십삼

7.4K 743 190
                                    

Perlahan, Suga menyingkirkan tangan Jimin dari pinggang Jiseo sambil melumat bibir ranum milik gadis di bawahnya. Walaupun tangan Jiseo terus memberontak, Suga tidak sekalipun menghentikan aktifitas menghisap dan sesekali menggigit bibir yang kini telah berubah menjadi kemerahan.

"Mmphhh."

Semakin Jiseo mengeluarkan suara, semakin liar pula ciuman yang Suga berikan. Ia tidak ingin diganggu oleh setan kecil yang kini sedang tidur pulas di samping Jiseo.

"Sshh ..."Suga meletakkan jarinya diatas bibir Jiseo setelah ia sadar bahwa buruannya membutuhkan udara.

"Kau gila, Jimin—"

"Makannya kau diam, aku tidak ingin adikmu menggangguku."pinta Suga.

"Aniyo, aku tidak mau melakukannya denganmu!"bisik Jiseo dengan nada membentak.

"Ck ck ck, kau bahkan tidak bisa kemana-mana, Jiseo-ssi."kata Suga.

"Ump—"

"Jika kau bergerak sedikit saja, adikmu akan terbangun dan mendapati kakaknya sedang bersetubuh dengan boneka."desis Suga.

"..."

"Semua itu bisa membuat jantungnya yang lemah berhenti detik itu juga."ancam Suga.

"Kau—"

"Jiseo-ssi, aku tidak akan menyakitimu."lirih Suga.

"Aku tidak—"

"Aku tidak menerima penolakan."

Suga menatap mata Jiseo lebih dalam, sementara tangannya mulai bekerja menelusup pada gaun tidur satin yang Jiseo kenakan.

Jiseo menutup mulutnya sesekali melirik ke arah Jimin, jaga-jaga adiknya terbangun. Ia tidak ingin Jimin melihat perbuatan bejat yang kakaknya lakukan hari ini.

Wajah Jiseo memerah kala Suga sudah mendapatkan apa yang ia cari dari balik gaun tidurnya. Suga meremasnya lembut, kebetulan Jiseo tidak mengenakan bra ketika ia akan tidur tadi.

"Ngghh ..."

Suga menyeringai, sedikit demi sedikit ia mulai menjinakkan kucing liar yang menjadi targetnya.

"Bersuaralah dengan pelan, karena aku menyukai suara kecil lembutmu itu."lirih Suga.

"Cuk—ahh ... cukuphh, hen—tikanh."

Suga menyibakkan gaun satin tersebut lalu melumat dada Jiseo dengan rakus. Ia menghisap, menggigit bahkan meninggalkan beberapa tanda kiss mark di sekitarnya. Tangannya pula tak begitu saja berhenti bekerja, ia mencari-cari tempat dimana Suga bisa menakhlukan Jiseo malam ini. Jari jemari Suga yang ramping mulai menelusup diantara celah kedua paha Jiseo, ia tidak langsung memasukannya namun bermain dahulu diatas kain brukat warna senada dengan gaun satin yang Jiseo kenakan.

"Ngghh."

Suga menggesek-gesekkan kelima jarinya lembut sebelum masuk melalui celah sempit celana dalam itu. Jiseo yang tidak terima diperlakukan sembarangan terus mencoba memberontak walau tenaganya kalah dengan manekin yang kini sedang asik menikmati tubuhnya.

"Suga—hhhh ..."

Desahan Jiseo membuat Suga berhenti melumat dadanya.

"Akhirnya, kau menyebut namaku huh?"kata Suga.

"Hentikanh."pinta Jiseo. Namun sayang, wajahnya yang memerah membuat Suga semakin terbuai dengannya. Apalagi ditambah dengan nafas yang tersengal-sengal dan tidak beraturannya

Suga melanjutkan kegiatan yang kini menjadi hobi barunya. Tangan Suga sudah menelusup masuk ke dalam celana tipis yang Jiseo pakai. Satu jari ia masukan ke dalam liang kewanitaan Jiseo. Ia menggerakkannya perlahan sebelum menambahkan jumlahnya.

우울한 인형 [Gloomy of the Doll] × SUGA [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang