"Jika aku diberi satu permintaan, pasti aku hanya akan meminta agar dia selalu berada di sisiku..."
"Hahaha lo sih ngajakin gue ketawa melulu, di usir dari angkot kan jadinya..." Railey kembali tertawa karena kejadian tadi.
"Hahaha lagian juga tuh tukang angkotnya sirik kali ya? Gak bisa banget ngeliat orang pacaran lagi seneng," Mereka kembali tertawa bersama.
"Oh gue tau, kali aja abangnya jomblo jadi dia sirik sama kita hahaha..." Rino kembali melanjutkan omongannya dan langsung tertawa kembali, setelah mereka menggangu orang-orang yang ada di angkot tadi, sekarang mereka kembali mengganggu orang yang sedang berlalu lalang di sekitar jalan itu dengan tertawa terlalu keras,
mungkin saja orang-orang lo mengira mereka berdua sudah gila karena sejak tadi mereka tidak berhenti tertawa. Walau Railey dan Rino merasa mereka sedang diperhatikan dengan orang yang berada di sekitarnya tetapi mereka tidak peduli asalkan diantara satu sama lain bisa bahagia.
Setelah mereka puas tertawa kini mereka merasa sangat lelah karena sejak dari tadi mereka berjalan, taman yang ingin di tuju tidak kunjung sampai juga. Railey pun sangat lelah sehingga membuat dia menjadi tidak kuat berjalan lebih jauh lagi, karena Rino tidak tega melihat pacarnya sedang kelelahan Rino pun menggendongnya sampai taman.
Karena perjuangan mereka, Railey dan Rino akhirnya sampai di taman yang mereka ingin kunjungi, tetapi taman itu sangat ramai sekali sehingga membuat mereka sedikit kecewa karena perjuangan mereka tadi yang membuat mereka sangat lelah dan kondisi taman yang ramai seperti itu, tapi mereka menikmatinya.
"Nih buat lo!" Rino duduk tepat di sebelah Railey sambil memberikan satu buah ice cream strawberry kepada Railey yang sedang duduk dibangku taman dengan menikmati pemandangan air mancur yang berada di hadapannya, pandangan Railey pun berpindah dan tertuju ke arah Rino karena dia memberikannya ice cream.
"Lah? Kapan lo belinya?" Railey bertanya dengan kembali menatap air mancur yang sebelumnya dia pandang dengan menikmati ice cream yang diberikan Rino tadi.
"Baru aja, eh iya by the way minggu depan gue bakalan tanding basket sama anak SMA sebelah di sekolah kita." Kata Rino dengan melipat kedua tangannya dan menaruhnya di belakang lehernya dan badannya bersandar pada kursi yang dia duduki sambik menatap langit yang berada diatas.
"Lah?! Lo kan baru sembuh, masa langsung tanding?!" Railey kembali melepas pandangannya dari air mancur dan menatap Rino dengan penuh tanda tanya.
"Yah, mau gimana lagi? Gue juga kan ketua tim, jadi mau gak mau gue harus ikut" Rino membuang nafas pelan.
"Emang lo gak bisa serahin aja ke yang lain? Kalo gak lo bilang aja sama pelatih kalo lo masih sakit, nanti kalo lo kenapa-napa gimana?" Railey kembali menatap Rino dengan penuh kecemasan.
"Yah gak bisa gitu, lo pikir bisa nyerahin hal kaya begitu dengan gampang?!" Rino mendorong dahi Railey dengan pelan dan terkekeh mendengar omongan pacarnya dengan wajah yang sangat lucu.
"Hmm... Gitu ya?" Railey memanyunkan mulutnya dan menunjukkan wajah yang sedih, dia pun kembali melanjutkan omongannya.
"Yaudah gue bantu doa aja supaya lo bisa menang! Trus nanti gue bakalan nonton dan duduk paling depan! Fighting!!!" Wajah sedih Railey berubah menjadi senyuman untuk memberikannya semangat."Fighting!!" Kata Rino yang kembali menegakkan tubuhnya sambil menggenggam tangannya dengan penuh semangat dan mendorongnya ke depan, dia pun membalas senyuman Railey.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love In A Ship [HIATUS]
Fiksi Remaja"Sedang direvisi bagian 11-13" Apakah harus sesulit ini untuk mencintaimu? Apakah kita juga akan selalu bersama? Oh aku tidak tahu, tetapi mengapa banyak sekali cobaan yang ingin memisahkan kita berdua? Tetapi semua itu tidak akan merubah cinta kita...