AUF 2

68.8K 3.4K 30
                                    

"Rahma jadi ke reunian?" tanya tante Widya setelah meneguk susu coklat di cangkirnya hingga tandas.

"Jadi Tante, sorenya aku langsung pulang ke rumah ya Tante."

"Kamu mau pulang? Minta anter aja sama mang Yono, jangan nyetir sendiri!"

"Iya Tante, eh gak usah Tante. Rahma baru inget kalau nanti Abang Fatha mau jemput. Tante jadi ke Thailand besok?" Rahma tahu jika tantenya ini sedang sibuk dengan persiapan acara Fashion Show di Thailand akhir bulan nanti, karena itu tante Widya harus mengecek persiapannya secara matang.

"Oh Fatha udah pulang. Ya udah gak apa-apa kalo kamu sama Fatha, tapi hati-hati ya. Iya Tante besok ke Thailand tapi nanti siang Tante harus ke Jakarta dulu buat nemuin beberapa orang buat kerjasama, baru besoknya langsung ke Thailand." Rahma mengangguk mendengarkan penjelasan tante Widya, berarti Rahma akan menghabiskan waktu menunggu tantenya selama tiga hari di rumahnya, untungnya Rahma sedang libur dan akan berencana pula g ke rumahnya sehingga ia tak akan merasakan sepi karena ada Fatha yang selalu mengusilinnya setiap waktu.

"Oke, Tante. Tante juga hati-hati di sana. Ya udah Tante, aku siap-siap dulu, soalnya jam sepuluh acaranya mulai, dan sekarang udah jam tujuh." Rahma yang selesai sarapan meletakkan piringnya di dapur lalu menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Untuk acara ini Rahma memakai gamis berwarna hijau tosca di padu 'kan dengan ornamen-ornamen gelap dengan desain sederhana, setelah selesai mengenakan gamisnya, Rahma duduk di depan meja rias dan mulai memoleskan sedikit bedak ke wajahnya, dengan make up sederhana saja sudah membuat Rahma terlihat sangat cantik. Tak lupa ia mengenakan jilbab pasmina berwarna senada dengan warna bajunya.

Rahma sudah menyiapkan diri jika ditanyai berbagai mancam pertanyaan oleh teman-temannya dulu, karena Rahma yang sekarang berbeda dengan Rahma yang dulu. Jika Rahma dulu dengan tampilan tomboy, dengan rambut bergelombang dan pakaian yang memang terkadang terbuka, maka Rahma yang sekarang adalah kebalikan 180 derajat dari Rahma yang dulu.

Bukan mudah bagi Rahma untuk memutuskan berhijrah, butuh kesabaran dan semangat yang tinggi untuknya berhijrah karena cobaan yang menghampirinya sangat banyak, terutama dari beberapa orang yang sering berkata 'masih muda kok gayanya kaya ibu-ibu', bagi Rahma bisa sampai di tahap ini sudah sangat Alhamdulillah karena ia masih kuat membentengi dirinya dengan tidak mendengarkan pendapat negatif orang lain.

Rahma memakai sepatu highheels yang tidak terlalu tinggi, karena ia tidak ingin penampilannya hari ini malah menebarkan dosa dan fitnah. Ia tidak mau jika orang yang memandang tampilannya karena nafsu, karena itu Rahma berusaha tampil sesederhana mungkin.

"Tante aku pergi ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, hati-hati ya."

Rahma mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang, setelah sampai di gedung yang ia tuju, Rahma memarkirkan mobilnya di parkiran yang berada tak jauh dari pintu masuk. Lalu perlahan berjalan melewati pintu masuk dengan sedikit tertunduk, selain karena untuk menjaga pandangannya ia menunduk karena memang cuaca yang sudah cukup panas.

BRUKKKK!!!!

"Ya ampun, maaf, maaf, maaf ya, saya tidak sengaja." ucap laki-laki yang tak sengaja menabrak Rahma dan membuat Rahma sedikit kehilangan keseimbangan, laki-kali tersebut memegang pergelangan tangan Rahma berniat membantu Rahma mencari keseimbangannya kembali tetapi di tepis oleh Rahma.

"Astaghfirullah haladzim."

"Kamu kenapa?ada yang luka?" tanya laki-laki tersebut berusaha membantu Rahma, namun kembali di tepis oleh Rahma.

Ana Uhibbuka Fillah [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang