Yay! Akhirnya masuk ke part 01. Gimana menurut kalian prolog nya? Sekali lagi aku minta maaf jika ceritaku belum bisa memuaskan kalian pecinta romance sejati :( dan terimakasih banyak untuk semua dukungannya. Btw—
HAPPY READING EVERYONE!
*
01
"Aku bisa gila jika harus seperti ini terus. Tidak bisakah ayah berhenti memintaku mencari lagi seorang bodyguard yang baru?" Jesslyn berdecak pelan sambil memainkan ponselnya. Berjalan sendirian di tengah malam di sebuah jalan di pinggiran kota London yang sangat sepi.
Sebenarnya ia tidak sendirian. Ada banyak pengawal yang menjaganya dari jauh meski ia telah melarang mereka untuk mengikuti langkahnya. Dan jika ayahnya tahu kalau ia masih berada di luar rumah saat jarum pendek telah melewati angka 12, ia pasti akan dikurung lagi di rumah. Dilarang untuk keluar bahkan hanya untuk sekedar berjalan-jalan di teras.
Jesslyn membenci ayahnya karena itu. Entah apa yang membuat pria itu memiliki sikap over-protective padanya. Dan jika ia belum menemukan seorang pengawal lagi untuknya, ayahnya akan melarangnya total untuk mengelola perusahaan yang telah dibangunnya sendiri.
Menyebalkan!
Jesslyn Lynford, terus berjalan di sepanjang trotoar dengan wajah kusut dan mata lelah yang terus terpaku pada ponselnya. Melihat-lihat banyaknya pria bertubuh kekar dengan wajah tegasnya yang telah mendaftar untuk menjadi calon bodyguard nya. Setiap kriteria yang tertera di bawah foto-foto itu, ia teliti satu persatu.
Bibir ranumnya berdecak pelan karena tidak ada satupun dari daftar itu yang menarik hatinya. Jarinya kembali menggulir layar ponselnya dan memandangi pria pada halaman berikutnya.
Jesslyn terus berjalan dalam diam, dan sesekali terlihat menguap lebar karena mengantuk. Rasanya ia ingin sekali tenggelam dalam tumpukan bantal tebalnya yang lembut di kamar sambil berbaring pada kasur empuknya yang sangat luas. Kalau bukan karena sesuatu yang diperlukannya, ia pasti sudah tidur sekarang. Melupakan pekerjaannya sejenak dan tenggelam bersama mimpi indahnya.
Tubuhnya terlalu lelah, hingga ia tak menyadari adanya banyak pasang mata yang sedang ditujukan padanya. Tatap-tatap mengerikan yang seolah bisa membunuh siapapun hanya dalam sekali kedip.
Jesslyn masih berjalan pelan setelah itu, berjalan dalam diam dengan kaki yang juga mulai lelah. Hingga akhirnya seseorang mengejutkannya secara tiba-tiba.
BRUK!
Jesslyn hampir melompat kaget mendengar suara pria jatuh di balik tubuhnya yang sangat kencang itu. Matanya membulat begitu mendapati seorang pria bertubuh tinggi tegap tengah menginjak wajah pria berjaket kulit hitam yang cukup bengis menurutnya.
"Dia mengikutimu sejak tadi. Kau tidak menyadarinya?" Jesslyn menarik matanya dari pria berwajah bengis yang sedang meringis kesakitan, dan ganti memandangi seorang pria yang kini tengah menatapnya tajam.
Dia tampan
Jesslyn ingin menjawab pertanyaan itu namun lidahnya kelu begitu melihat sorot mata tajam yang seolah mau menelisik ke bagian dalam pandangannya "Aku tidak tahu." jawabnya singkat lalu menggaruk tengkuknya canggung.
Pria itu hanya menggeleng pelan lalu mengusir penjahat itu dengan kakinya. Jesslyn menyaksikannya dengan tatap lain penuh arti. Antara kagum dan berharap lebih.
"Kau cocok menjadi bodyguard ku. Kau berminat ?" tawarnya tanpa basa-basi. Pria berkaus putih dengan wajah kukuhnya menoleh datar mendengar itu "Bodyguard?" tanyanya yang langsung dibalas anggukan.
Pria itu menggeleng samar "Aku sedang tidak membutuhkan pekerjaan saat ini." ucapnya angkuh dan langsung terdiam fokus saat sepasang manik matanya menangkap sekelebat pria berbaju hitam dengan wajah bengis yang tengah menatap wanita yang sedang berada di hadapannya saat ini.
"Tapi aku sangat membutuhkanmu. Kau sangat cocok menjadi pengawalku."
"Maaf Nona, aku—"
"Berapapun gaji yang kau mau, aku akan membayarnya. Berapapun!" Jesslyn segera mengeluarkan kartu nama perusahannya lalu memberikannya pada pria di hadapannya yang sedang mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan awas.
Ada apa sebenarnya?
"Kau bisa hubungi nomor itu atau langsung saja datang ke kantorku, dan katakan kalau kau mau bertemu aku." tutur Jesslyn penuh harap meski nyatanya pria yang sedang diajaknya berbicara itu hanya memandangi kartu namanya datar. Sama sekali tidak ada ketertarikan dalam sorot pandanganya. Membuat Jesslyn mendesah putus asa di dalam hatinya.
"Nona Lynford !" Jesslyn mendengus pelan mendengar teriakan itu. Ia menoleh sekilas dan kembali memandangi pria di hadapannya "Aku bersungguh-sungguh dengan kata-kataku Tuan. Berapapun gaji yang kau minta, aku akan memberikannya padamu!"
Pria itu tidak membalas. Hanya memandangnya datar, dan sesekali melirik pada beberapa pria bertubuh kekar yang sepertinya pengawal dari wanita yang memaksanya ini.
"Anda harus segera kembali."
"Baiklah." Jesslyn menghadapkan tubuhnya pada pria yang telah menyelamatkannya tadi. Ia menggerakkan tangannya untuk menyentuh tangan hangat pria di hadapannya sejenak. Membuat pria itu sedikit berjengit kaget dalam wajah tenangnya.
"Jangan lupa untuk memikirkannya, aku sangat berharap padamu." bisik Jesslyn pelan sebelum berlalu pergi dari situ.
Vynsean Martell, menghembuskan napasnya yang tercekat akibat sentuhan lembut yang diterimanya. Ini aneh, rasanya seperti ada detakan yang berbeda di dadanya saat tangan itu menyentuh kulitnya. Ditambah tatap mata abu-abu berbinar yang sangat berharap padanya.
Ia merasa aneh.
Sean memandangi kartu nama di tangannya sekali lagi sebelum akhirnya kembali mengangkat pandangannya karena terlalu banyak bayang-bayang hitam yang terus mengintai wanita yang dipanggil Nona Lynford itu. Dan ia menyadari, keadaan ini sangat tidak baik untuk wanita itu. Lagipula apa yang bisa diambil dari seorang wanita pekerja biasa seperti dia ? Dia memang cantik, dan— apa mereka mengincar harta wanita itu ?
Sean mengedikkan bahunya pelan dan kembali memandangi beberapa orang yang sedang berbicara dengan walkie-talkie pada orang di seberang gedung. Lalu ganti memandangi wanita yang ia temui tadi, yang kini sudah berjarak cukup jauh dengannya.
Naluri melindunginya langsung muncul setelahnya. Membuat ia merubah pikirannya dan dengan cepat menyimpan kartu nama itu, mungkin aku bisa mencobanya.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTIVE BODYGUARD
Roman d'amour(18+) FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Tugasku adalah melindungimu Jesslyn. Tidak peduli jika itu akan membunuhku." Vynsean Martell. Adalah pria biasa yang tidak sengaja menyelamatkan seorang wanita yang tengah dimata-matai oleh banyak orang. Nalurinya...