Anime Sekai (Random Update)

Anime Sekai Episode 24

Episode sebelumnya

"Aku ingin mengalahkan seseorang di sana" menunjuk ke arah dungeon

Aiz Wallenstain terkenal dengan julukan 'Putri Pedang' tapi disamping itu dia sering di panggil 'Putri Boneka', karena setiap kali bertarung dia tidak menunjukkan ekspresi sama sekali dan berbeda dengan Ryuu, walau memiliki sifat yang dingin tapi dia masih memiliki sesuatu yang tidak di miliki Aiz yaitu 'kepercayaan'

"Hahahaha, kalau di sana mungkin kesempatannya sangat kecil"

"Kenapa?" Aiz yang mulai bingung

"Karena ada yang lebih mengerikan daripada boss lantai"

Angin berhembus dengan kencan, menerbangkan apapun yang di lewatinya, walau hanya bisa menggerakkan rambut

"Huh... mungkin aku tak bisa mengajar dengan bagus, tapi akan ku coba"

"Sebelum itu, serahkan sarung pedangmu"

Hal itu membuat Aiz terkejut, dia ingat saat melatih Bell selama seminggu

"Kau boleh menggunakan skill atau kemampuanmu"

Aku dan Aiz Mulai bersiap di posisi masing-masing, Aiz pun maju menyerangku tetapi aku hanya tersenyum

.......

Mentari kembali bersinar terang, di atas rumah familia Hestia terlihat dua orang di sana, seorang wanita tertidur pulas karena berlatih sampai pagi sedangkan yang satunya sedang asik duduk dengan melihat matahari terbit

Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat seseorang berambut putih dengan pakaian tempurnya

"Ken-san, apa bisa kita latihan?" Tanya Bell

"Baiklah, ayo kita latihan"

"Tapi bagaimana dengan Aiz-san" dengan menatap Aiz yang tertidur dengan berselimut kan jubah biru

"Biarkan saja, dia sudah kelelahan" dengan ancang-ancang siap bertarung

"Baiklah, tolong bantuannya"

Aku dan Bell memulai latihan pagi, mungkin yang terakhir karena besok adalah hari kami semua melakukan ekspedisi secara besar-besaran dan menyelamatkan Ayumi dari orang yang tidak dikenal.

20 Menit Kemudian....

Aku dan Bell masih melanjutkan latihan kami berdua, meski bisa di bilang saling menunjukkan kemampua

(.......)

Kami mengambil jarak untuk menenangkan diri dan untuk beristirahat, nafas yang tidak beraturan dan rasa lelah itulah yang kami rasakan