16

111 36 2
                                    

Kau datang semaumu dan membuat hatiku kembali terluka, hati yang dulu telah kusembuhkan dengan waktu yang cukup lama ~

Perasaan Vanesa setelah berbelanja di Swalayan dan Myeongdong Street bersama Henry membuatnya sangat berterima kasih sama pacarnya itu.

Kini, mereka telah berada di apartemen Vanesa, Henry yang membawa sebagian barang yang di beli Vanesa saat berada di Swalayan meletakkannya di dapur. Sedangkan Vanesa berada di kamarnya untuk meletakkan barang yang telah ia beli sewaktu di Myeongdong Street.

"Nes.. cemilannya gue pisah yah," terdengar kecil teriakan Henry.

Vanesa yang juga berada di kamar sambil memegang kantong belanjaan membalasnya dengan teriakan kecil. "Iyaaa pisah aja, tunggu.. gue udah mau selesai."

Henry yang tadinya membeli beberapa cemilan saat di Swalayan memakannya sambil duduk santai di sofa Vanesa setelah membereskan barang belanjaan.

Henry yang sibuk mengunyah makanannya juga sibuk memainkan ponselnya di tangan kirinya. Ia menunggu pesan dari Woo Bin tentang proyek kerja selanjutnya.

"Kreeek....kriukkk..kkriukk.." terdengar suara cemilan yang dimakan oleh Henry.

"Srius amat bang makannya." ucap Vanesa sambil berjalan ke arah Henry dengan kedua tangan yang sibuk mengikat rambut.

"Sini Nes, cobain enak loh kkk.." Henry yang baru saja mencoba jenis cemilan itu tampak serius sambil melihat komposisi bungkusannya.

"Makan aja, gue mau masak dulu, tunggu yah." ucap Vanesa sambil menuju dapur yang letaknya berada di belakang ruang tamu, sehingga Henry bisa melihat Vanesa memasak hanya dengan membalikkan badan atau kepalanya.

Tiba-tiba ponsel Henry bergetar, terlihat pesan dari 'Woo Bin' rekan kerja sekaligus sahabatnya.

Woo Bin : Henry, lo cek e-mail sekarang juga yah, ada proyek baru.

Henry : Ok siap boss :D

Seketika itu, Henry langsung meletakkan cemilannya di meja dan membersihkan tangannya. Ia sudah tak sabar melihat proyek barunya, apakah tempatnya akan sebagus sebelumnya.

"Nes, gue mau naik dulu ada kerjaan yang mau gue cek, nggak papa kan?? " ucap Henry sambil berbalik ke arah Vanesa.

Vanesa yang saat itu sedang mencuci sayurannya menengok ke arah Henry.
"Oh iya, nanti kalau udah jadi gue bawain ke apartemen lo aja yah."

"Ok."

Henry segera bergegas mengambil jaket nya yang ia simpan dan keluar ke apartemen Vanesa.

•••

Henry membacanya, e-mail yang dikirim oleh Woo Bin. Tertera jelas sebuah kalimat yang membuat salah satu alisnya naik dan seketika mulutnya berbentuk o.

"Gue dapat proyek fotoin tempat syuting drama??" ucap Henry sambil menanyakan kepada dirinya sendiri.

Henry pun cukup kaget dengan ketiga pilihan lokasi syuting yang akan ia potret. Ia harus memilih salah satu dari ketiga pilihan tersebut.

He Is MysteriousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang