28
Jesslyn membuka buku jurnal tebal dengan sampul keras berwarna merah terang di hadapannya. Mulai membaca deretan kata yang sepertinya ditulis langsung oleh Fred.
New York 1983
Jesslyn menghela napas panjangnya. Ia merasa sangat bersalah sekarang. Karena menginjakkan kakinya masuk dalam ruangan tertutup yang sudah dilarang oleh ayahnya dengan penuh kesadaran, "Padahal ayah tahu, aku tidak mungkin akan merusak barang-barang mewahnya juga buku-bukunya yang ada di tempat ini." gumamnya sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling, sebelum kembali turun pada buku yang terbuka di atas paha rampingnya.
Suara gesekan kertas yang bergesek, kian memenuhi ruangan itu. Jesslyn mengangguk-anggukkan kepalanya tanpa sadar begitu ia membaca dua paragraf singkat yang berisi pendapat Fred mengenai kasus kejahatan pada wanita yang pernah marak dulu di awal tahun 2000-an. Lalu sebelah tangannya membalik lagi lembaran kertas tua berwarna kuning lusuh di hadapannya, dan detak jantungnya seperti ingin berhenti berdetak begitu matanya menangkap tiga paragraf singkat yang ditulis dengan berantakan oleh ayahnya. Tanda adanya kekacauan yang dialami oleh Fred saat hari dimana jurnal ini ditulis.
November 1997
Hatiku hancur. Hancur sekali. Setahun sudah kau meninggalkanku sendiri disini, dengan bayi mungil yang sangat aku sayangi. Wajahnya persis seperti dirimu Isabell, dan aku berjanji untuk menjaganya dengan baik.
Jujur, aku merasa berdosa karena sudah membuatmu masuk dalam duniaku yang gelap itu Isabell. Bahkan aku membuatmu mati karena perhitunganku yang salah waktu itu. Aku minta maaf Isabell, aku minta maaf.
Aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri karena ini. Jika bukan karena buah hati yang ada di tengah-tengah kita, aku pasti akan menyusulmu tanpa pikir panjang. Tapi aku memiliki Jesslyn disini, dia membutuhkanku Issabel.
Aku mencintaimu.Jesslyn menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan mata yang memanas. Selaput bening tebal itu seperti sudah menghalau pandangannya dari buku yang dibacanya, "Ini—" air matanya bergulir bebas tanpa bisa dikendali.
"Ibumu meninggal dalam sebuah kecelakaan besar Jesslyn. Satu bulan setelah ia melahirkanmu."
"Ibu—" Jesslyn menggelengkan kepalanya dengan hati yang hancur, Fred sudah berbohong padanya mengenai ini. Issabel tidak mati dalam kecelakaan, tapi wanita cantik itu mati di tangan suaminya sendiri. Fred menarik wanita itu masuk dalam dunia gelapnya, tunggu, dunia gelap?
Jesslyn segera membalik-balikkan kertas di hadapannya dan menangis deras begitu banyak fakta telah ia baca melalui manik matanya yang bergetar hebat. Tubuhnya seolah luruh dengan sendirinya begitu puluhan deretan paragraf kembali tercerna pada kepalanya dalam waktu singkat.
April 2018
Jesslyn menceritakan lagi tentang bagaimana orang memandanginya segan hari ini.
Andai aku bisa berkata sejujurnya, anak itu pasti tidak akan percaya pada perkataanku. Bahwa aku adalah seorang ketua mafia dengan sindikat berbahaya dan terlarang yang diincar oleh ratusan negara di dunia ini.
Memiliki aura bengis dan tatapan yang membunuh. Setidaknya itulah yang orang-orang katakan tentangku.
Aku tidak ingin membiarkan anakku tahu tentang semua ini. Aku tidak ingin membuatnya terlibat dengan dunia gelapku yang berbahaya.
Aku menyayanginya."Ayah—"
Puluhan tetes air mata kesedihan yang mengalir deras tanpa bisa ditahan, membuat Jesslyn kian merasakan kesesakan itu di hatinya. Kenapa ayahnya tidak pernah menceritakan hal ini padanya? Apa karena pria itu ingin melindunginya? Lalu berapa nyawa yang sudah berjatuhan hanya untuk melindungi dirinya yang tidak tahu apa-apa ini? Yanh senantiasa hidup dalam ketenangan dan kebahagiaan yang ternyata mengerikan. Orang-orang itu tentunya memiliki keluarga yang senantiasa menunggu mereka di rumah. Dan kehadiran Jesslyn seolah menghancurkan semuanya. Membuat banyak nyawa tidak berdosa terus berjatuhan tanpa henti.
Jesslyn membuka halaman terakhir buku itu sembari menarik napas dalam-dalam. Memasrahkan apapun yang akan dibacanya setelah ini.
April 2020
Lega rasanya bisa menceritakan garis besar rahasiaku pada Sean. Dia pria yang baik, dan aku bersyukur Jesslyn bisa memiliki pria seperti Sean dalam hidupnya.
Setidaknya pria itu bisa menjaga anakku selama aku tidak berada di sisinya. Dan bisa menyayanginya sebagaimana aku menyayanginya.
Malam ini aku akan kembali ke Arizona sebelum pergi ke Tokyo. Semoga saja Tuan Bing membawakan ganja dengan kualitas terbaik padaku.Jesslyn menutup buku di hadapannya dengan lemas.
Sean mengetahui semua ini
Tubuhnya seolah luruh dengan cepat karena fakta-fakta yang seperti tidak bisa dicernanya dengan baik. Pikirannya kembali berkelana pada banyaknya paragraf yang ia baca pada ratusan lembar jurnal yang diambilnya. Jadi Fred, ayahnya, adalah seorang kepala mafia? Mengendalikan banyak hal terlarang yang sangat berbahaya. Bahkan membuat dirinya begitu diincar oleh ratusan negara di dunia. Jesslyn memejamkan matanya dengan nyeri, jadi ini alasan mengapa Fred memberikan penjagaan yang terlalu ketat padanya sejak kecil. Pria itu terlalu takut jika nyawa Jesslyn akan terancam diluar kendalinya. Dan membiarkan banyak nyawa tidak bersalah yang melindunginya, terus berjatuhan tanpa henti. Lalu mengapa ayahnya itu tidak mau berhenti dari pekerjaannya? Sebegitukah egoisnya pria itu? Memaksakan kehendaknya menjadi seorang pemimpin mafia hanya karena sebuah alasan yang tidak pernah ditulisnya pada jurnal ini.
Dan apakah sikap baik nan perhatian Sean selama ini padanya hanya karena pria itu terlalu kasihan padanya? Karena nyawanya terancam dan diincar oleh banyak orang?
Jesslyn bahkan tidak ingin memandangi dirinya lagi di depan cermin. Ia malu dengan dirinya yang terbiasa hidup karena mengorbankan ribuan nyawa hanya untuk melindunginya.
"Ini semua tidak benar," lirihnya dengan pandangan nanar yang langsung memicing begitu matanya menangkap sebuah kunci yang tersimpan di celah sebuah buku pada rak besar yang berjarak lima langkah dari tempatnya berada. Ia berjalan cepat menuju tempat itu lalu mengambil kuncinya yang ternyata tersambung dengan tali yang langsung membuka sebuah rak besar di belakangnya.
Terdapat sedikit celah untuk satu orang agar bisa berjalan masuk. Tanpa pikir panjang, Jesslyn segera melangkahkan kakinya masuk ke tempat itu dan tubuhnya langsung terjatuh sempurna begitu ia melihat sebuah lemari kaca yang berisi sebuah gaun kuno berwarna biru pucat yang dipenuhi bercak darah dan sebuah bolongan pada perut dan dadanya. Jesslyn menggelengkan kepalanya yang makin terasa berat. Meski dengan terseok-seok, ia tetap memaksakan dirinya untuk berjalan mendekati lemari kaca itu dan membaca tulisan yang ditulis sendiri oleh Fred pada sudut atas lemari.
Biarlah aku menyalahkan diriku sendiri seumur hidupmu atas kepergianmu Issabel. Agar aku selalu ingat bahwa aku hanyalah pria bodoh yang tidak bisa melindungimu.
1997
"Ibu..."
Isakan tangis pilu yang keluar dari bibir Jesslyn, memenuhi seisi ruangan yang sunyi ini. Ia tidak menyangka jika kenangan sekelam ini ternyata sengaja disembunyikan darinya selama bertahun-tahun. Oleh Fred yang bertingkah seolah tidak ada sesuatu buruk pun yang terjadi dalam hidupnya. Apapun alasannya, harusnya pria itu memberitahu Jesslyn mengenai semua ini.
"Kenapa ayah jahat sekali padaku?" bisiknya getir dengan air mata yang menderu deras. Ia mengedarkan pandangan nanarnya yang menangkap banyak pistol penuh darah yang sudah mengering pada sebuah rak kaca besar. Lalu beralih pada botol-botol kecil yang berisi organ tubuh manusia yang sepertinya sengaja diawetkan. Perutnya mual melihat itu semua, tapi itu adalah kesukaan ayahnya. Lalu apakah bau menusuk lukisan yang dilihatnya tadi terbuat dari darah? Mengingat warna merah pekatnya yang sedikit terkelupas pada kulit— kulit manusia?
Ya. Fred adalah seorang psikopat. Setidaknya itulah yang bisa Jesslyn tangkap sekarang ini.
Dan ia tidak mau hidup bersama seorang pria yang mungkin akan membunuhnya suatu saat nanti. Saat dimana logika pria itu tertutup oleh nafsu bengisnya yang minta dipuaskan. Jesslyn membenci ayahnya detik ini juga.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PROTECTIVE BODYGUARD
Romance(18+) FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA "Tugasku adalah melindungimu Jesslyn. Tidak peduli jika itu akan membunuhku." Vynsean Martell. Adalah pria biasa yang tidak sengaja menyelamatkan seorang wanita yang tengah dimata-matai oleh banyak orang. Nalurinya...