Mr.Jo

Prolog

Untuk kamu,

Ya, kamu. Kamu yang udah buat aku jadi suka hujan, kamu yang udah buat aku tahu betapa dinginnya air hujan. Karena kamu, aku jadi demam karena mandi hujan, karena kamu mama aku marah sama aku karena mandi hujan kayak anak kecil. Tapi entah kenapa aku tidak peduli akan semua hal itu, karena kamu datang merawatku disaat aku sedang sakit dan kamulah temanku untuk bermain air hujan. Maaf jika surat ini ditulis dengan kata-kata yang buruk, tapi ketahuilah tidak mudah untukku menulis surat ini. Ini bukan surat resmi, jadi aku akan menulisnya dengan sesuka hatiku, maaf mungkin surat ini tidak terlalu bagus untuk dibaca.

Semua hal yang kita lalui di rooftop kafe One O Night selalu kuingat. Begitu pula di kafe 28°dan di Sweet Ice Cream dimana pertama kalinya aku mengajakmu menghabiskan waktu untuk berdua di hari minggu. Lucas selalu bertanya mengenai keadaanmu, tapi aku harus menjawab apa? Aku bahkan tidak bisa bertemu denganmu, kamu menghindariku, Stephanie. Alis sangat merindukanmu, tapi aku tahu dia sudah diam-diam bertemu denganmu karena kamu teman pertamanya.

Oh, sungguh. Aku kehabisan kata-kata. Step? Aku sangat penasaran dengan ekspresi yang akan kamu tunjukkan jika kamu membaca surat ini. Mungkin, aku harus segera mulai pada intinya.

Aku sudah sedari dulu menyadari perubahan dari perasaanku, aku tidak ingin hanya menjadi sahabatmu, aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu baik di saat hujan turun maupun tidak, baik disaat sedih maupun senang. Umm, ini bukan sebuah lamaran. Tapi hanya sebuah surat, kamu harus ingat itu.

Baik, kita kembali ke permasalahannya. Aku menyukaimu, tidak. Tapi aku sayang sama kamu. Percayalah, aku yang menulis surat ini pun tidak menyangka bisa menulis semua ini. Umm, aku malu. Lupakanlah untuk sekarang ini. Aku akan membuang rasa maluku demi surat ini.

Aku merindukanmu. Sekali lagi, aku merindukanmu dengan sangat-sangat merindukanmu. Aku harap kamu juga merasakan hal yang sama.