AUF 18

33.1K 1.4K 16
                                    

Rahma saat ini sedang duduk di kursi yang berada sedikit di bagian belakang, sebenarnya tidak bisa disebut telalu belakang, karena memang kursi yang disusun tidak memenuhi ruangan. Rahma berada di ruangan ini bukan untuk kegiatan seminar Nasional terakhirnya sebagai mahasiswi.

Rahma sebenarnya sedang malas mengikuti acara ini, tetapi Andin dan Ike memaksanya untuk mengikuti acara ini, dan apa boleh buat sekarang pun Rahma sudah berada di sini.

Dan satu hal yang membuat Rahma kaget ketika Rahma tahu siapa yang menjadi pembicara di seminar kali ini. Zidan Naufal. Sahabatnya sendiri.

Berkali-kali MC mengagung-agungkan sosok Zidan apalagi ketampanan Zidan. Terbukti dari 75% peserta seminar adalah perempuan.

MC memberitahukan jika Zidan akan segera memasuki aula. Semua peserta tengah bersiap. Terlihat Zidan masuk melewati red carpet yang membentang di tengah ruangan di ikuti oleh beberapa mahasiswa dan mahasiswi.

Peserta yang melihat Zidan langsung mengarahkan kameranya merekam dan memotret setiap gerak kedatangan Zidan, bahkan ruangan pun di penuhi dengan teriakan-teriakan histeris dari peserta yang dominannya adalah perempuan.

Zidan berjalan membelah kerumunan yang sibuk mengabadikan kedatangannya, lalu Zidan menduduki kursi yang telah disiapkan bersama Rektor dan anggota DPR maupun beberapa petinggi pemerintahan seperti gubenur dan walikota.

Setelah bergantian memberikan kata sambutan kini giliran Zidan yang berdiri di atas panggung. Terikan histeris memenuhi aula, apapun gerakan Zidan tidak sedikitpun terlewat dari teriakan para mahasiswi.

"Assalamualaikum, selamat siang semua .... " Zidan menyapa peserta seminar, dengan semangat peserta seminar menjawab pertanyaan Zidan.

"Boleh gak sih kalo saya gak diam saja, saya jalan boleh ya?" tanya Zidan sambil menuruni panggung.

"Gila! Itu Zidan sahabat kamu dari SD kan Rah?" tanya Ika ikut histeris.

"Iya, gak nyangka aja kalo dia jadi pembicara di sini," ucap Rahma bangga, setidaknya ia memiliki sahabat yang sukses mencapai cita-citanya dan bahkan Rahma memang sudah sering mendengar jika Zidan seringkali menjadi narasumber seminar pada Universitas Negeri ataupun Swasta.

"Subhanallah, cakep banget Rah, buat aku aja deh dia. Kamu gak mau kan?" tanya Ika masih tersipu setiap memandang Zidan.

Teriakan histeris memenuhi aula lagi, ketika Zidan membuat kerusuhan karena ulahnya yang mendekati peserta seminar. Mendekati dalam artian Zidan berjalan melewati red carpet yang menjadi jarak antara peserta di kanan dan kiri.

Bahkan, karena merasa dekat dengan Zidan,  banyak peserta seminar yang sudah bersiap dengan ponsel di tangannya. Lalu ketika Zidan mendekat merekapun ada yang merekam dan ada yang memotret Zidan. Tak jarang ada yang memepetkan dirinya dengan Zidan di tengah kerumunan, agar dapat mengambil selfie bersama Zidan.

"Sabar ya, nanti kita adain foto bareng," ucap Zidan yang disambut kegaduhan.

Rahma tidak heran jika Zidan mendapatkan perlakuan begitu. Selain sukses di usia muda, ketampanannya yang membuat peserta wanita acara seminar ini tak bisa berhenti meneriakan namanya.

"Aaaaaaaa ...." teriakan memenuhi aula kembali ketika Zidan mendekat.

Entah apa yang mempengaruhi Rahma, ketika Zidan mendekat Rahma mengikuti peserta seminar lainnya mendekati Zidan. Tapi Zidan seperti terlatih untuk memberi harapan palsu, ketika kerumunan sudah mendekat ia kembali berjalan mundur. Dan ketika sudah mulai normal, ia pun maju kembali begitulah yang di lakukan Zidan.

Ana Uhibbuka Fillah [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang