"Bernyanyi adalah hidupku, apa aku harus terima tawaran dia? -Devin"
Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas menuju kantin. Tapi tidak dengan Devin yg hanya ingin beristirahat sejenak dengan musik. Ia menuju ruang musik yg sudah tidak digunakan lagi, hanya ada beberapa alat musik yg ada di dalamnya.
Devin memainkan tuts piano dan menyanyikan sebuah lagu yg berjudul Dealova. Lagu itu adalah kenangan bersama kedua orangtuanya yg sering mereka nyanyikan di setiap waktu luang. Teringat akan orangtuanya, kini Devin meneteskan air mata yg sulit ia bendung lagi.
Tiba2 ada seseorang yg memegang pundak Devin, ternyata dia adalah Marsha. Sejak bel berbunyi Marsha sengaja mengikuti jejak Devin.
Devin langsung mengusap air mata nya dan terdiam"Vin, lo gpp?" tanya Marsha khawatir
Devin pergi meninggalkan Marsha, tetapi Marsha menarik tangan Devin "Gue gak tau lo kenapa dan gue juga gak peduli lo marah karna gue ada disini, tapi ijinin gue buat ngomong sebentar sama lo" melepaskan genggamannya
"Hmm.. " menatap Marsha
"Astaga.. Pelit bgt ngomongnya, gue harus sabar ngadepin dia" batin Marsha
"Suara lo bagus vin.. "
"Terus?" jawab Devin
"Lo kenapa gak masuk ekskul musik? Lo bisa lebih eksplor lagi suara lo"
"Hmm.. " meninggalkan Marsha
"Hargai orang bisa gak sih?! Pantes aja lo gak punya temen!" teriak Marsha marah
Langkah Devin terhenti...
"Gue kesini cuma mau ajak lo gabung. Sebentar lagi bakal ada perlombaan menyanyi vin, sekolah ini butuh kamu, aku butuh kamu! Buat apa punya suara bagus tapi lo stuck disitu doang!" ucap Marsha menatap Devin dengan kesal
Devin terdiam mendengar ucapan Marsha, dia bingung harus menjawab apa. Musik adalah hidupnya, tapi disisi lain Devin belum siap berada di dalam sekumpulan orang2
Drrtttt.. Drrttt.. Marsha membuka pesannya
Kak Bastian
ShaaaaaKak Bastian
Sha kamu dimana? Ini yg lainnya udah pada kumpul tinggal nungguin kamu. Cepet dateng kesini yaMarsha Prabaswara
Iya kak sekarang aku kesana"Gue harap lo tertarik tawaran gue vin, gue tunggu lo sampe besok di ruang musik" ucap Marsha meninggalkan Devin
"Arrghhhh.. Gue bingung" batin Devin
¤¤¤
Marsha berjalan menuju kantin, disana sudah terlihat jelas teman2nya yg menunggu dia datang
"Halo, maaf ya tadi aku ke toilet dulu" ucap Marsha
"Tadi gue ke toilet tapi gak liat lo tuh" timpal zalfa
"Iya lo dari mana sih sha?" tanya Vanya heran
"Hayohhhh ngaku... " Ruth mendekatkan wajahnya ke arah marsha
Marsha tidak menjawab pertanyaan teman2nya itu
"Udah udah yg penting sekarang Marsha ada disini. Sekarang kita langsung ke intinya aja ya.. Buat team cowok aku dan Ridwan udah punya kandidatnya, tinggal nunggu keputusan Bu Dena aja. Gimana sama team cewek? Siapa aja?" Bastian melirik ke arah teman2nya itu
"8 orang kan kak?" Tanya Vanya
"Iya Van 8org, team cowok masih kurang satu nih" Balas Ridwan
Mendengar ucapan Ridwan, Marsha langsung menatapnya dan ia berkata "Tolong sisain 1 kuota buat aku kak" jawab Marsha datar
Semua orang kaget dengan ucapan Marsha, karna untuk apa Marsha meminta 1 kuota dari team cowok. Teman2nya pun langsung angkat bicara
"Lo mau masuk team cowok sha? Haha" timpal Ruth tertawa
"Ngapain sih urusin team cowok, kita kan cewek sha. Lagian kak Bastian udah nanya kita siapa kandidat team cewek, bukannya bantuin jawab malah minta kuota cowok" timpal Vanya
"Iya nih kenapa sha?" tanya Zalfa yg dibarengi anggukan Ridwan
Sedangkan Bastian yg melihat wajah Marsha merasa ada yg disembunyikan oleh adiknya itu, ia pun hanya diam dan menatapnya.
"Gue punya temen yg bisa bikin team cowok jadi sempurna, sekolah ini butuh dia" Marsha menatap teman2nya
"Siapa sha?" Tanya ketiga temannya itu
Marsha terdiam. Semuanya merasa aneh dengan tingkah Marsha, mereka pun menuruti perintah Marsha dan berhenti menanyakan siapa yg dimaksud Marsha itu.
"Yaudah Rid tolong kamu tulisin daftar team cowok dong" Ucap Bastian sambil memberikan sebuah buku
"Oke, siapa aja nih Bas" jawab Ridwan
"Bastian Prabaswara XII IPA 1, Ridwan Nugroho XII IPA 1, Malvin Saputra XII IPA 1, Leharoy XII IPS 3, Christo Forus XII IPS 4, Alif Rizky XII IPS 4, Angga Pratama XI IPA 4, dan satu lagi tulis aja temannya Marsha. Untuk dance Ridwan dan Malvin" ucap Bastian
"Sudah nih, sekarang giliran kalian yg nulis" memberikan buku tersebut pada Zalfa
"Yaudah siapa aja nih Van" ucap Zalfa
"Lo tulis dulu nama kita baru nanya" jawab Vanya
"Iya iya ini udah" memasang wajah sinis
"Fara Fernandes XI IPS 1, sama Syafira XI IPS 2. Itu aja yg gue rasa bagus suaranya" timpal Marsha
"Oke siapa lagi Ruth" Zalfa melihat ke arah Ruth
"Key B XII IPA 1, dia kan suaranya bagus banget" jawab Ruth
"Satu lagi Chindy XII IPA 2. Untuk dance nya biar aku sama Zalfa" jawab Vanya
"Nih kak Bas" ucap Zalfa sambil memberikan buku itu
"Oke udah sekarang udah selesai ya.. Aku sama Ridwan mau nemuin Bu Dena dan untuk Marsha, temen kamu harus datang ya besok ke ruang musik" meninggalkan Marsha dkk
Masih penasaran dengan apa yg Marsha sembunyikan, Vanya pun mendekati Marsha "Sha lo kenapa? Cerita kali, katanya sahabat"
"Iya sha, lo jgn diem terus" timpal Zalfa
"Gue gpp.." balas Marsha tersenyum
"Yaudah deh kalo lo gpp, terus buat siapa kuota team cowok itu? Tanya Ruth penasaran
"Iya sha buat siapa?" Tanya Zalfa
"Devin... " jawab Marsha
"Devinnnnnnnn?!" teriak ketiga temannya itu
Marsha mengangguk
"Semoga lo mau terima tawaran gue ya vin, sekolah ini butuh lo, kita semua butuh lo" batin Marsha.
.
.
.
.
.
.
.
Terimakasih buat semua kata semangat nya, maaf kalo ini semua belum sempurna😊😊
Jangan lupa vote dan komen ya 😊
![](https://img.wattpad.com/cover/122523739-288-k329184.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
Teen Fiction"Tidak ada yang namanya 'patah hati terbaik'. Semua patah hati itu buruk dan menyakitkan." Ya, hati ini sekarang sakit karna rasa cinta datang padanya. Ternyata kehidupan ini punya siklus yg unik 😊