39. Penculikan

26.8K 2K 248
                                    


Kesadaran itu perlahan kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kesadaran itu perlahan kembali. Namun saat tubuhnya bergerak, sesuatu menahannya. Perlahan mata hijau itu terbuka. Mengedip-edipkan mata terhadap cahaya yang langsung menerpa korneanya. Ia meredupkan kembali pandangannya untuk berinteraksi dengan cahaya di sekitarnya.

"Sudah sadar?" Wanita itu dapat mendengar suara familiar dengan nada sinis yang di lontarkan oleh seseorang di hadapannya.

Kembali ia membuka mata dan mendapati Emily tengah berkacak pinggang di depannya. "Em, apa yang kau lakukan?" tanyanya dengan nada cemas sambil menggerak-gerakkan tubuhnya yang terikat pada sebuah kursi.

"Apa yang kulakukan? Kau tidak lihat... aku ini sedang menculikmu!"

Mata Katherine melebar, ia sadar yang dilakukan Emily sudah melampaui batas. Katherine pun melihat sosok di hadapannya ini bukan Emily seperti biasanya. "Kau gila, Em!"

Mendengar kata-kata Katherine, Emily tertawa keras lalu detik berikutnya ia menarik rambut Katherine dengan kasar. "Kau benar, aku memang gila! Tapi kau tahu siapa yang membuatku seperti ini?" desisnya dengan mata melotot. Tubuh Katherine merinding. "Kau," lanjutnya.

"Aku tidak pernah melakukan apa-apa padamu!" balas Katherine di tengah rasa sakit yang mendera kulit kepalanya.

"TIDAK MELAKUKAN APA-APA?!" teriaknya mulai kalap. "KAU SUDAH MENGAMBIL CHRIS DARIKU!!"

Di sela-sela rasa sakitnya, Katherine menjawab, "Aku tidak mengambil Chris! Dia masih menjadi kakakmu." Emily melepaskan jambakannya lalu...

PLAK.

"DIA BUKAN KAKAKKU!!" teriaknya marah.

"A–apa katamu?" tanyanya terbata. Katherine benar-benar tidak mengerti maksud dari perkataan saudara tirinya.

"Aku mencintainya, mencintai sebagai wanita. Christian itu milikku!"

Selama ini Katherine tidak pernah menanyakan secara langsung, baik kepada Christian mau pun pada Emily sendiri tentang ketidaksukaan wanita itu kepadanya. Ia hanya berpikir Emily iri padanya. Mungkin saja Emily iri karena dulu Christian berperilaku baik dan menyayanginya atau karena dulu Jason, mantan kekasih brengseknya lebih memilih dirinya ketimbang Emily. Katherine benar-benar tidak menyangka jika yang membuat Emily benci padanya karena wanita itu mencintai sang kakak. Kakak kandungnya sendiri.

"Otakmu benar-benar tidak waras, Em."

PLAK.

Lagi-lagi Emily menampar wajahnya, bahkan kali ini tamparan itu sangat keras hingga sudut bibirnya berdarah.

Emily mengeluarkan sesuatu dari balik punggungnya, Katherine tercekat menyadari benda apa itu. Wajahnya mulai diliputi ketakutan. "Kau takut?" ejek Emily padanya. "Kau ingin aku memuntahkan amunisinya ke tubuhmu? Atau ..." sengaja ia menggantungkan kalimatnya dan mulai bermain-main. "Perutmu?"

Wajah Katherine memucat. Ia tidak bisa membayangkan jika peluru itu sampai menembus perutnya. Itu akan sangat membahayakan janin yang ada di dalam perutnya. "Ka–kau tidak mungkin berani," Katherine tidak yakin dengan kata-katanya sendiri.

"Tidak berani, hm?"

DOR.

"Arrggh..."


Oke, bab ini aq dedikasikan untuk  Suigami_33

Palembang, 29 Dec 2017

Obsession of Love (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang