《CDD》-bab2

5.7K 188 12
                                    


Cantiknya wanita bukan pada wajahnya,tetapi cantiknya wanita karena budi pekertinya
Manisnya wanita bukan karena senyumanya,tetapi manisnya wanita karena iman yang ada pada dirinya
Indahnya wanita bukan karena gayanya, tetapi indahnya wanita karena maruah dan aurat yang dijaga ser  ta pada kebaikan akhlaknya
~Ulil albab al-alama~

*Albab pov*

Selepas salat subuh berjamaah dimasjid Al-Syuhada aku ingin jogging di sekeliling pantai sekaligus berenang dilaut, sudah lama aku tidak olahraga karena terlalu sibuk

Tiba di rumah aku mengganti pakaianku dengan baju kaos biru kupadukan celana training hitam panjang lalu sepatu sport putih.

"Pagi,umi"sapaku manja pada umi yang lagi sibuk menyiapkan sarapan, lalu memeluknya  dari belakang dan mencium pipi kanannya

"Pagi,mau kemana pagi-pagi begini?"tanyanya walaupun masih sibuk dengan kegiatannya masih sempat menengok kearahku

"Albab mau ke pantai Mi olahraga udah lama gak kesana"

"Gak sarapan dulu?ini udah mau selesai"katanya

"Gak usah Mi nanti aja, yaudah Albab pergi yaa"kataku lalu mencium tangan umi dan berlalu dari hadapannya

Saat melewati ruang tamu kulihat Abi duduk membaca dengan koran dipangkuannya dan teh hangat yang menemaninya.
Aku menyapanya dan dia bertanya dengan pertanyaan yang sama dengan umi, lalu kujawab pula dengan jawaban yang tadi dan berlalu dari hadapannya.

Sebelum kepantai aku mampir dirumah Abdi sahabatku dia anaknya baik,sopan,dan berbudi pekerti serta agamanya yang sangat kuat. Bagaimana tidak, ia keluaga berhaji.

Nama aslinya Abdi Dermawan Abidin.
aku ingin mengajaknya juga kepantai bersamaku, biasanya dia yang lebih dulu mengajakku tapi kali ini aku yang akan mengajaknya.

*****

Pantai terlihat sangat ramai mungkin karena hari ini adalah minggu sehingga banyak pasangan muda-mudi yang berlalu lalang entah itu yang halal ataupun tidak,mereka terlihat menikmati.

Sedangkan tidak jauh dari keramaian dua orang gadis cantik tengah berdebat.

"Tuh kan fisya,aku bilang apa pasti ramaikan?"omel syifa sedari tadi

"Emang kenapa sih Sya kalo ramai,kan ini tempat umum"kata fisya tanpa merasa bersalah

"Akukan tadi bilang nggak mau ikut,kamu sih maksa ahh"

"Yaa maaf akukan nggak tau kalo bakal seramai ini"

"Hmm ya sudah terserah kamu saja"

"Yaudah nikmatin aja udah terlanjur juga,aku mau senam dulu kamu ikut nggak?"

"Ya ikutlah masa kamu tega sih ninggalin aku sendiri"

*****

*syifa pov*

Ternyata suasana dipantai tidak seburuk yang aku pikirkan,disini sangat asik justru aku sangat menikmatinya.Bahkan sekarang aku masih asik senam sedangkan fisya sedaritadi memanggil untuk pulang dan mengomel tidak jelas.

"Syifa pulang yuk,matahari udah naik tuh,capek juga nih bau badan mau mandi"cerocosnya padaku yang masih asik senam tanpa menghiraukannya

"Syifa udah dong,nggak capek apa?"panggilnya lagi,aku hanya menggeleng pelan.

"Yaudah aku beli minum dulu kalo gitu"katanya pasrah yang kubalas dengan antusias

"Daritadi kek"kataku dengan senyuman penuh kemenangan

"Iisshh katanya tadi nggak mau ikut tapi sekarang eh malah nggak mau pulang"omelnya sambil berlalu namun masih terdengar olehku,
aku hanya tersenyum mendengarnya,
ya aku menikmatinya karena aku juga jarang olahraga.

*****

*Albab pov*

Selesai berenang aku dan abdi memilih langsung pulang saja sambil berjalan kaki kerumah abdi untuk mengambil motor,jarak rumah abdi memang dekat dengan pantai.

"Gimana kuliahmu,lancar?"tanyaku padanya,
Yaa kami memang beda kampus dan sangat jarang lagi ketemu karena kesibukan masing-masing

"Alhamdulillah lancar." katanya

Kami memilih berjalan sampai kerumah abdi dengan memegang sepatu masing-masing karena seluruh pakaian yang kita kenakan basah dengan air laut.

Namun, tanpa sengaja mataku melihat Syifa dan Fisya yang sedang menaiki motor scoopynya.

Langkahku terhenti seketika saat tiba-tiba saja mataku bertemu pandang dengan Syifa gadis itu, gadis yang akhir-akhir ini telah mencuri perhatianku.
Lalu dengan cepat pula dia mangalihkan pandangannya dan motornya pun melaju begitu saja.

"Albab kenapa berhenti?"
seketika pula aku tersadar mendengar suara abdi,entah kenapa pandangannya seakan menarikku.

"Abdi kamu taukan Syifa gadis yang sering aku ceritain itu?"

"Iya tau,yang katanya kamu satu jurusan itu kan"

"Iya,tadi tuh aku ngeliat dia bareng sahabatnya gitu,kayaknya habis ikut senam dia,dan seperti biasa aku tidak bisa menjaga pandanganku"

"Albab dalam islam itu kita mengenal  Ghaddul Bashar artinya menundukkan atau menjaga pandangan,
maksudnya menghindari pandangan dari menikmati wanita yang bukan mahrom dan sebaliknya"

"Iya aku tau itu,tapi entah kenapa itu sangat sulit kulakukan saat melihatnya"kataku

"Jatuhkan pandanganmu kearah tanah, jangan diangkat keatas agar terhindar dari pandangan yang menjadi sumber godaan bagi seorang laki-laki maupun perempuan,bisakan?"

"Insya Allah aku bisa,,syukron untuk nasehat ente"

"Waiyyak"

Assalamualaikum ukhty wa akhi
Semoga yang ini lebih baik yaa dari yang sebelumnya (amiinn)

Syukron jazakumullahu khoiran

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang