《CDD》-Bab15

2.9K 137 0
                                    

Entah apa yang bisa aku lakukan sekarang, seseorang yang aku inginkan sebagai jodohku  justru diinginkan juga oleh sahabatku ditambah dengan perjodohan yang diinginkan oleh ayahku...
Ya Allah Syifa berserah diri kepada-Mu, jika memang Albab bukan jodoh hamba jauhkanlah dia dari hamba, gantilah yang lebih baik...

"Assalamu'alaykum" fadil berjalan masuk kedalam rumah dengan wajah sumringah

"Wa'alaykumussalam"jawab fadila dan syifa yang masih sibuk menyiapkan makan malam yang hampis selesai

"Ayah kenapa, tampaknya sangat bahagia dari masjid" tanya syifa yang mencium punggung tangan ayahnya dan disusul juga oleh fadilah

"Hehehee iya nih tadi ayah ketemu sama teman lama ayah" katanya dengan senyum ramah khasnya

"Ketemu teman lama atau ketemu mantan"sindir fadilah yang lebih memilih melanjutkan kegiatannya, syifa hanya tersenyum melihat kecemburuan bundanya

"Iihh bunda kenapa sensi amat, lagi dapat ya bund?" canda syifa

"Emang kenapa kalo ayah ketemu mantan? Bunda Cemburu?" Tanya fadil, fadilah diam saja mendengarkan ledekan anak dan suaminya. Ia sudah terbiasa disudutkan seperti ini oleh fadil dan syifa

"Bundaa kata Dilan, cemburu itu hanya untuk orang yang nggak percaya diri. Bunda lagi nggak percaya diri yaa?" Kata syifa lagi dengan nada bercanda

"Udah syifa kasian bunda kamu cemberut gitu kamu ledekin" kata fadil

"Iihh siapa coba yang cemberut? Udah deh bercandanya, ayo makan malam keburu isya ntar ayah nggak dapat"

°•○●°•○●°•○●°•○●

Setelah makan malam fadil mengumpulkan keluarga kecilnya diruang tamu, ia ingin mengatakan perihal perjodohan antara abdi dan syifa

"Ayah mau ngomong apa kelihatannya sangat serius" tanya fadilah

"Iya nih ayah mau ngomong apa?"timpal syifa

"Sebelumnya ayah mau minta pendapat dari kalian berdua, terutama kamu syifa"jawab fadil

"Syifa? Emang ada apa dengan syifa?"tanya syifa dengan nada ingin tahu yang besar

"Ayah ingin memilihkan jodoh untukmu jika memang kamu menyetujuinya, bagaimana menurut bunda" tanya fadil beralih pada istrinya

Syifa terdiam mendengar perkataan ayahnya barusan, sungguh ini diluar dugaannya. Ia tidak pernah membayankan hal seperti ini, ia benar-benar dalam keadaan dilema. Sungguh jauh dalam hatinya ia menginginkan albab yang menjadi imam dalam hidupnya, apa mungkin albab bukan jodohku?batin syifa

"Bunda sih tergantung dari syifanya, kalo syifa setuju ya bunda juga setuju kan yang ngejalanin nantinya syifa. Bunda nggak mau maksa syifa" kata bunda dengan penuh pengertian

Tapi dari perkataan bundanya justru membuatnya bimbang, ayah dan bundanya pasti sangat berharap ia menerima perjodohan ini. Walaupun syifa yakin pilihan ayahnya tidak pernah buruk, namun tetap saja ia merasa dalam dilema

"Syifa kalau belum bisa jawab sekarang juga nggak apa, karena ayah juga tahu ini bukan pilihan yang mudah, ini menyangkut masa depan kamu. Tapi ayah berharap jawaban kamu tidak mengecewakan ayah dan bunda" jawab fadil seakan tau apa yang ada dipikiran putrinya

"Memangnya siapa pria yang ingin ayah jodohkan dengan putri kita ini" tanya fadilah yang dari awal memang penasaran, karena sebelumnya fadil tidak pernah bicara apapun padanya

"Dia anak dari sahabat ayah yang tadi ketemu dimasjid, namanya Abdi dia anak yang baik, santun, juga soleh. Ayah rasa dia sangat cocok buat syifa"jawab fadil

"Kalo gitu syifa istikharalah sayang, karena sebaik-baiknya pilihan itu dengan melibatkan Allah swt."pinta fadilah pada putrinya

"Iya bunda" syifa bicara dengan berusaha tersenyum hangat pada keduanya

°•○●°•○●°•○●°•○●

Assalamu'alaykum ukhty wa akhi..
Afwan ana baru nongol sekarang, gak tau kenapa kemarin itu malass banget nulisnya. Tapi pas ngeliat readersnya makin naik yaudah deh semangat lagii..

So author mau bilang dukungan dari para readers itu sangat penting. Oh iya Marhaban ya Ramadhan buat para readers, semoga diRamadhan kali ini kita semua bisa menjadi lebih baik dan ngumpulin lebih banyak pahala( aminn)

Ok sekian dulu yaa, Insya Allah dua hari kedepan author bakal up kok

Barakallahu fii umrik
Syukron jazakumullah khoiran...

Cinta Dalam DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang