Maaf ya gengs... untuk sementara waktu, ga bisa update tiap hari dulu.
Ada rekan yang mau nikah, jadi sementara kerjaannya aq handle dlu. Sibuk Cuy...
Jangan tanya kapan aq nikah, doakan saja secepatnya. Amin.
Jangan lupa VOMEN
Cekidot
======
"Bagaimana, Dave? Apa Kate hamil?" Tanya Christian langsung saat berhadapan dengan Dave William—Dokter sekaligus teman baiknya. Dave menggeleng. "Apa kau yakin?" Tanya Christian sekali lagi.
"Katherine tidak hamil, Chris... hanya—"
"Sudah kubilangkan, aku hanya masuk angin!" sela Katherine sedikit kesal. Ia sedikit malu melihat Christian berkali-kali menanyakan kalau dirinya hamil atau tidak pada dokter muda yang cukup tampan di depannya.
"Tapi aku masih belum yakin. Tolong diperiksa sekali lagi, Dave!"
Katherine memutar bolamatanya jengah. Dave tersenyum melihat tingkah Christian yang baru kali ini dilihatnya sedikit kekanakan, lalu senyum itu perlahan menghilang dan Dave memasang wajah serius.
"Sebenarnya ini hanya untuk memastikan saja. Bagaimana kalau kita melakukan cek darah?"
"Apa hal itu lebih akurat untuk mengetahui kehamilan seseorang?" Tanya Christian keras kepala.
Dave menghela nafas, ia belum menyampaikan kalau ada sesuatu yang membuatnya sedikit curiga. "Ini bukan untuk keakuratan kehamilan, Chris. Tapi untuk memastikan apakah Katherine terkena penyakit lain atau ada virus di dalam tubuhnya."
"Maksud anda, Dok?" Kali ini Katherine yang angkat bicara.
"Kau mengalami mual berulangkali, kan? Bahkan obat penghilang rasa mual pun tidak berpengaruh. Apa kau merasa lelah dan makin lemah setiap harinya?" Tanya Dave, Katherine mengangguk.
"Terkadang aku merasa tidak ada tenaga sama sekali. Bahkan sudah dua malam ini aku merasa sakit di bagian ini," ucap Katherine meletakkan tangannya di atas dada.
"Kenapa kau tidak bilang padaku, Kate?"
"Maaf. Aku hanya tidak mau membuatmu khawatir, Chris." Sesalnya.
Wajah Christian sedikit kesal namun ia tidak bisa memarahi Katherine sekarang. Ia kembali menoleh pada Dave. "Lakukan yang terbaik, Dave. Aku ingin hasilnya segera," ujar Christian, kali ini wajahnya terlihat serius.
Katherine sadar Christian sedikit marah padanya. Dave mengangguk dan menghubungi salah satu perawatnya.
Setelah melakukan beberapa rangkaian cek darah, Dave memberitahukan kalau hasilnya akan keluar esok hari.
Christian mengendarai mobil dalam diam, ia masih sedikit kesal pada Katherine. "Chris, maafkan aku! Aku hanya tidak mau membuatmu khawatir," ucap Katherine untuk ke sekian kalinya.
"Aku tidak suka kau menutupi sesuatu dariku, Kate!" Katherine menunduk. Christian menghela nafas. "Baiklah. Kali ini kau kumaafkan. Tapi berjanjilah untuk tidak menyembunyikan apapun lagi dariku. Sekecil apapun masalah yang menimpamu." Katherine mengangguk lalu menaruh kepalanya di lengan kanan Christian.
*****
Christian menghubungi Dave ketika Katherine masih berada di dalam kamar. Ia begitu tidak sabaran dan ingin memastikan kalau semuanya baik-baik saja.
Tidak ada sambutan dari seberang sana membuat Christian me-redial lagi panggilannya, kali ini sahabatnya itu menjawab, "Ya, Chris!"
"Apa hasilnya sudah keluar, Dave?" Tanya Christian langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession of Love (SELESAI)
ChickLitADULT STORY Christian Johnson, pemuda tujuh belas tahun yang penuh dengan intimidasi dan cukup ditakuti oleh ibu dan adikny-Emily, bertemu dengan Katherine-gadis kecil bermata hijau di pernikahan kedua orangtua mereka. Detik itu juga ia menyukai gad...