"Aku merasa sekarang sahabatku jauh, apa mungkin ini alesannya? - Angga"
Setelah jam pelajaran habis, mereka segera menuju ruang musik. Disana sudah terlihat Bastian dan yg lainnya sedang menunggu kedatangan mereka.
"Lama bgt sih" celetuk Malvin
"Salahin gurunya dong" jawab Vanya sinis
"Halo sha" sapa Alif dengan senyum
"Eh halo juga kak" jawab Marsha dengan datar
"Cuma Marsha doang nih yg disapa?" celetuk Zalfa dan Ruth sambil menyenggol lengan Marsha
"Eh iya halo juga kalian" Alif memasang wajah malunya
"Sha mana tmn kamu, kok belum dateng" tanya Bastian
"Kamu kemana Vin, katanya kamu terima tawaran aku. Kok belum dateng" batin Marsha resah
"Sha ih kok diem? Mana tmn kamu?" tanya Bastian lagi
"Iya sha mana dia?" kini Angga bertanya
"Bentar gue susul dia dulu ya. Kalian masuk duluan aja" jawab Marsha
Akhirnya mereka pun masuk ke dalam ruang musik. Tapi tidak dengan Marsha, ia segera mencari keberadaan Devin.
Marsha menyusuri koridor sekolah dengan tergesa2. Tiba2 terlihat ada seorang cowok sedang menunggu di depan kelas Marsha. Ternyata dia adalah Devin. Marsha geram melihatnya "Lo ngapain sih disini! Semua org udah nunggu lo! Ayok" meninggalkan Devin
Merasa tidak ada yg mengikuti jejak langkahnya, Marsha pun berbalik ke arah Devin. Dan Devin masih berada di depan kelas Marsha dengan diam. Marsha menghampirinya "Ayok.. "
"Gue nunggu lo.. " ucap Devin tiba2
Marsha melirik Devin "Maksud lo?"
"Gue udah bilang, gue cuma punya lo dan lo harus tanggungjawab dengan bimbing gue disini" ucap Devin
Teringat hal itu kini Marsha tertunduk. Dia lupa akan hal itu "Maaf vin, gue lupa. Ayok kita kesana, gue janji gak bakal ninggalin lo dan gak bakal jauh dari lo. Gue juga janji bakal jadi temen baik lo mulai dari sekarang" menuntun Devin dan segera melangkah menuju ruang musik
Disepanjang koridor sekolah tanpa sengaja Devin terus melirik ke arah Marsha dan melihat tangannya yg terus dituntun oleh Marsha. Mungkin itu hal aneh yg baru dirasakan oleh Devin, bagaimana tidak dia yg sangat tertutup sekarang ditemani oleh seorang wanita cantik yg menganggapnya sebagai teman.
Setibanya di depan ruang musik, Devin memghentikan langkahnya dan menarik pelan tangan marsha yg ingin membuka pintu.
"Gue malu sha,gue minder ketemu banyak orang.. "
"Astaga, lo gak usah malu kali vin. Apa sih yg lo minderin? Lo itu keren, suara lo juga bagus. Bahkan kak Bastian aja kalah sama lo vin suaranya, suer deh" jawab Marsha seakan memberi semangat
"Gue malu dan minder karna mereka pasti gak tau sama gue"
"Nanti juga mereka kenal lo kok, tenang aja.. " sambil menepuk bahu Devin
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Подростковая литература"Tidak ada yang namanya 'patah hati terbaik'. Semua patah hati itu buruk dan menyakitkan." Ya, hati ini sekarang sakit karna rasa cinta datang padanya. Ternyata kehidupan ini punya siklus yg unik 😊