Chapter 1

2.6K 111 10
                                    

"Aku beruntung punya keluarga sehangat ini, tapi tidak dengan sahabatku -Marsha"

Cahaya matahari pagi membangunkan seorang wanita dari tempat tidurnya. Matanya yg masih setengah sadar itu sedikit melihat ada bayangan seorang laki-laki sedang membuka gorden jendela kamarnya.

"Duh kebiasaan bgt sih dia selalu masuk ke kamar tanpa ketok pintu, atau minta ijin dulu kek" batin wanita yang masih sedikit tertidur dibalik selimut putih itu

"Sha bangun!! ini udah siang, lo gak bakal masuk sekolah gitu? Ini kan hari pertama kita masuk kelas 11!" membuka selimut putih itu dia berkata sambil berdecak kesal

"Lo itu bisa gak sih sopan dikit, jangan terus2an masuk kamar gue tanpa ketok pintu dulu" jawab Marsha merentangkan kedua tangannya ke atas sambil menguap selebar mungkin

"Gue gak peduli, yang jelas cepetan lo mandi! Gue tunggu di meja makan!" Angga pun langsung meninggalkan Marsha dari kamarnya

"Iya iya Angga" kata Marsha kesal

Setiap pagi Angga selalu menjadi alarm untuk Marsha. Alasan utamanya sih tidak lain karna Angga ingin ikut sarapan dirumahnya Marsha. Dia senang bisa merasakan sarapan bareng keluarga. Ya tentu saja, karna Dia hanya tinggal sendirian dirumahnya. Orangtuanya sibuk bekerja di luar negeri. Hal itu yg membuat keluarga Marsha menganggap Angga sebagai keluarganya

Akhirnya Marsha sudah selesai dengan pakaian putih abu nya yg begitu rapi ia pun keluar dari kamarnya menuju meja makan

Saat ia menuruni beberapa anak tangga, terlihat jelas pemandangan yg sangat ia sukai. Yaitu melihat pujaan hatinya sedang bercanda gurau bersama keluarganya. Pujaan hati? Ya Marsha menaruh hati kepada sahabatnya itu Angga

"Pagi Mah, Pah, Kak Bas, dan lo siapa?" sambil menunjuk ke arah Angga dengan mata sinis

"Yaelah sha gitu amat:(" Angga pun membuka suara sambil memanyunkan bibirnya "lagian kan bagus gue selalu bangunin lo"

"Iya sha, angga bener. Kalo Angga gak bangunin kamu ya kita bertiga bakal terlambat. Kakak kan kelas 12, ketua osis lagi masa iya harus terlambat gara2 nungguin adiknya" Bastian mengiyakan jawaban Angga

"Iya tuh bener kata Angga dan kakak kamu, cepet duduk dan makan nasi goreng nya ya" Mama Marsha pun setuju dengan mereka

"Iya lah iya, yuk berangkat mumpung masih pagi" sambil memasukkan potongan roti ke dalam mulutnya

"Ya ampun sha kok cuma makan roti doang? Mamah kan udah bikinin kamu nasi goreng" kini papah nya marsha pun membuka suara

"Kasian kak bastian ah pah udah siang nih, dia kan harus ospek dedek2 gemes" sambil tertawa

"Iya sih bener juga, ayok Ngga Sha kita berangkat" Ajak Bastian

"Mah, Pah kita berangkat dulu ya. Assalamualaikum"

"Waalaikumsam

¤¤¤

Sepanjang perjalanan ke sekolah Angga sesekali melihat ke arah Marsha dengan senyuman yg terlihat memancarkan kesedihan. Marsha yg menyadari hal itu membuatnya risih karna hanya ada Angga dan Marsha, Bastian kakaknya terlebih dahulu meninggalkan mereka menggunakan motor ninjanya

"Apasih sih ngga kok lo liatin gue gitu? Risih tau!" memalingkan wajahnya ke arah Angga

"Gue iri sama lo sha" tersenyum

"Maksud lo?" Marsha aneh dengan jawaban Angga

Angga tidak menjawabnya, dia terus fokus menyetir agar sampai sekolah dengan cepat

"Aku tau kok kamu iri dengan keluargaku, tapi aku harus pura2 gak tau biar kamu gak sedih ngga" batin Marsha

*sesampainya disekolah*

Angga memarkirkan mobil nya ditempat biasa. Ketika Marsha melepaskan belt pengaman dan membuka pintu mobil, Angga menarik tangannya dan membawanya kedalam pelukan. Itu membuat hati Marsha berdetak tak karuan

"Apa ini" batin Marsha kaget

"Sha, lo beruntung punya mereka. Sedangkan gue gabisa rasain itu semua dari keluarga gue. Tapi lo dan keluarga lo begitu baiknya ke gue, lo ngasih keluarga baru ke gue, lo hidup gue sha. Gue sayang sama lo dan keluarga lo. Jangan pernah tinggalin gue sha" sambil menangis dan memeluk marsha erat

Marsha melepaskan pelukannya, dan ia langsung mengusap air matanya

"Lo lebay bgt! Kita udah lama sahabatan, dan lo udah sering kan ngerasain kumpul keluarga bareng gue!" melihat tajam ke arah Angga

"Gue takut dengan bertambah dewasanya kita, gue gak bisa rasain hal itu lagi karna mungkin nanti kita punya kehidupan masing-masing sha."

"Bahkan ketika kita terus bertambah dewasa, aku ingin kehidupan kita itu bersatu gak ada kehidupan masing2" batin Marsha

"Sha kok lo diem? Lo janjikan gak bakal tinggalin gue dan akan terus jadi sahabat gue meskipun nanti kita punya kehidupan masing2 ?"

"Iya, udah ah lebay bgt jadi cowo" Marsha meninggalkan Angga begitu saja

"Sha tungguin gue dong.. Cepet bgt jalan nya kayak cowok aja lo" berlari menyusul marsha

"Lo aja kayak cewe jalannya lambat"

"Dih apaan gue maco loh sha tuh liat otot gue" menunjukan otot lengannya pada Marsha

"Berotot sih tapi kok tadi nangis ya hahaha... " Marsha pun berlari sambil mengejek Angga

"Ssstttt.... Dasar cewek kekar, awas lo ya hahaha" berlari menyusul Marsha

Mereka berdua pun berlarian di koridor sekolah sambil tertawa2
Tiba-tiba

Brukkkk...

Tanpa sengaja Marsha menabrak seseorang, dan mereka pun terjatuh

"Woy ini sekolahan, kalo mau lari2an sono tuh di lapangan!!" seseorang itu berkata dengan kerasnya, sambil membersihkan baju nya

"Iya maaf gue gak sengaja..
Loh kok?" menatap seseorang itu dengan kaget

"Elo?

.
.
.
.
.
.
.
Kira-kira siapa ya yg Marsha tabrak itu? 😂 Maaf ya cerita nya ga sebagus author2 yg lain, maklum ini baru pertama 😊 jangan lupa vote dan kasih komentarnya ya. Siapa tau kalian mau kasih saran atau kritik. Makasih😊

Secret LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang