17
"PAYAH! BENAR-BENAR PAYAH!"
Teriakan berang seorang pria di awal tahun 30-an menggelegar hebat di seluruh ruangan. Menundukkan kepala siapapun yang mendengarnya karena takut.
Damien Allighierro, membanting botol vodka di dekatnya pada kepala seorang anak buah kepercayaannya. Lagi-lagi ia harus mendengar kabar negatif untuk rencananya yang ke-sekian ribu kali. Ia memejamkan matanya kesal lalu menggebrak meja di hadapannya kencang.
"DASAR BODOH! MANUSIA TIDAK BEEGUNA! BAJINGAN!" tidak ada yang berani mengangkat kepalanya mendengar itu. Wajah mereka memucat dengan ketakutan yang membuncah. Jika kegagalan ini terus berlanjut maka merekalah yang akan jadi bahan siksaan untuk memuaskan nafsu bengis pemimpin mereka.
Damien membaca laporan di tangannya gusar lalu merobeknya cepat dan melemparnya asal "Kenapa tidak ada satupun dari kalian yang bisa mengerti apa yang aku perintahkan?!"
"Kami sudah menjalankan semuanya sesuai rencana anda Tuan, hanya
saja—" Troye, pria yang dilempari sebuah botol kaca tadi mengeluarkan beberapa lembar foto yang diambilnya dua hari lalu. Damien memandanginya sinis sebelum akhirnya ia mengambil foto itu dan memandanginya serius."Pria itu, dia yang selalu menggagalkan seluruh rencana kami Tuan." sambung Troye memberitahu. Damien mengerutkan dahinya mendengar itu "Siapa dia?"
"Pengawal pribadi Nona Lynnford, Tuan."
Ah, pengawal pribadi. Rupanya pria itu mulai ketakutan dengan gangguan yang ku berikan pada putrinya.
Troye meletakkan beberapa lembar foto di atas meja "Saya sudah mencari seluruh informasi tentangnya Tuan." Damien nampak tertarik untuk mengenal pria ini lebih lanjut, ia langsung membaca banyaknya rangkaian kata yang tertera disana.
"Vynsean Martell? Lahir di Highcombe, tapi dibesarkan di Moscow. Menarik." semua menghela napas leganya diam-diam saat melihat perubahan suasana hati atasan mereka yang mulai membaik.
Damien menyeringai sinis "Rusia selalu mendidik anak-anak mereka untuk menyiksa orang dengan sangat baik sejak dulu." katanya seraya mengingat ratusan anak buahnya yang akhirnya mati di tangan pria yang disebutnya barusan. Mati dengan sangat mengenaskan dan cara yang tak wajar.
"Fred beruntung memilikinya sebagai pengawal pribadi putrinya."
Troye bergidik ngeri mendengarnya, ada suatu kejanggalan yang ia rasakan dari nada rendah Damien dalam kalimat sederhananya. Pria itu memang tidak mudah ditebak, pun keinginannya yang selalu tidak terbaca. Meski akhirnya meruncing pada suatu tujuan yang sama, menyiksa mereka.
Mata emerald Damien menatap intens wajah Jesslyn yang kini berada dalam genggamannya. Sudut bibirnya terangkat bergairah. Melihat wajahnya saja rasanya ia ingin menggoda wanita itu habis-habisan, membuat wanita itu bertekuk lutut di hadapannya dan membuat wanita itu melakukan 'semua' yang diperintahkannya.
Pasti akan sangat menyenangkan.
Meski sebenarnya tujuannya bukanlah wanita itu, tetap saja kehadiran putri tunggal keluarga Lynnford sungguh membuatnya terpesona. Akan kecantikannya, dan kecerdasannya dalam mengatur banyak hal. Kecuali menjaga dirinya.
Seluruh yang ada di hadapan Damien tersentak kaget mendengar pria itu tiba-tiba tertawa kencang seperti tidak ada yang terjadi sebelum ini. Melupakan fakta bahwa pria itu baru saja membunuh lima orang tawanannya dan nyaris saja membunuh seluruh anak buahnya yang tidak becus menjalankan perintahnya.
"Aku tidak mau kalian membuatnya mati. Wanita itu harus tetap hidup agar kami bisa bertemu." seringai nakal kembali terpancar pada mata nyalang Damien "Aku akan menyiapkan semuanya untuk wanita itu, agar kami bisa 'bermain' dengan tenang "
Namun wajah cerianya berubah bengis saat melihat seorang pria muda yang disebut sebagai pengawal pribadinya itu tengah menggandeng tangan wanita incarannya erat "Bunuh saja orang Rusia itu, pisahkan ia dengan wanita ku."
Troye menganggukan kepalanya cepat disusul puluhan anak buah di belakangnya. Damien meraih gelasnya lalu menenggak alkohol di dalamnya hingga habis "Bawa dia padaku Troye, atau kupenggal kepalamu dan semua yang ada disini."
"Ba—baik Tuan."
Damien kembali memandangi wajah Jesslyn dalam sebuah foto yang dilihatnya. Rencana awalnya yang hanya ingin merebut kebun ganja seluas seratus-ribu hektar milik Fred seolah musnah begitu melihat wanita yang kini ada dalam bayangannya.
Ya, Damien menyukainya. Tapi tetap saja ia akan membuat musuh bebuyutannya itu bertekuk lutut di hadapannya dan mau menyerahkan kebun ganja senilai triliunan dollar itu padanya. Dan semua kunci ada pada putri pemimpin mafia itu.
Jesslyn Lynnford, adalah batu sandungan seorang Kynefred Lynnford dalam menjalankan statusnya sebagai ketua mafia terbesar di dunia.
Damien menyeringai bengis, menyusuri setiap inci tubuh wanita yang dilihatnya lalu mengerang keras "Aku akan membuatnya menjeritkan namaku berkali-kali nanti di bawah tubuhku yang menggaulinya."
"Tentunya itu akan menjadi hal yang sangat menyenangkan untuk mengisi kebosananku." sekali lagi, Damien tertawa lebar dengan ide bejatnya.
TBC
[Yang mau dobel update bilang MAUU!! Jangan lupa baca cerita baruku juga ya, terimakasih banyak! ]
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTIVE BODYGUARD
Romance(18+) FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Tugasku adalah melindungimu Jesslyn. Tidak peduli jika itu akan membunuhku." Vynsean Martell. Adalah pria biasa yang tidak sengaja menyelamatkan seorang wanita yang tengah dimata-matai oleh banyak orang. Nalurinya...