4

552 205 52
                                    

Dia tak lagi sama saat masih duduk di bangku SMA. Bahkan, ada beberapa teman sekelasnya yang bertemu dengan dia juga sempat tak mengenali karena perubahan gaya hidup dan cara berpakaiannya.

Kini, dia adalah seorang traveler sekaligus photographer. Tinggal di apartement yang sama dengan Vanesa membuat hatinya girang tak karuan. Hanya saja dia berada satu lantai di atas apartemen Vanesa.

Dia bukan lagi sosok yang memendam cintanya selama hampir 3 tahun, kini dia akan berusaha untuk mendapatkan hati Vanesa.

Pagi pukul 08.00 ia akan berangkat menuju Nami Island , tetapi sebelum itu dia telah menyiapkan beberapa roti dan susu untuk disimpan di depan apartemen Vanesa.

"Semoga saja gue nggak ketahuan." ucapnya dalam hati sambil menggantung bungkusan tersebut di depan pintu apartemen Vanesa.

Seketika itu dia langsung bergegas pergi dan tak lama kemudian, Vanesa membuka pintunya untuk menjalankan aktivitas nya sehari-hari.

"Punya siapa ini??" ucapnya bingung melihat-lihat di sekitarnya.

Tanpa banyak tanya, Vanesa langsung mengambil bungkusan tersebut dan membawanya keluar untuk dimakan di jalan.

Karena hari ini hari libur, ia akan menikmati wisata kuliner di Myeongdong street. Salah satu pusat perbelanjaan dan kuliner yang terkenal di Korea.

Sambil berjalan dan menikmati pemandangan Kota Seoul, ia pun bertanya-tanya tentang seseorang yang memberikannya bekal tadi pagi.

"Apakah di apartemen ada penghuni baru?? ataukah ada orang yang sengaja bagiin bekal pagi??" ucapnya sambil kebingungan.

Tanpa berpikir panjang ia pun kembali menghilangkan fokusnya akan hal itu dan sampailah dia di Myeongdong Street. Vanesa dengan asyiknya berkeliling menikmati makanan yang ada.

"Mmm.. woah daebak, ahjumma kamsahamnida." ucapnya sambil mengeluarkan uang untuk pembelian tteobokkinya.

Vanesa sangat menyukainya, selama di Korea, ia tak pernah bosan memakannya.

Tapi di tempat lain, ada seseorang yang memotret kebahagiaannya dengan santai dan tersenyum kecil.

"Wah, dia nggak berubah dari dulu, kalau makan pasti bahagianya minta ampun." sambil melihat foto Vanesa yang dipotretnya.

Yah "Dia"
Henry nama si cowok itu. Saat itu, ia tidak jadi pergi ke Nami Island agar dapat melihat aktivitas Vanesa hari itu juga. Dia memilih menunda untuk pergi ke Nami Island dan berencana kelak ia akan pergi bersama Vanesa

Tak terasa malam pun tiba, Vanesa telah menunggu bus untuk pulang menuju apartemennya.

"Walaupun weekendnya sendiri, tetap aja gue bahagia bisa lihat orang bahagia juga." ucapnya sambil tersenyum dan  memegang perut akibat kekenyangan.

Bus pemberhentian akhirnya datang. Ia bergegas masuk ke dalam. Dan saat itu Henry juga terburu-buru masuk agar tidak ketinggalan.

Mereka duduk berdekatan. Vanesa pun tiba- tiba teringat akan hal itu.

"Kamu kan yang waktu itu aku tabrak??" ucapnya sambil melihat wajah Henry.

"Menurutmu??" ucapnya singkat.

"Maybe, but once again i'm so sorry." ucapnya lagi. Saat itu juga, Vanesa langsung memasang earphone di telinganya.

"Gue belum ngomong juga." ucapnya sambil menggelengkan kepala.

Tak lama Henry pun memencet tombol pemberhentian, dia tak turun di pemberhentian selanjutnya agar tidak ketahuan oleh Vanesa bahwa ternyata dia tinggal di apartemen yang sama.

"Gue turun duluan yah. " ucap Henry sambil menepuk bahu Vanesa dan tersenyum.

Vanesa pun hanya mengangguk keheranan.

"Dia kenapa sih, tadi gue tanya sok nggak peduli, sekarang malah sok akrab." ucapnya dalam hati.

Perasaannya tak karuan. Vanesa tak ingin mood nya hancur hanya karena cowok tadi. Ia pun melanjutkan untuk mendengarkan musik, sebuah lagu yang berjudul "Hey You" dibawakan oleh salah satu band di Korea yaitu CNBLUE.

Yah Vanesa adalah penggemar Cnblue, bahkan di apartemennya foto member terpajang dengan sangat rapi.

Sesampainya di depan apartemen, ia pun bergegas naik. Tapi siapa sangka ia kembali menemukan sesuatu. Sebuah box kecil berwarna pink biru muda yang tak lepas dengan motif ala london.

"Ini punya siapa lagi sih??" ketusnya dengan sangat keheranan. Ia pun melihat secarcik kertas bertuliskan "to : Vanesa".

Sambil melihat-lihat di sekitarnya, Vanesa pun masuk di kamar dan duduk sambil memandangi box tersebut.

"Ini dari siapa sih, seharusnya gue seneng dikasih kek ginian, tapi kenapa gue merasa ada yang aneh?? " ucapnya sehabis melepas lensa kontaknya.

"Mungkin nggak sih dia orang yang sama dengan yang ngasih gue bekal tadi pagi??" Vanesa pun terlihat pusing akan hal itu.

Ia langsung membuang badannya ke kasur dengan rasa lelah dan rambut yang berantakan.

Tanpa ia sadari, ia tertidur tanpa membersihkan diri.

    *maaf kalau ada salah penulisan
    *apabila terdapat kesalahan harap comment, cause gue sendiri masih pemula :)

#Don't forget Vote & Comment

He Is MysteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang