"Kejujuran itu datang ketika perasaanku menyukainya -Devin"
"Astagaaaaaaa Bas.."
"Kenapa?" tanya Bastian dengan menatap Malvin aneh
"Gue gak nyangka lo suka ke dia, tapi tenang gue bakal bantuin lo buat deket sama dia" mengangkat kedua alis nya
"Bantuin tapi jangan yg aneh2 ya Mal" ucap Bastian
"Oke Pak!" ejek Malvin
Mereka pun kembali bercanda gurau. Tiba2 ada sebuah mobil hitam yg berhenti tepat di depan pagar rumah Marsha. Bastian dan Malvin pun saling melirik bertanya2 siapa yg ada di dalam mobil tersebut
"Itu kan Devin, Bas" melirik ke arah Bastian
"Iya, ada apa ya mal?" tanya Bastian
"Permisi... " ucap Devin
"Ngapain lo kesini vin?" tanya Malvin tersenyum
"Ayok vin sin, mau ketemu Marsha?" tanya Bastian
"Euu.. Iya kak" jawab Devin gugup
"Biasa aja kali vin gak usah gugup gitu haha lo tumben kesini? Mentang2 udah temenan sama Marsha" ejek Malvin tertawa
"Kamu mal selalu aja ngejek orang disekitar, gak baik. Yaudah vin duduk dulu, aku mau panggil Marsha" ucap Bastian
Bastian pun masuk ke dalam rumah untuk memanggil Marsha. Tersisa Malvin dan Devin. Malvin yg merasa mendapat korban baru untuk diejek, kini memulai percakapan
"Vin lo kenal gue gak?"
"Kenal, kapten basket sekolah kan" jawab Devin datar
"Jelas lah, gak usah diraguin lagi. Satu sekolahan pasti tau siapa gue. Ngomong2 lo kenapa selalu menyendiri sampe2 semua org gatau sama lo?" tanya Malvin
"Gue seneng sendirian.."
"Oh gitu, sekarang engga?" Malvin menatap Devin tengil
"Maksudnya?" tanya Devin aneh
"Lo kan seneng sendirian, nah berarti sekarang engga. Buktinya lo ada disini" ucap Malvin tertawa
Devin aneh melihat tingkah kakak kelas nya, "Apaan sih ni orang, omongan nya gak bisa dingertiin bgt" batin Devin
"Lo sekarang senengnya berduaan ya dengan bukti lo sekarang ada disini hahaha" ucap Malvin tertawa
Kaget dengan ucapan Malvin, dengan spontan ia menjawab "Engga kok gue gak seneng berduaan sama Marsha, kesini cuma main doang"
"Hahaha gue gak sebut nama Marsha woy, maksud gue lo berduaan sama gue disini" Malvin terus tertawa dengan keras
"Apaan sih" ucap Devin menunduk malu
"Jangan2 lo suka sama Marsha ya?" mengangkat kedua alis nya berkali2
Devin terdiam mendengar perkataan itu. Ia merasa kalau ucapan Malvin mungkin benar, karna Marsha membuatnya ada disini sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Novela Juvenil"Tidak ada yang namanya 'patah hati terbaik'. Semua patah hati itu buruk dan menyakitkan." Ya, hati ini sekarang sakit karna rasa cinta datang padanya. Ternyata kehidupan ini punya siklus yg unik 😊