino dan Railey tidak mungkin menolak permintaan dari seseorang yang dia sayang. Railey pun menghubungi Mamanya untuk meminta izin jika malam ini dia tidak akan pulang kerumah, awalnya Mamanya tidak memberikannya izin karena  khawatir takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena mereka hanya berdua di dalam satu ruangan itu, tetapi karena Railey terus memaksa untuk diizinkan dan berjanji kepada Mamanya jika dia tidak melakukan hal yang tidak-tidak dia pun akhirnya diizinkan oleh Mamanya.

Beberapa menit pun berlalu ruangan itu sangat sunyi dan hanya ada kecanggungan diantara mereka berdua, mereka berdua berharap ada yang memulai pembicaraan terlebih dulu karena mereka sudah sangat tidak nyaman karena kecanggungan itu. Karena tidak ada yang memulainya mereka berdua pun akhirnya mengalah dan membuka mulut untuk bicara.

"Eh..." Tanpa mereka ketahui mereka berdua berbicara dengan bersamaan dan mereka saling mengalah untuk membiarkan satu sama lain berbicara duluan, dan akhirnya tidak ada yang jadi untuk bicara akhirnya ruangan itu pun menjadi canggung kembali. Karena tidak tahan dengan kecanggungan itu lagi Railey pun memutuskan pergi membeli makanan diluar.

"Astagaaaa canggung banget tau gak sih tadi" Railey berjalan sambil berbicara sendiri sehingga membuat orang-orang yang ada di dekatnya melihat kearahnya.

"Uhhh malu banget gue, kalo dipikir-pikir lagi..... Ihhhh enggak banget deh, apalagi tadi ekspresi gue jelek banget! Astagaaa..." Dia bicara dengan volume yang cukup lumayan keras sambil mengingat-ingat kecanggungan yang tadi, dia pun tidak sadar jika ada sebuah tiang dihadapannya, alhasil dia pun menabraknya dan dahinya mengenai tiang itu sampai-sampai membuat dahinya menjadi memar dia pun mengusap-usap dahinya sambil terus berjalan ke tempat yang dia tuju.

Love In A Ship [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang