《CDD》- Bab9

3.8K 164 8
                                    

Walau hanya dalam doa tanpa bersua
Walau hanya merindu tanpa bertemu
Bukankah itu lebih indah tanpa harus menumpuk dosa
Hingga kan ada saatnya nanti, Dia yang kan mempertemukan dalam ikatan halal{ Assyifa & Albab }

°•○●°•○●°•○●°•○●

*Author pov*

Hari ini syifa berniat ingin minta maaf pada fisya, ia tidak ingin berlama-lama didiamkan seperti ini oleh fisya, ia merasa benar-tidak nyaman.

Fisya adalah sahabatnya dari kecil sahabat yang sudah dianggapnya sebagai saudaranya sendiri, ia sadar semua ini adalah kesalahannya tidak seharusnya ia mebiarkan rasa kagumnya bertumbuh semakin dalam sampai harus melukai pihak lain, termasuk dirinya sendiri yang akan sangat terluka jika memang albab tidak memiliki perasaan yang sama terhadap dirinya.

Apapun akan dilakukannya untuk memperbaiki hubungannya dengan fisya, kalaupun memang harus membiarkan fisya dengan albab bersama ia akan berusaha membunuh  rasa kagum serta rasa ingin memiliki itu.

Ia akan lebih fokus pada perjalanan hijrahnya, ber-Istiqomah dijalan-Nya, melupakan segenap rasanya terhadap albab, belajar memantaskan diri untuk jodohnya kelak, siapapun jodoh yang diberikan oleh Allah ia akan menerimanya dengan penuh keikhlasan.

°•○●°•○●°•○●°•○●

Dikampus syifa berjalan sendiri melewati lorong-lorong kampus dengan seorang diri, biasanya ia akan menjemput fisya terlebih dahulu baru akan berangkat bersama, tapi tidak untuk hari ini ia harus berangkat sendiri, ia ingin mencari waktu yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan diantara mereka berdua.

Cukup lama syifa seorang diri dalam ruangan sambil menghafalkan bacaan-bacaan alqur'annya karena setelahnya ia mulai mendengar derap kaki yang melangkah kearah ruangannya.

Syifa menghentikan kegiatan hafalannya ia mulai memandang kearah pintu karena penasaran siapa yang datang lebih awal setelah dirinya.

°•○●°•○●°•○●°•○●

*Fisya pov*

Setelah mendengar respon syifa kemarin, aku benar- benar kecewa dibuatnya, padahal selama ini apapun yang akan kulakukan selalu minta pendapat darinya terlebih dahulu dan dia selalu memberikan pendapatnya yang terkadang dapat memotivasiku.

Tapi apa? Baru kali ini dia memberikan respon yang seakan apa yang aku lakukan adalah hal yang benar-benar salah, ya aku akui ini memang salah untuknya yang sudah hijrah karena dimatanya tidak baik memandang bahkan menginginkan seseorang yang bukan mahram untuk menjadi milik kita, tetapi setidaknya dia bisa bukan untuk memberikan pengertian untukku yang masih awam tentang islam.

Aku jujur sama dia karena aku ingin berbagi padanya, aku butuh pendapatnya sebagai seorang sahabat, sebagai seseorang yang dekat denganku.

Tapi apa yang aku dapat darinya justru kekecewaan yang ia berikan, tidak sama dengan harapanku. Ada apa dengannya tidak seperti biasanya, dia yang senang hati akan memberikan nasehat-nasehatnya.

Entah apa yang membuatnya seperti ini, apakah dia juga menyukai albab? Betulkah seorang Assyifa az-zahra juga bisa menyukai seseorang yang bukan mahramnya? Kurasa itu tidak mungkin, karena selama ini dia tidak pernah menceritakan bahkan memperlihatkan ketertarikannya pada albab.

Mungkin dia hanya tidak ingin aku terjatuh dalam pesona albab yang dapat merugikan diriku sendiri jika albab tidak membalas persaanku, karena dapat dipastikan bahwa albab memang tidak akan membalasnya, tau sendiri kan sifat albab seperti apa?

Baiklah aku akan mulai berfikir positif tentang syifa karena bagaimanapun dia sahabat aku. Aku tidak ingin ada pertengkaran yang dapat membuat hubungan kita renggan, aku akan meminta maaf padanya dikampus nanti, sebaiknya aku datang lebih cepat karena biasanya syifa akan lebih dulu berada dikampus.

°•○●°•○●°•○●°•○●°•○●

*author pov*

Langkah demi langkah fisya mulai mendekati ruangannya, pintu ruang itu terbukan dengan lebar seakan mempersilahkan fisya untuk masuk.

"Assalamualaikum" salamnya pada siapapun yang ada didalam, tapi ia yakin didalam hanya ada syifa

"Waalaikumsalam" dan benar saja hanya suara syifa yang terdengar

Fisya mulai melangkahkan kakinya masuk ketempat duduknya disebelah syifa.

"Fisya aku minta maaf atas sikap aku kemarin, maafin aku Sya, aku khilaf tidak seharusnya aku seperti itu, sebagai seorang sahabat harusnya aku support apapun yang kamu mau jika itu yang terbaik untukmu, menegur dirimu jika kamu salah dalam melangkah. Maafkan aku Sya" tutur syifa lembut sambil menghapus air matanya yang mengalir deras tanpa bisa dibendung

Hati fisya sakit saat melihat air mata itu keluar tanpa henti, ia menyesal telah membuat syifa menangis terlebih lagi saat melihat mata membengkak, padahal selama ini syifa selalu ada untuknya baik suka maupun duka.

Saat SMP ia sering dibully oleh teman-temannya karena dia hanya anak panti yang diadopsi oleh keluarga kaya, tapi syifalah yang selalu menyemangati dan selalu membela dirinya saat ia dibully.

Syifa sudah banyak berkorban dalam hidupku apalagi keluarganya, dan sekarang ia menangis hanya karena diriku, betapa tidak bersyukurnya aku mempunyai sahabat seperti syifa, batin fisya menyesal

Melihat air mata syifa yang tak kunjung berhenti, fisya memeluk syifa erat seakan saling memberikan kekuatan pada keduanya yang sangat rapuh

"Tidak syifa kamu tidak salah, aku yang salah seharusnya kemarin aku tidak bicara dengan nada tinggi apalagi membentakmu. Aku yang harusnya minta maaf, aku sudah banyak merepotkanmu apalagi keluargamu. Maafkan aku syifa" fisya melepaskan pelukannya dan menatap syifa dengan penuh penyesalan

"Tidak Sya kamu itu udah kek saudara kandung aku sendiri, jadi nggak ada yang ngerasa direpotin. Aku janji akan berusah menjadi sahabat yang baik buat kamu, saling memahami dan saling melengkapi satu sama lain. Kita sama-sama belajar oke" balas syifa yang sudah bisa meredakan tangisnya

Fisya hanya mengangguk, lalu kembali menangis dan saling mendekap menyalurkan kekuatan yang ada pada diri mereka.

Siapapun yang melihat persahabatan mereka pasti akan iri dan pastinya akan terharu dengan kasih sayang tulus antara syifa dan fisya.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang berdiri diambang pintu menatap mereka dengan penuh kagum dan sangat terharu akan persahabatan keduanya.

°•○●°•○●°•○●°•○●

Assalamualaikum ukhuwah (jawab salam wajib loh)

Alhamdulillah bisa up juga, semoga dalam bab ini feel nya dapet yahh.
Maafkan juga karena typo ada dimana-mana.
Jangan bosan buat nungguin update, insya Allah secepatnya bakal up lagi.

Barakallahu fiikum
Syukron jazakumullah khoiran..

Oke see you di bab berikutnya

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang