Untitled Part 3

3.2K 974 235
                                    

"lo."

sekarang pandangan tiga orang lainnya mengarah pada dongbin yang pucat pasi.

"t-tapi kan gua gatau! gua kira dia cuman kena tusuk karena cuma itu yang gua bisa liat. emang lo bakal tau kalo orang mati diracun dalam sekali liat?" tukas dongbin membela diri.

"enggak bisa, bener. apalagi lo orang awam. ketika ada luka tusuk, pasti langsung mikir mati karena ditusuk. itu wajar."





"tapi," woojin melanjutkan. masih menatap dongbin tajam.

"kenapa lo ga langsung panggil ambulans? kenapa lo malah langsung panggil polisi dan loㅡ"

"g-gue panik! gue takut banget begitu masuk ke rumah jihoon keadaan udah kacau. dan tiba tiba aja nemuin dia udah ga bernyawa dan bersimbah darah. gua langsung mikir ini perampokan, makanya langsung nelepon polisi."

"tapi kenapa lo baru nelepon ambulans setelah polisi dateng?"

"g-gue panikㅡ gak tau harus ngapain."

"emangnya pas lo nelpon polisi dan jelasin situasinya, mereka ga suruh lo telepon ambulans?"

"tapi jin, gua bener-bener panik dan gak tau harus ngapain."

"oh ya? atau lo emang mau ngulur-ulur waktu sampai racunnya menyebar seluruhnya di tubuh jihoon?"










"woojin, you need to stㅡ"



















DOR!

























woojin tergeletak mati dengan peluru menembus dahinya.

padahal tidak ada diantara ketiga lainnya yang bergerak mencurigakan, apalagi mengacungkan pistol.













meanwhile,

"you knew too much,"




×××




double update because maljum

/ketawa iblis/

[2] in all honestyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang