Goodbye, Aurel

46 10 0
                                    

Aurel datang yang kemudian di susul oleh Dika yang langsung merangkul bahunya. "Kalian udah lama disini ?" Tanya Dika dengan tersenyum lebar. "Kita gabung ya.." Sebelum Aurel sempat duduk, Jo sudah bangkit lalu menarik tangan Step yang membuat dia sontak berdiri juga.

     "Kita udah siap, kalian nikmatin aja waktu kalian berdua." Ucap Jo seraya tersenyum yang jelas-jelas di paksakan. "Kita juga udah punya rencana setelah ini," lanjutnya.

      "O-ok, bye." Aurel melambaikan tangannya pada Step. Lalu Jo dan Step melangkah pergi meninggalkan Aurel dan Dika. Seulas senyum tersungging di bibir Aurel, ia senang karena sepertinya mereka sudah memulai pendekatan walaupun sebenarnya ia tidak tahu bahwa Jo dan Step hanya bersahabat, tidak lebih dari itu.

><><><><><><<

       Mereka sudah berada di depan kafe yang masih tutup yaitu kafe One O Night milik Lucas, awalnya Step bingung mengapa kafe ini malah tutup di hari minggu yang tentu ramai pengunjung seperti ini.

     Ia menoleh kebelakang memperhatikan Jo yang sedang sibuk dengan ponsel yang menempel di telinganya, sepertinya ia mencoba menelepon Lucas.

     Setelah mengembalikan ponsel pada saku celana jeans hitamnya, ia menghampiri Step yang sedang menatap sekeliling depan kafe yang memiliki bentuk pintu yang unik tidak seperti kafe biasanya, dengan kaca-kaca besar yang membuat para pejalan kaki dapat langsung melihat ke dalam ruangan kafe dan mungkin membuat orang tertarik untuk masuk kedalamnya.

     "Lucas udah mau turun," Jo melangkah hingga sampai tepat di depan pintu One O Night dan sudah terlihat Lucas berdiri di balik pintu yang sedang membuka kunci pintunya.

     "Bonjour comment vas-tu?" Sapanya dengan sok-sok bahasa Prancis yang membuat Jo memutar kedua bola matanya.

     "Gak usah pamer deh," ucap Jo seraya menaiki tangga. "Pamer apaan sih?" Gerutu Lucas sambil mencibir. "Pamer pernah ke Paris." Sahutnya ringan.

      "Wow ! Paris ? Kamu pernah pergi kesana ?" Lucas lupa bahwa ada Step disana, Ia menghentikan langkahnya di tengah-tengah tangga hampir menuju rooftop. Ia mengangkat kedua tangannya sebagai isyarat Step untuk menghentikan langkah kakinya, Step terbingung-bingung melihat tingkahnya.

     "Kita kenalan dulu dong." Lucas mengulurkan tangannya hendak bersalaman dengan Step dan dibalas ramah oleh Step. "Kalian udah saling kenal kok, udah aku kasi tahu nama masing-masing." Ujar Jo berdiri diambang pintu menatap mereka berdua dengan datar.

      "Aku siapa?" Tanya Lucas dengan jari telunjuk yang mengarah tepat didadanya. "Lucas Aditya Pratama." Sahut Step dengan nama lengkap Lucas yang membuat Jo terkekeh. "Ya, aku juga tahu kamu Stephanie." Wajah Lucas menjadi datar dan membuat Jo dan Step tertawa lepas melihat tingkahnya.

     Setelah Jo dan Step sudah duduk di sofa coklat, Lucas masih berdiri sedang mengutak-atik ponselnya lalu ia menempelkan ponsel pada telinganya.

     "Lis, kamu kesini dong, ada temennya Johan disini, dia satu orang cewek soalnya, bisa kan?"

     Setelah itu Lucas mengangguk-angguk sambil tersenyum mendengar jawaban dari orang yang jauh disana. "Okay, see you, beib."

     Jo tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya menatap Lucas.

     "Pacar aku bakalan datang buat nemenin kamu disini. Tapi jangan terkejut ya waktu lihat pacar aku,"

      Step mengernyit, "hah ? kenapa ?"

     "Cacat soalnya." Timpal Jo.

      Lucas langsung mengibaskan tangannya, "sembarangan kamu ! Dia pacar aku tahu, dikatain kayak gitu lagi." Kesal Lucas yang membuat Jo terkekeh.

Mr.JoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang