Untitled Part 10

3.1K 912 78
                                    

ju haknyeon hampir terduduk lemas kalau saja sepasang lengan tidak segera menahannya.

haknyeon menoleh dengan wajah meranaㅡseunghyuk.

"nyeon, lo gapapa?! ngapain sih?!"

haknyeon tidak lantas menjawab. ia berpegangan pada pundak seunghyuk dan berdiri tegak kembali, meski dapat dilihat wajahnya masih pucat pasi.

"lo ngapain di loker woojin, ju haknyeon?" tuntut seunghyuk dengan sebelah alis terangkat.

"g, gue mau ambil sesuatuㅡ barang gue yang dipinjem woojin dan ditaroh di lokernya," jelas haknyeon gelagapan.

seunghyuk menatap haknyeon penuh selidik untuk sesaat, sebelum kemudian memutuskan bahwa haknyeon berkata jujur.

"ya barang-barang woojin udah dipindah lah sama ortunya?"

ah, benar juga.

pasti haknyeon berpikir begitu, ekspresinya berkata demikian.

"minta aja ke ortunya coba. sekalian silaturahmi."

haknyeon mengangguk, tapi wajahnya belum sepenuhnya lega.

tentu saja, pasti dia tidak tahu apa yang harus ia minta pada orang tua woojin. 'kan tidak mungkin ia bilang ingin meminta barang yang berhubungan dengan kata "b.a.r"?

kala haknyeon masih berkelut dengan kegelisahnnya, ponselnya berbunyi.

sebuah sms masuk.

dan haknyeon merinding karena sms itu berasal dari nomor woojin (lagi).










📩 from Woojin XI A 2

call | more

Go to father, ask for my time capsule.













haknyeon menautkan alis. jadi, ia harus meminta time capsule woojin pada ayahnya?

ya, dia tidak akan membuang waktu. maka ia segera meraih lengan seunghyuk,

"hyuk, ayo balik."
























×××

kenapa ya aku ngetik part ini kok merinding

btw time capsule itu kayak tempat (biasanya peti atau kaleng dr seng) buat nyimpen banyak hal pribadi such as diari atau foto foto atau surat surat, buat dikenang dimasa mendatang. biasanya dikubur tapi ada juga yang dititipin ke orang terdekat, dan gak boleh dibuka sampai batas waktunya tiba

[2] in all honestyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang